Selasa, 01 November 2011

RENCANA PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH NEGERI 3 SERPONG TANGERANG

RENCANA PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH NEGERI 3 SERPONG TANGERANG No KEBIJAKSANAAN STRATEGI NAMA PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN 1 Pemantapan Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Perpustakaan Pengembangan struktur orgnisasi sesuai dengan kebutuhan yang ada Menyempurnakan dan mempertegas ekstensi struktur organisasi perpustakaan Memperbaiki struktur yang efektif dan akuntabel yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan Januari-februari Pembuatan deskripsi para pegawai harus lebih aktif lagi Januari-februari Menetapkan standr pendidikan pengalaman dan keterampilan khusus yang diperlukan untuk suatu pekerjaan Maret-april Melakukan penilaian kerja secara berkala agustus 2 Pembinaan dan pengembangan koleksi perpustakaan Mengidentifikasikn kebutuhan informasi dan penyeleksian bahan pustaka Memenuhi kebutuhan perpustakaan informasi pemakai Melakukan surveykebutuhan pemakai Januari-februari Tersedianya bahan pustaka yang berkualitas dalam berbagai bentuk media informasi Memerisa katalog penerbit juni Mengajukan permohonan sumbangan buku , jurnal yang sesuai dengan pihak lain yang tidak memikat Januari-desember Mengolah bahan pustaka yang telah diadakan September-november Perawatan, perbaikandan pelestarian bahan pustaka Melestarikan bahan koleksi Melakukan perbaikan dan penjilidanterhadap bahan pustaka yang rusak Januari -desember Memberi sampul terhadap buku-buku yang baru diadakan Januari-desember Pengalihan bentuk atau digitalisasi koleksi Januari- desember 3 Peningkatan pelayanan penggunaa perpustakaan Pemberian jasa layanan yang bervariasi Memungkinkan pengguna memanfaatkan berbagai jenis layanan Layanan sirkulasi Januari-desember Penyebara n informasi terkini November 4 Meningkatkan kualitas dan pemanfaatab teknologi informasi Pengembangan otomasi perpustakaan secara menyelutuh Efektif dan efesiensi kerja perpustakaan Mengganti perngkat otomasi yang lama dengan yang baru Januari- februari Enti data Maret-april Mengedit data Mei-juni Penyedian fasilitas dalam penelusuran online Mempercepat akses informasi Langganan jurnal online Januari-desember Penyediaan internet bagi pengguna Meningkatkan pemanfaatan internet diperpustakaan Internet gratis bagi pengguna Januari -desember 5 Peningktan kualitas ruangan perpustakaan Pengadaan sarana dan pra sarana perpustakaann Mendukung efektif kegiatan kerja perpustakaan Pengadaan 1 unit server komputer Januari-februari Pengadaan 1 unit komputer untuk sirkulasi Januari-februari Pengadaan 1 unit komputer untuk daftar pengunjung Januari-februari Pengaadan 2 unit komputer untuk layanan internet Januari-februari Pengadaan 2 unit komputer untuk katalog Januari-februari Pengadaan 1 buah mesin pengaman buku( sensor metic) Januari-februari Pengadaan 1 buah rak novel Januari-februari Pengadaan penerang ( lampu) Januari-februari

TUGAS AKHIR PENGGANTI UAS

TUGAS AKHIR PENGGANTI UAS 1. Carilah 1 artikel (artikel jurnal/ majalah/ makalah dari prosiding/ seminar, workshop, dll di bidang ilmu perpustakaan dan atau informasi atau 1 bab buku) yang membahas mengenai suatu masalah dalam kajian sistem temu kembali informasi khususnya berkaitan dengan penggunaan kosa kata indeks/ pengindaksan subyek, seperti kajian sistem berbahasa alamiah, sistem berbahasa indeks, penggunaan tajuk subyek dan atau tesaurus. Sebutkan sumber informasi di mana anda mendapatkan artikel tersebut (judul, penulis, penerbitan dan atau alamat website) dan lampirkan fotocopi/ printout artikel tersebut dalam laporan tugas ini. Tingkat relevansi dan aktualitas artikel akan memberi bobot yang lebih tinggi dalam penilaian tugas ini maka pilihlah artikel dengan cermat. 2. Tuliskan bagaimana anda memperoleh artikel tersebut (mulai dari katalog, titik akses pencarian, subyek/ kata kunci yang digunakan, atau langsung browsing di rak perpustakaan, menggunakan indeks artikel, daftar isi atau lainnya termasuk jika anda mendapatkannya melalui penelusuran online terhadap sumber digital) 3. Buatlah suatu analisa berupa kesimpulan anda tentang pokok pembahasan dalam artikel dan komentar anda tentang isi artikel tersebut (minimal 1 halaman dengan 1 spasi dalam kertas A4). Tingkat kedalaman dan ketajaman/ ketepatan analisis akan meningkatkan bobot yang lebih besar dalam penilaian. 4. Tentukan deskriptor (1 atau lebih) untuk mewakili dokumen tersebut berdasarkan ASIS Thesaurus. 5. Tugas akhir merukan tugas individu dan tidak boleh ada kesamaan antar individu. 6. Tugas dikumpulkan pada: 20 Jan 2011 jam 9.00 wic dengan mengisi daftar presensi . ANDA PASTI BISA..SEMANGAT DAN SUKSES !!

TESAURUS

TESAURUS Tesaurus adalah sebuah buku sinonim (dua kata atau lebih yang memiliki arti yang sama). Tesaurus sering termasuk karya terkait yang memiliki hal yang hampir sama. Beberapa tesaurus juga termasuk daftar hiponim (sub-bagian, misalnya "mawar" adalah hiponim dari bunga) yang sering digunakan, serta antonim (dua kata yang memiliki arti berlawanan). Sebagai contoh, dengan mencari kata "besar" di sebuah tesaurus, seseorang akan menemukan kata lain yang mirip seperti "raya", "agung", dll. Jika sebuah tesaurus juga memiliki daftar antonim, orang bisa juga mencari kata yang artinya berlawanan, seperti "kecil". Banyak pelajar dan penulis yang menggunakan tesaurus untuk membantu diri menemukan kata yang mereka tulis. Menggunakan tesaurus dapat membantu seseorang menambah kosakatanya(jumlah kata yang mereka tahu). Ini adalah halaman pembicaraan yang digunakan untuk mendiskusikan penyempurnaan artikel Tesaurus.  Halaman ini bukanlah forum untuk diskusi umummengenai subyek artikel.  Letakkan teks baru di bawah teks yang sudah ada.Klik di sini untuk memulai topik baru.  Mohon tanda tangani komentar Anda dengan mengetikkan empat karakter tilda (~~~~).  Baru bergabung dengan Wikipedia? Selamat datang!Silakan bertanya jawab.  Jika halaman ini memiliki banyak perubahan tertunda, kunjungi permohonan peninjauan.  Sopanlah dengan pengguna lain  Anggaplah pengguna lain berniat baik  Jangan menyerang pengguna lain  Ramahlah dengan pengguna baru Pedoman artikel  Jangan muat riset asli Anda  Gunakan sudut pandang netral  Artikel harus dapat diverifikas Roget's Thesaurus adalah banyak digunakan bahasa Inggris tesaurus , dibuat oleh Dr Peter Mark Roget (1779-1869) pada tahun 1805 dan dirilis ke publik pada tanggal 29 April 1852. Edisi asli memiliki 15.000 kata-kata , dan masing-masing baru edisi telah lebih besar. [1] TheKarpeles Naskah Perpustakaan Museum rumah naskah asli koleksi. [1] Nama "Roget" adalah merek dagang di belahan dunia, seperti Inggris . [2] Dengan sendirinya, itu tidak dilindungi di Amerika Serikat , di mana penggunaan nama "Roget" dalam judul thesaurus tidak selalu menunjukkan ada hubungan dengan Dr Roget, melainkan telah datang untuk dilihat sebagai generik nama thesaurus [3] , seperti " Webster "untuk kamus . Dr Roget dijelaskan thesaurus nya dalam kata pengantar untuk edisi pertama: Sekarang hampir lima puluh tahun sejak saya pertama diproyeksikan sebuah sistem klasifikasi verbal mirip dengan yang di mana karya ini didirikan. Bayangkan bahwa seperti kompilasi mungkin membantu untuk memasok kekurangan saya sendiri, saya punya, pada tahun 1805, menyelesaikan katalog digolongkan kata-kata dalam skala kecil, namun pada prinsip yang sama, dan hampir dalam bentuk yang sama, seperti sekarang telah diterbitkan Thesaurus . [4] Roget's Thesaurus terdiri dari enam kelas utama. [5] Setiap kelas terdiri dari beberapa divisi dan bagian. Ini mungkin dikonseptualisasikan sebagai sebuah pohon yang mengandung lebih dari seribu cabang bagi individu "cluster yang berarti" atau semantis kata terkait. Kata-kata ini tidak benar-benar sinonim , tetapi dapat dilihat sebagai warna atau konotasi makna atau sebagai spektrum konsep. Salah satu kata yang paling umum dipilih untuk melambangkan spektrum sebagai kata dasar, yang label seluruh kelompok. Roget's skema kelas dan subdivisi mereka didasarkan pada karya filosofis Leibniz (lihat Leibniz - Simbolik pikir ), itu sendiri mengikuti tradisi panjang epistemologis bekerja dimulai dengan Aristoteles . Beberapa 's Kategori Aristoteles termasuk dalam kelas pertama itu Roget "hubungan abstrak". Roget's Thesaurus is a widely-Used Home language thesaurus , created by Dr. Peter Mark Roget (1779-1869) in 1805 and released to the public on 29 April 1852. Had the original edition of 15.000 words , and EACH new edition has been larger. [1] The Karpeles Manuscript Library Museum houses the original manuscripts in its collection. [1] The name "Roget" is trademarked in parts of the world, Such as the United Kingdom . [2] By itself, it is not protected in the United States of America , Nowhere use of the name "Roget" in the title of a thesaurus does not necessarily indicate any relationship to Dr. Roget; it has come to be seen as a generic name thesaurus [3] , like " Webster "for dictionaries . Dr. Roget described his thesaurus in the foreword to the first edition: It is now Nearly fifty years since I first projected a system of verbal classification similar to That on the which the present work is Founded. Such a compilation Conceiving That Might help to supply my own deficiencies, i had, in the year 1805, completed a classed catalog of words on a small scale, but on the Same principle, and Nearly in the Same form, as the Thesaurus now published . [4] Roget's Thesaurus is composed of six primary classes. [5] EACH class is composed of multiple divisions and then sections. May this be conceptualized as a tree containing over a thousand branches for individual "meaning clusters" or semantically linked words. These words are not exactly synonyms , but cans be viewed as colors or connotations of a meaning or as a spectrum of a Concept. One of the most general words is chosen to typify the spectrum as its headword, the which labels the whole group. Roget's schema of classes and Their subdivisions is based on the Philosophical work of Leibniz (see Leibniz - Symbolic thought ), Itself Following a long tradition of epistemological work starting with Aristotle . Some of Aristotle's Categories are included in Roget's first class "abstract relations".

Peletarian koleksi Peta

Pendahuluan peta merupakan salah satu jenis bahan pustaka yang sangat berguna untuk berbagai macam kepentingan misalnya: • Untuk penelitian • Pendidikan • Untuk bisnis • Dan sebagainya Karena pentingnya peta merupakan salah satu koleksi perpustakaan yang perlu dirawat. Peta mempunyai ukuran dan bentuk yang beragam sehingga perlu penyimpanan dan perawatan sendiri. Peletarian koleksi Peta adalah sarana referensi yang memberikan informasi mengenai letak suatu daerah, keadaan politik, perdagangan, hasil tambang, bahasa dan sebagaiya. Peta sangat berfungsi arsip yang merekam sumber data dari kegiatan manusia dalam kehidupan sosial dalam geografis. Yang dimaksud dengan peta geografis yaitu menunjukan rendah daratan atau kedalam laut, ketinggian gunung, menunjukan letak suatu tempat pada garis lintang maupun garis bujur . Sebelum orang mengenal baca tulis, orang mengenal peta untuk menunjukan suatu lokasi. Peta ini seperti halnya gambar dapat dipergunakan sebagai media komunikasi yang sangat baik. Jangkauan peta jauh lebih luas dari pada gambar dalam penyampaikan informasi. Karena itu media ini menjadi semakin berkembang dan tidak akan lekang oleh kemajuan teknologi. Perkembangan peta modern baru mulai abad ke-18. Peta tersebut dibuat berdasarkan teknologi yang semakin berkembang pada masa tersebut yaitu dengan menggunakan teleskop yang ditunjang oleh teknologi maju pada saat itu. Keakuratan peta semakin sempurna berkat penyempurnaan peta yang sudah ada ditunjang oleh laporan para penjelajah dunia yang semakin banyak. Peta adalah bahan pustaka yang unik, tidak menyerupai buku, majalah, dan surat kabar, atau audivisual lainnya. Peta ini bahan perpustakaan yang sangat berguna untuk penelitian, pendidikan, dan pengajaran, maupun untuk keperluan bisnis. Cara perbaikan peta Perbaikan peta harus disesuaikan dengan penyebab kerusakannya, kerusakan peta dapatolongkan yaitu: • Kerusakan kimiawi • Kerusakan mekanisme Kerusakan kimiawi biasanya disebabkan oleh kandungan asam yang terdapat dalam kertas. Sedangakan kerusakan mekanisme disebabkan oleh faktor luar misalnya, karena kelembaban, kekeringan, atau karena dilipat. Cara penyimpanan yang sesuai dengan betuk dan ukuran misalnya laci harizontal dan laci vertikal Penyimpanan yang baik bagi peta ada 3 yaitu: 1. Bentuk lemari dan rak 2. Letak rak hendaknya sesuai dengan lingkungan sehingga mudah dicapai oleh pemakai. 3. Bahan dasar terbuat dari kayu yang baik atau besi baja. Pengolahan koleksi peta harus memperhitungkan dan menyiapkan sistem penyimpanan serta perawatan sesuai dengan kondisi perustakaan. Cara penyimpanan harus diupayakan sedemikian rupa sehingga jika diperlukan dapat mudah dan cepat ditemukan kembali dan juga dsirkulasi udara dalam ruang penyimpanan serta penerapan harus cukup. Slide Slide merupakan salah satu jenis bahan audio visual yang banyak digunakaan diperpustakaan, terutama untuk mendukung pengajaran dan penelitian,. Audio-visual berasal dari kata Latin . Audio dari kata audire yang berarti mendengar sedangkan Visual dari kata visus yang berarti kata melihat. Karena bentuknya yang kecil, slide harus dibaca dengan alat yang disebut Proyektor. Pemakaian proyektor yang pertama oleh Athanasius Kirchener pada tahun 1646, telah mengalami berbagai perkembangan. Berkembangnya hal ini tentu juga karena berkembangnya pengguna listrik dan teknik fotografi. Pada abad ke-19, melalui penemuan-penemuan beberapa orang seperti: • Niepse • Eastman • Edison • Dll. Diterima baik dan alat tersebut menjadi amat berguna bagi dunia pendidikan. Dan di abad ke-20 menujukan kematangan dan kemajuan dalm membuat alat-alat proyeksi dan bahan – bahan materialnya. Ada beberapa macam- macam ukuran slide Yaitu: 1. 3 ¼ x inch yaitu lantern slide 2. 2 ¼ x 2 ¼ inch 3. 4 x 5 inch 4. 2 x 2 inchi Yang benar-benar penting bagi pengguna pendidikan atau yang lazim diperggunakan diperpustakaan adalah lantern slide 2 x2 inch slide. 1. Lantern Slide Slide jenis ini sudah dikenal sejak perang dunia II dan dianggap sebagai kakek dari pengaajaran visual. Dan biasanya dibuat dari sepotong gelas tipis, permukaannya dapat berupa emulsi fotografi, lapisan gelatin atau gelas jernih. Suatu jenis baru dari lantern slide diproduksi oleh Polarold Company. Seperti ciri semua produk palaroid land, gambar nya dapat muncul seketika lewat kamera. Faktor ini menyebabkan digunakannya kembali lantern slide dalam dunia pendidikan. Keuntungan dari jenis ini ialah; • Ukurannya besar hingga dapat lebih menggambarkan detail. • Dapat dibuat sendiri dengan tangan yaitu,dibuat diatas gelas jernih • Dapat digunakan sebagai bahan pengajaran yang membantu para guru • Murid dapat menggunaan dalam membuat laporan, dalam menguraikan / menggambarkan suatu masalah • Dapat untuk memperagkan suatu material baru , latar belakang suatu diskusi dll. Cara membuat lantern slide dengan tangan Yaitu: • Tempatkan sebuah slide gelas tipis yang bersih diatas slide holder, ini untuk memudahkan pekerjaan • Buat lebih dulu online gambarnya secara tipis dengan pensil diatas permukaannya, kemudian diwarnai. Hanya dengan crayon slide yang khusus. Sekarang bannyak alat-alat lain sepert nylon tip pen, cat air, pensil dan lain-lain. • Kaca jernih juga dapat dipakai,tetapi permukaan nya yang licin mengharuskan dipakainya alat yang khusus, yang dapat melekat pada permukaan air. 2. Slide 2 x 2 Dunia pendidikan sekarang lebih banyak menggunakan slide 2 x 2 inch dari pada lantern slide. Hal ini dsebabkan oleh kemajuan teknologi dan faktor-faktor yang menguntungkan, misalnya: • Bahanya tidak mudah pecah, karana bukan dari gelas/kaca tetapi dari film ukuran 35cm • Ringan dan mudah dikirim • Pembuatannya praktis • Harganya relatif murah. Dan ada juga kelemahannya: • Karena ukurannya yang kecil, terbatas akibatnya kalau diproyeksikan untuk gambar yang besar tidak bisa • Perlu khusus ditambahkan 1 film lagi Karena kepraktisan pembuatan slide 2 x 2 ini maka banyak perpustakaanyang mempunyai club foto yang menyediakan kamera foto 35mm lengkap dengan kamar gelap untuk film hitam putih. 3. Slide dengan suara Suara yang mengiring gambar-gambar slide dapat berupa komentar, tetapi dapat pula dibarengi suara ilustrasi musik sound effect. Karena dalam hal ini diperlukan 2 tape recorder untuk masing-masing suara Sound effect itu bersifat: • Buatan/ artifical, misalnya dengan merengutkancellophane untuk effects gemeretaknya api. • Asli atau hidup, misalnya suara pintu ditutup. • Rekaman, misalnya rekaman suara-suara dilapangan terbang . • Suara-suara rekaman ini dapat dibeli ditiko-toko kaset atau dapat direkam sendiri. Dalam penyajian slide bersuara ada 5 fungsi lengkap yang berkoordanasi satu dengan yang lain: • Komentar atau narasi. • Pemutaran dari sound effect hasil rekaman, baik yang hidup maupunyang artifical. • Perbuatan dari suara slide effect advance. • Proyeksi dari slide yang dibuat denga suara tersebut. • Perekaman dari pita akhir yang berisi elemen 1,2,3 diatas • Pekerjaan semacam ini memerlukan suatu team work yang baik. 4. Proyektor untuk slide Prokyektor slide mudah penggunaan nya, harganya pun relatif murah tergantung pada besar kecilnya kekuatan watt-nya dan juga otomatis/ yang semi oomatis. Keistimewaannya adalah memungkinkan nya pembicara berdiri bebas dimuka kelas, semetara penyajian slide berlangsung terus dengan menggunakan remote control. Harus lah berhati-hati dalam menggunakan yang semi otomatis maupun yang otomatis 5. Pemeliharaan slide • Penyimpanan slide perlu dilakukan secara hati-hati. • Tempat penyimpanan harus kompak dan tidak menghabiskan rungan yang tersedia, bebas dari cahaya luar, debu, dan kelembaban. • Karena warna pada slide belum abadi mudah pudar oleh cahaya langsung dari lampu maupun dari matahari. • Dan hindari membiarkan slide dari berserakan diatas meja, karena akan mudah sekali terkena sinar langsung atau pun debu. • Slide juga rawan sekali terhdap goresan, karena sekali kena goresan maka akan terproyeksi goresan tersebut dan gambarnya akan rusak. • Debu yang menempel pada permukaan slide harus dibersihkan dengan hati-hati dengan pembersih khusus dari kain atau kertas yang lunak. • Kelembaban juga sangat berbahaya bagi slide sebab mudah tumbuh jamur,dan merusak bahan warna. Dalam pengguna slide, harus memperhatikan proyektornya agar lestari tidak ada kerusakan dalam kabel putus atau lensa kotor. Sehingga dapat meggangu kalau hendak diperggunakan. Seperti pemeliharaan bahan pustaka pada umumnya kontrol ruangan dari temperatur dan kelembaban harus ketat. Hanya pada film lebih baik kalau suhu udaranya lebih dingin lagi dari suhu yang ideal untuk buku. Kalau suhu untuk buku yang ideal 18 derajad celcius, maka pada film sebaiknya lebih rendah dari itu bahkan dapat samapai serendah 4 derajad . Yang jelas binatang tidak akan menjamah dan jamur tidak akan dapat tumbuh pada temperatur itu. 6. Kelebihan slide Kita sudah mengetahui cara menggunakan kamera untuk keperluan potret-meotret dengan film hitam putih atau berwarna maka kita akan dapat pula membuat slide. Kemudian ditempatkan di dos khusus atau palastik yang transparan, khusus penyimpanan slide. Tempat slide ini tersedia di toko film. Slide ini dapat di tempat kan secara berkelompokan atau tunggal, tergantung dari keperluannya. Foto kopi dan Tinta Foto copy adalah bagian dari kegiatan pelestarian bahan pustaka. Pada kenyataan banyak perpustakaan menggunakan alat ini, terutama perpustakaan khususnya yang koleksinya sebagian besar adalah majalah profesional yang memuat artikel mutakhir bagi para pembaca. Untuk menjaga sebuah buku misalnya, buku tersebut sudah lapuk, hendaknya foto copy nya yang dipinjem kan kepada pemustaka perpustakaan. Buku yang tidak pat dipinjamkan keluar,bisa dibuat foto copyan. Jadi bukunya tidak dikhawatirkn hilang atau rusak. Tetapi mesin foto copyberbahaya bagi buku atau majalah berjilid, banyak buku atau majalah berjilid rusak penggunaannya karena di foto copy. Apabila memperoleh copyan yang bagus, punggunng buku atau majalah di letakkan kuat-kuat agar bisa datar , sehingga foto copyan tidak berbayang hitam. Hal ini yang dapat merusak kan penjilidan, benang putus, atau kertaas robek karena kena tarikan atau lem jilidan patah-patah dan lepas. Pada dasarnya tinta adalah campuran bahan pewarna dengan air, bahkan cairan dari buah yang berwarna atau tumbuhan berwarna,maupun darah hewan dapat dipergunakan sebagai tinta. Orang mesir telah mengenal tinta semenjak 2500 tahun sebelum masehi. Pada saat yang sama orang china juga suadah mengenal tinta yang dibuat dari campuran jelaga dengan kanji, kemudian dkeringkan, dan tinta kering tersebutdiberi air dan menimbulkan warna hitam. Macam-macam tinta ada 4 macam yaitu: 1. Bahan dasar tinta ialah mineral yang berupa garam besi misalnya “ferro sulfat” dicampur dengan rendaman kulit kayu oak “ semacam kayu jati” tetapi daunnya kecil diberi pewaran agak gelap. Hasilnya berwarna biru kehitam-hitaman tinta macam ini dipergunakan untuk menulis selama berabjad-abjad. 2. Macam tinta Pada dasarnya ada 3 macam tinta yaitu : tinta tulis, tinta tulis meninggalkan tulisan yang bersih pada kertas, meresap dengan baik tetapi tidak tembus dan cepat kering. Tinta seharusnya memiliki kualitas tulis yang bagus tidak meninggalkan kristal pada pena atau pulpen. tinta cetak, bersifat lebih kental dari tinta tulis, biasanya dikemas dalam kaleng aau tube. Tinta cetak untuk mencetak ada dalam bebagai warna agar memberikan daya tarik yang tinggi sesuai dengan keperluan. Bentuk tinta yang lain bisa juga dimasukkan kedalam tinta cetak ialah karbon dan pita mesin ketik atau pita komputer bahan dasarnya juga seperti tinta cetak tetapi dikemas dalam pita dan dikeringkan . ball point tinta ball poin terbuat dari bahan celup, pewarna dicapurkan dengan minyak dan damar. Jadi tinta ball dipindahkan dari tabung persedian kekertas melalui bola yang berputar yang terletak diujung pena. Dan beberapa produk merek tertentu memiliki harga ang mahal 3. Bahaya tinta pada kertas Tinta yang bersahabat dengan kertas itu ternyata berbahaya juga bagi kertas, tinta meningkatkan keasaman pada kertas terutama pada tinta iron gall yang terbuat dari asam tanat dangaram besi. Tinya yang asam membuat buku menjadi berlubang, mengikuti gerakdari tulisan dalam buku tersebut. Tetapi berkat kemajuan teeknologi pembuatan tinta berbagai kualitas tinta tersedia dan memberikan berbagai banyak pilihan bagi pemakai nya. 4. Syarat yang diperlukan bagi tinta Yang baik yaitu: a. Menghasilkan tuisan yang permanen an warna tinta menjadi hitam dalam waktu beberapa hari. b. Tinta harus dapat mengalir dengan cepat dari pena dan mengendap dengan baik dalam serat kertas tanpa menembus pada lembaran kertas. c. Tinta tersebut tidak mengumpuldalam botol. d. Bila terjadi korosi antara tinta dengan pena tulisan yang dihasilkan harus lekas kering. Penutup Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Peta, Slide , Foto copy dan Tinta Merupakan sumber informasi untuk menunjang penelitian dalam kegiatan bahan pustaka. Didalam bentuk peta memberikan pengetahuan yang harusdimiliki oleh petugas bahan pustaka di dalam penyimanan peta, Berbagi jenis-jenis kerusakan karena faktor kimiawi dan faktor mekanis. Dan slide bagimana petugas memelihara slide dengan hati-hati di dalam penyimpanan dari cahaya langsung, debu, serta kelembaban selalu dirawat setiap saat. Dan slide juga tidak bisa dibaca dengan mata telanjang,slide ini harus menggunakan nya dengan alat yang disebut proyektor Sedangkan foto copy dan tinta, bagaimana caranya untuk tidak terjadinya kerusakan pada lembaran buku. Kata pengantar Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Allah swt yang maha pengasih dan maha pemurah. Karena berkat kemurahannya lah tugas Pelestarian Bahan Pustaka ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas ini kami membahas tentang “ Peta, Slide, Foto copy dan Tinta” . Sangat diperlukan dalam bidang perpustakaan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk mengikuti mata kuiah pelestarian bahan pustaka Dalam proses ini, tentu nya kami berterima kasih kepada Bapak Telah banyak memberikan arahan-arahan terhadap kami ,Tentang mata kuiah pelestarian bahan pustaka . Demikian makalah dari kami semoga bermanfaat. Jakarta, 4 November 2010 Makalah Peta, Slide, Foto copy dan Tinta Oleh : Rima gloria rizqy Thoriko Amando Danang Nur Cahyadi Ariyadi Awaluddin PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Laporan Perpustakaan FAH Lembaga Informasi Yang Menggunakan Pedoman Thesaurus

Laporan Perpustakaan FAH Lembaga Informasi Yang Menggunakan Pedoman Thesaurus oleh Nama : Rima Gloria Rizqy Danang Nur Cahyadi Mariah Ulfa Desi Susila Wati 1.Pendahuluan Berbicara tentang Thesaurus, tentu pernah kita mendengar di sebuah perpustakaan, mulai dari kata-kata yang dikelompokkan berdasarkan hubungan antar kata. Thesaurus adalah Daftar istilah subjek sebuah dua kata atau lebih yang memiliki arti yang sama. Banyak mahasiswa dan penulis yang menggunakan thesaurus untuk membantu menemukan kata yang mereka butuhkan. Thesaurus dapat membantu seseorang menambah kosa katanya. Beda dengan pengindeksan Kalau dengan pengindeksan merupakanistilah yang terdapat dalm bidang perpustakaan dan dianggap sebagai salah satu sistem temu kembali Indek dari segi bahasa di definisakan • Sesuatu yang menunjukan atau menanda • Daftar nama-nama yang disusun secara afabetis Dengan kata lain menjelaskan adalah sebagai suatu proses menganalisa isi kandungan suatu sumber bahan sumber informasi dengan menggunakan bahasa atau istilah didalam sistem pengindeksan. 2. Pembahasan. Di lembaga informasi Perpustakaan FAH menggunakan pedoman Thesaurus, tetapi pedoman ini jarang sekali digunakan oleh pegawai perpustakawan untuk mengklasifikasikan buku sesuai dengan ketentuan yang ada agar mahasiswa mudah mencari buku yang diinginkan, mahasiswa sering kali menggunakan daftar tajuk subjek dalam sebuah pencarian kosa kata indek. Thesaurus ialah daftar tajuk subjek dalam arti luas dan sempit. Menurut informasi yang didapatkan oleh sumber bahwa dalam menggunakan tajuk subjek jika kata yang diinginkan tidak terdapat didalam pedoman tajuk subjek bisa dicari dengan menggunakn pedoman thesaurus. Sejarah thesaurus Istilah thesaurus berasali bahasa Yunani dan berarti tempt menyimpan harta benda atau kekayaan.Dalam bahasa Inggris kata ini kemudian mendapat arti “ lexicon “ or “ treasury of word “ Dalam Shorter Oxford English Dictionary tahun 1736 untuk pertama kali tercatat penggunaan kata thesaurus dengan makna “ khazanah pengetahuan, seperti kamus, ensiklopedi, dan sebagainya “. Kamus Amerika webster mendefinisikan thesaurus sebagai suatu “ buku berisi kata atau informasi mengenai bidang subjek tertentu atau suatu kelompok konsep, seperti kamus sinonim. “ Thesaurus paling terkena ialah Thesaurus of English Words and Phrases susunan Peter Mark Roget (1852). Kata dan istilah dalam thesaurus ini tidak di susun menurut abjad seperti lazimnya suatu kamus. Kata-kata di kelompokkan berdasarkan hubungan konseptual antar kata, atau seperti di katakan oleh penyusunnya : “ .... arranged not in aphabetical order as they are ini dictionary, but according to the ideas which they express.... “ Umumnya diPerpustakaan didunia menggunakan pedoman tajuk sabjek begitu pun perpustakaan FAH. Hampir sama dengan tajuk subjek perbedaannya, dengan daftar tajuk subjek tidak menyebutkan hubungan hirarkis masing-masing tajuk. Sedangkan thesaurus menunjukan hubungan hirarkis . Kegunaan thesaurus seperti kegunaan sebuah kamus dalam daftar kata-kata istilah tersebut, maka thesaurus berguna untuk membantu untuk menentukan dan menemukan istilah yang diberikan dan thesaurus sangat beguna bagi oran yang bertanggung jawab terhadap “indexing “ dan “ retneving” dalam bidang tertentu. Fungsi dari pedoman thesaurus merupakan suatu alat pengawas kosa kata yang dipakai untuk menterjemahkan bahasa alamiah atau dikatakan bahasa manusia yang dipakai oleh pengindeksan dan pemakai jasa informasi kedalaman bahasa sistem yang lebih terbatas bahasa informasi atau bahasa indek. Menurut strukturnya daftar kata yang berhubungan satu dengan yang lain secara tematik dan generik. Ternyata di perpustakaan FAH ini masih menggunakan pedoman thesaurus meskipun di perpustakaan FAH tidak terlalu dikenal oleh mahasiswa.

Andeks Dan Abstrak

indeks dan abstrak merupakan dua istilah yang terdapat dalam bidang Ilmu Perpustakaan, dan di anggap sebagai jantung kepada sistem akses informasi. Pengguna perpustakaan terutama para peneliti menggunakan indeks dan abstrak untuk mendeteksi bahan di Perpustakaan. Bahan yang biasa diindeks dan berisi ringkasan adalah artikel dari jurnal, kertaskerja persidangan dan tesis. Contoh bahan yang di indeks tetapi tidak di buat ringkasan adalah berita koran. Sebelum di terangkan lebih lanjut mengenai indeks dan abstrak, siswa harus memahami maksud bibliografi dan unsur informasi bibliografik. Maksud bibliografi dan Unsur Info Bibliografik Bibliografi adalah daftar bahan-bahan yang disusun mengenai sesuatu perkara oleh orang perseorangan atau kelompok atau badan-badan tertentu. Unsur informasi bibliografik atau data bibliografik adalah entri-entri penting yang dapat digunakan untuk tujuan dapatan semula informasi. Contoh entri tersebut adalah: nama penulis, judul, perkara, tahun, dan informasi-informasi lain dari bahan yang ingin diindeks yang difikirkan penting. 1. Definisi Pengindeksan Indeks merupakan istilah yang terdapat dalam bidang perpustakaan dan dianggap sebagai salah satu sistem temu kembali informasi. Indeks dari segi bahasa didefinisikan sebagai : a. Sesuatu yang menunjuk atau menanda b. Daftar nama-nama yang disusun secara alfabetis Dengan kata lain indeks merupakan daftar urutan nama, tempat, ataupun subyek dalam sebuah dokumen yang diterbitkan. Daftar tersebut dapat menjadi rujukan untuk mencari dokumen yang dicari. Definisi lain menjelaskan pengindeksan adalah sebagai suatu proses menganalisa isi kandungan suatu bahan atau sumber informasi dan menerangkannya dengan menggunakan bahasa atau istilah di dalam sistem pengindeksan. Sistem pengindeksan ini bertujuan untuk menganalisa (menguraikan) suatu karya. Misalnya suatu karya dimana dalam karya tersebut terdiri dari beberapa karya orang yang berbeda, baik judul maupun subyeknya. Maka sebaiknya masing-masing karya itu perlu kita uraikan satu persatu dengan membuatkan indeksnya. Para pengguna perpustakaan biasanya menggunakan indeks untuk mencari dokumen yang ada di perpustakaan terutama dokumen yang biasa di indeks seperti; artikel dari jurnal, kertas kerja dan tesis. Sebuah indeks yang baik harus dapat memberi panduan yang spesifik, juga mampu menentukan lokasi sumber informasi dengan efisien dan dapat digunakan untuk mencari sumber-sumber informasi lain yang berkaitan, oleh kareena itu sebuah indeks harus lengkap dan tepat (complete and accurate). 2. Fungsi Pengindeksan Fungsi-fungsi pengindeksan antara lain : • Memberi panduan secara rinci untuk mendapatkan suatu bahan • Memudahkan pencarian suatu bahan atau sumber informasi dengan baik dan benar • Membantu dalam mencari suatu bahan yang akan dicari • Memberitahu hubungan antara suatu bahan atau sumber informasi dengan bahan atau sumber informasi lainnya • Menyediakan suatu pandangan yang menyeluruh yang terdapat dalam teks atau koleksi. 3. Unsur-unsur indeks Unsur-unsur indeks antara lain : a. Kosakata : • Hubungan antara klasifikasi-pengindeksan • Perbedaan dan persamaan entri klasifikasi • Tajuk subyek, istilah, deskriptor, kata kunci (Keyword). b. Bentuk Indeks : • Bentuk-bentuk yang ada • Bentuk-bentuk indeks yang dihasilkan komputer. 4. Komponen, Cakupan dan Jenis-jenis indeks Jenis-jenis indeks : • Indeks Belakang Buku • Indeks Berantai (Chain Index) • Indeks Nama / Pengarang • Indeks Berabjad • Indeks Kata kunci (keyword index) • Indeks KWIC / KWOC Indeks terbagi dalam beberapa jenis yaitu : a. Indeks Belakang Buku Indeks belakang buku adalah suatu istilah yang terdapat dibelakang sebuah buku dan biasanya disusun sesuai urutan abjad. Indeks ini digunakan sebagai panduan oleh pengguna dalam mencari topik yang dikehendaki tanpa perlu membaca keseluruhan isi dari suatu dokumen. Contoh indeks belakang buku seperti yang terdapat dalam Encyclopedia Britannica adalah : Automatic indexing Definition, 177 Nature of, 147-52 Other approaches, 152 Automatic methods Abstracting, 153-54 b. Indeks Berantai Indeks berantai adalah suatu kaedah mengindeks yang dapat membantu pengguna mengetahui hubungan antara satu istilah dengan istilah yang lain. Indeks berantai menghubungkan setiap konsep dengan konsep lain yang berkaitan. Indeks berantai menyediakan entri-entri tunggal secara terpilih satu demi satu yang tersusun sesuai dengan urutan abjad. Contoh indeks berantai seperti yang telah diperkenalkan oleh Ranganathan yaitu : UNITED STATES Television industry. Computer. Animation. TELEVISION. United States. Computers. Animation. COMPUTERS. Television industry. United States. Animation. ANIMATION. Computers. Television industry. United States. c. Indeks Nama Pengarang (Author Index) Indeks nama pengarang adalah suatu data yang berdasarkan urutan abjad nama pengarang. Pembaca biasanya merujuk kepada suatu hasil penulisan berdasarkan nama pengarang. Indeks berantai ini dapat membantu pengguna dalam mengenal suatu dokumen atau sumber informasi berdasarkan bidangnya, karena biasanya seorang pengarang itu kerap kali menulis dan dikenali berdasarkan bidang yang digelutinya. d. Indeks Berabjad Seperti halnya indeks nama pengarang indeks berabjad pada umumnya disusun sesuai urutan abjad berdasarkan subyek-subyek tertentu. Indeks ini dapat menjadi panduan ringkas dan terperinci dengan memasukkan istilah yang berkaitan termasuk nama pengarang dan nama tempat. e. Indeks Kata Kunci (Keyword Index) Indeks kata kunci adalah satu bentuk indeks yang dibuat berdasarkan istilah yang terdapat dalam setiap dokumen. Misalnya, yang dapat menjadi penunjuk kepada seluruh isi kandungannya. Salah satu dari sumber istilah tersebut adalah judul (tittle). Komponen utama bagi sebuah indeks adalah entri indeks (Indeks Entry) yang berfungsi sebagai panduan isi sebuah dokumen atau koleksi dari ilmu pengetahuan yang direkam (Recorder Knowledge). Entri ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu: • Headings, biasanya meliputi kata kunci atau istilah menerangkan suatu perkara. • Modification, menerangkan suatu perkara dengan lebih tepat. Modifikasi yang baik akan membantu mempastikan kerelevanan bagi suatu entri. Ketepatan modifikasi yang tinggi akan meminimalkan resiko memperoleh hasil pencarian yang tidak relevan. • References, atau disebut juga dengan “Locator “ atau petunjuk dengan menggunakan simbol, nomor kelas, yang menerangkan suatu bahan atau sumber informasi. Contoh: Heading ————- Abstracting 22-23 Forms 169-70 Modification ———– Journal 151-6 Petunjuk 30-1 ———– Reference 5. Pengindeksan Berkomputer Pengindeksan juga dapat dilakukan secara otomatis yaitu dengan menngunakan komputer. Salah satunya dengan adanya perangkat lunak khusus dan dengan cara membuat pangkalan data, proses pengindeksan ini dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Perangkat lunak yang digunakan seperti CDS / ISIS (Computerized Documentation System / Integrated Set of Information Systems), PASCALadalah perangkat lunak yang mudah digunakan dan sesuai untuk membuat pangkalan data untuk menyimpan dan mendapatkan informasi. Perangkat lunak ini memberi kemudahan kepada pengguna yaitu : • Menentukan jenis dan bentuk entri dalam sebuah pangkalan data yang telah dibuat. • Memasukan data terbaru • Melakukan pengindeksan dalam menyusun entri-entri. • Melakukan pencarian (searching). • Melakukan cetakan (printing). Layanan Pengindeksan dan pengabstrakan ini dapat dilakukan melalui 2 cara : • Secara petunjuk yaitu menggunakan kartu. Kemudian kartu ini akan disusun menurut abjad sama ada bawah penulis atau kata sumber / perkara • Secara elektronik yaitu menggunakan komputer. Biasanya semua data yang dimasukkan ke dalam komputer akan diindeks oleh perangkat lunak yang digunakan. Proses penyusunan (sorting) akan di buat secara otomatis Contoh Dokumen yang biasa di Indeks : Bahan Buku • Pengarang • Judul buku • Edisi • Tempat terbit • Penerbit • Tahun di terbitkan Contoh : Yusup Hashim. Teknologi pengajaran. Edisi 2. Shah Alam: Fajar Bakti, 1998. Bahan Jurnal • Pengarang • Judul artikel • Judul Jurnal • Jilid • Nomor / bilangan • Tahun di terbitkan • Muka surat Contoh : Ding, Choo Ming. Khidmat abstrak, indeks di Internet. Pemikir 13. (Juli – September 1998): 175-190. Artikel Surat kabar • Pengarang • Judul artikel • Judul koran • Tanggal di terbitkan • Muka surat • Kolom Contoh: Shamsul Azree. Banyak kerabat GAPENA tidak aktif. Berita Harian, 31.12.1993: 25 Kertas kerja seminar / persidangan • Pengarang • Judul kertas kerja • Nama Seminar • Tempat Seminar • Tahun Seminar diadakan Contoh: Ahmad Kamari. Application of approriate engineering principles to improve food processing efficiency. Food engineering and the food industry seminar. Serdang, 17 May, 1983. Bahan Tesis • Pengarang • Judul tesis • Jenis tesis • Tahun di terbitkan Contoh: Amran Kasimin. Arabic words in the Indonesian vocabulary. Tesis Sarjana Universitas Kebangsaan Malaysia, 1976. BAB III PENUTUP Kesimpulan Indeks merupakan hal yang penting kepada para pengguna terutama kepada para peneliti. Kini kebanyakan informasi dapat diakses melalui layanan indeks berkomputer atau secara online di dalam bentuk pangkalan data CD-ROM atau melalui Internet. Hanya dengan mengetik kata-kata berdasarkan kata sumber tertentu yang diperlukan, semua bahan atau sumber informasi yang berkaitan dengan kata tersebut akan terdaftar. Pencarian informasi dengan metode ini lebih mudah daripada metode lama yaitu melalui indeks dalam bentuk petunjuk. Dengan cara yang lama pengguna harus melihat indeks yang kadang-kala mempunyai banyak jilid atau jumlah kartu yang banyak sebelum mengetahui informasi yang dicari atau diperlukan. Dengan proses Pengindeksan dibantu oleh sistem berkomputer, ia akan menjadikan proses pencarian informasi menjadi lebih efisien dan efektif. Pengindeksan subyek terdiri atas 2 tahap, yaitu: a. Analisis subyek Pada tahap ini pengindeks (indexer) mempelajari isi dokumen untuk mengetahui subyek(-subyek) apa saja yang dibahas dalam dokumen. Bagian-bagian yang mendapat perhatian khusus ialah judul dokumen, daftar isi, kata pengantar dan pendahuluan, sebab di bagian-bagian inilah biasanya terdapat informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan gambaran tentang pokok-pokok bahasan dokumen. Selain itu “browsing” dalam dokumen juga bisa bermanfaat. Hasil dari analisis ini ialah catatan ringkas tentang subyek-subyek pokok dokumen. b. Penerjemahan Pengindeks “menerjemahkan” hasil analisis subyek dengan cara: • mencari dalam bagan klasifikasi (classification scheme, misalnya Dewey Decimal Classification) nomor kelas yang sesuai untuk mewakili subyek dokumen. Nomor kelas ini menjadi unsur pertama dari nomor panggil (call number) apabila di perpustakaan tsb. dokumen disusun menurut subyek. • mencari dalam daftar tajuk subyek (subject headings list misalnya Daftar Tajuk Subyek LC) satu atau lebih tajuk yang sesuai untuk menyatakan subyek dokumen. Tajuk(-tajuk) subyek ini dijadikan tajuk entri tambahan yang memungkinkan pengguna katalog menelusur lewat subyek Hasil pengindeksan subyek = deskripsi indeks (index description), yaitu deskripsi ringkas isi dokumen. Wujud atau bentuk konkrit deskripsi indeks = nomor kelas, tajuk subyek, deskriptor Pada tahap pengindeksan subyek, perlu juga dilakukan pengendalian tajuk atau authority control agar penelusuran bisa menghasilkan match. Dalam daftar tajuk subyek tercantum: • istilah yang menjadi tajuk, • istilah yang sinonim yang tidak boleh dipakai sebagai tajuk • istilah (tajuk subyek) yang berhubungan Untuk membantu pengguna yang mungkin berupaya menelusur lewat istilah sinonim, pengindeks harus membuat rujukan (reference) dari istilah yang tidak boleh dipakai ke istilah yang harus dipakai. Jika ITIK menjadi tajuk subyek, maka harus ada rujukan dari sinonimnya: Bebek Gunakan ITIK Rujukan lain yang perlu dibuat ialah rujukan yang menunjukkan hubungan antar tajuk subyek, misalnya: UNGGAS Lihat juga ITIK Makalah ini akan lebih fokus mengkaji bagian kedua dari suatu cantuman bibliografi yaitu pengindeksan subyek. ak Subyek Untuk Perpustakaan. Jakarta : Gunung Mulia, 1990. ilmu Perpustakaan dan Sistem Infromasi Kosa kata Indeks Pengindeksan - Semua kegiatan dalam pembentukan indeks atau sarana temu kembali lainnya (catalog or bibliografi). - Suatu teknik bibliografi yang mensyaratkan adanya pemahaman dokumen yang ditangani serta kemampuan dalam menerapkan peraturan pengatalogan, membuat analisis subyek, menggunakan standard/pedoman dalam menentukan kandungan intelektual/subyek. Pengindeksan - Deskriptif - Subjek Tujuan pengindeksan adalah memungkinkan ditemukanya dokumen yang relevan dengan cepat sesuai perminataan (match). Untuk meningkatkan kecocokan (match) maka diperlukan bahasa indeks.[1] Perbandingan bahasa alamiah VS bahasa indeks • Bahasa Alamiah Kelebihan: • Kekhususan tinggi maka ketepatan tinggi • Baik sekali untuk menjaring istilah “uniq” (nama orang, organisasi, dll) • Ketuntasan memungkinkan perolehan yang tinggi (tidak berlaku untuk databse yang hanya terdiri dari judul) • Selalu up-date dan istilah baru dapat langsung ditelusur • Menggunakan kata penulis, sehingga tidak terjadi salah penafsiran oleh pengindeks • Penelusur dapat menggunakan kata dan frase bahasa alamiah • Biaya input data rendah • Pertukaran data antar database mudah dilakukan, tidak terhambat oleh perbedaan bahasa indeks. • Bahasa Indeks Kelebihan: • Mengurangi beban pada tahap penelusuran (acuan untuk sinonim, pembedaan homograf, ada Scope Notes, peragaan istilah khusus; luas dan relevan) • Mampu meyatakan konsep yang sulit dinyatakan pada bahasa alamiah. • Mengatasi masalah sintaksis dengan istilah majemuk dan sarana lain • Pada pengindeksan yang membatasi ketuntasan, hilangnya ketuntasan dapat dicegah. • Bagus untuk database numeric dan multilingual. Kekurangan: • Kekhususan rendah • Kurang tuntas • Bahasa pegindeksan untuk mencapai ketuntasan sangat tinggi, kemungkinan terjadi kekeliruan karena pengindeks tidak memilih istilah tertentu. • Tidak segera up-date, perlu waktu untuk menambah istilah pada thesaurus. • Pengindeks kadang salah menafsirkan kata-kata penulis • Penelusur harus mempelajari/meguasai bahasa indeks • Biaya input tinggi • Petukaran database sulit dilakukan karena ketidaksesuaian antar bahasa indeks. Perkembangan pengindeksan subyek Pengindeksan konsep/ Assigned indexing - Pengindeksan kata/ Derived indexing Pengindeksan pra-laras/ pre-coordinated indexing - Pengindeksan pasca-laras/ post-coordinated indexing Bahasa indeks (control vocabulary/ kosa kata terkendali) - Bahasa alami (free language/ kosa kata bebas) Bahasa indeks & Bahasa alami Bahasa indeks (control vocabulary/ kosa kata terkendali) • Acces point ditetapkan oleh pengindeks • Cantuman akan terkelompok di bawah, lebih sedikit istilah • Pengelompokan dilakukan di bawah sejumlah istilah terbatas dan cakupan istilah jelas • Istilah yang menjadi acces point ditentukan manusia dan oleh sebab itu tidak terlepas dari subyektivitas dan kemungkinlan kekeliruan • Hubungan antar istilah ditunjukan dan dapat dimanfaatkan • Bahasa indeks relative statis, penambahan istilah baru pada DTS/Thesaurus harus melalui banyak waktu • Lazim dipakai dalam rangkaian data dan catalog tradisional • Memerlukan banyak intelektual pada pengindeksan • Presisi/ketepatan biasanya tinggi dan gangguan rendah • Tidak perlu mencari pada sinonim-sinonim • False drop relative sedikit Menggunakan istilah yang dipre-koordinasikan bila untuk menyatakan konsep tertentu perlu lebih dari satu kata. Bahasa alami (free language/ kosa kata bebas) • Acces point ditentukan oleh computer • Cantuman tersebar pada banyak kata istilah • Istilah diambil dari dokumen, jumlahnya tergantung dokmen dan cantuman istilah tidak selalu jelas • Computer menetapkan acces point dengan konsisten. Cantuman pasti dapat ditemukan lewat istilah yang ada dalam judul atau bagian lain yang diindeks • Hubungan antar istilah tidak ditnjukan, kecuali ada upaya khusus • Istilah-istilah yang digunakan mencerminkan perkembangan kemutakhiran bidang yang bersangkutan • Bersifat dinamis • Banyak ditemukan pada pangkalan data yang berteks lengkap • Memerlukan upaya intelektual pada tahap penelusuran • Banyak dokumen yang tidak relevan ikut terjaring • Semua sinonim dan variasi kata perlu ditelusur untuk memperoleh hasil yang komprehensif • Cenderung lebih banyak menghasilkan false drop, sebab ada kata/istilah yang mengandung lebih dari satu arti Kombinasi kata tidak dikendalikan sehingga dapat meimbulkan false drop (missal: perpustakaan sekolah bisa menjadi sekolah perpustakaan) Pengindeksan pra-laras dan pasca-laras Pra-laras Penggabungan konsep-konsep untuk menyatakan suatu subyek majemuk dilakukan pada tahap pengindeksan. Disebut pra-laras karena koordinasi/penggabungan istilah indeks untuk deskripsi indeks dilakukan pada tahapan masukan/input, Jadi sebelum (a pre) penelusuran dilakukan. Terutama digunakan pada indeks tercetak seperti dalam majalah indeks dan abstrak dan bibliografi nasional dan catalog subyek perpustakaan yang belum terotomasi (OPAC). Ciri-ciri: • Subyek majemuk diperlukan sebagai satu kesatuan • Pembentukan subyek majemuk dikerjakan pada tahap pengindeksan (input) • Perlu urutan sitasi agar pengindeksan taat azas • Pendekatan yang bersifat linear Permasalahan: • Urutan sitasi tidak dapat memuaskan semua pemakai • Dokumen berisi infromasi multi-dimensional bila disajikan secara linear hanya dapoat didekati dari salah satu unsurnya Maslah ini timbul karena system pra-laras adalah system satu tempat. Konsep primer atau faset yang disebut pertama menjadi titik temu konsep lai yang tersembunyi, system inilah yang banyak diperluakan oleh computer sebab: • Pertimbangan ekonomis sangat berguna apabila dalam indeks, bibliografi atau catalog untuk pendekatan subyek tiap dokumen akan diwakili oleh satu entri subyek saja. Pertimbangan praktis: dokumen hanya bisa di tempatkan pada satu tempat meskipun isinya multi-dimensional Pasca-laras Penggabungan konsep-konsep untuk menyatakan subyek majemuk dilakukan pada tahap penelusuaran (output). Disebut pasca-laras sebab koordinasi/ penggabungn istilah indeks dilakukan pada tahap penelusuran. Pada tahap pengindeksan dokumen diindeks dengan menggunakan istilah-istilah indeks yang mewakili konsep-konsep tunggal. Pada tahap luaran/ penelusur menggabungkan istilah-istilah indeks sesuai dengan subyek yang dicarinya. Penggabungan ini tidak memerlukan urutan sitasi karena pendekatan mejemuk dalam system pasca-laras bersifat multidimensional. Cirri-ciri: • Pada tahap input konsep tunggal diindeks • Tidak diperlukan urutan sitasi • Kombinasi konsep dilakukan oleh penelusur pada tahap penelusuran • Pendekatan bersifat multi-dimensional System pasca-laras baru bisa efektif apabila diterapkan dalam system berbasisi komputer Pengindeksan konsep/ Assigned indexing Pengindeks mempelajari isi dokumen untuk mengidentifikasi konsep-konsep penting yang dibahas dalam dokumen. Kemudian menggunakan bahasa indeks[2] untuk menetapkan notasi atau tajuk subyek yang dapat mewakili konsep-konsep tersebut. Sehingga dokumen yang ditemukan oleh penelusur relevan dengan kebutuhan. Ciri-ciri: • Mengunakan bahasa indeks[3]/ control vocabulary • Gangguan akibat sinonim atau homonym dapat teratasi • Hubungan antar konsep terlihat lewat acuan “xx/ see also” atau subyek yang berhubungan ditempatkan berdekatan dalam urutan systematis. • Penelusuran dapat diperluas/ dipersempit • Tidak dapat dikerjakan oleh mesin (computer) • Memerlukan kemampuan intelektual Pengindeksan kata/ Derived indexing Pengindeks mengambil kata/ istilah sebagaimana adanya dari judul dokumen. Ciri-ciri: • Menggunakan bahasa dokumen, bahasa alami/ kosa kata bebas • Gangguan terdapat pada sinonim atau homonim • Mudah dikerjakan dan tidak memerlukan kemampuan inelektual • Dapat dikerjakan mesin (computer) Pengindeksan kata ini dapat didasarkan pada: • Abstrak • Pengindeksan judul dokumen Keuntungan: • Tidak memerluakn pemikiran pada tahap input • Bisa dikerjakan computer • Proses pengindeksan cepat dan murah • Mencerminkan teknologi mutakhir Kerugian: • Tidak semua judul menunjukan isi dokumen • Cakupan dokumen sering lebih khusus dari pada yang dinyatakan dalam judul • Judul hanya menunjukan tema utama dokumen • Perolehan rendah meskipun ketepatan tinggi • Tidak ada panduan untuk penelusur kee istilah yang sama (sinonim) atau berkaitan Hasil dari pengindeksan judul dokumen: • Indeks kata kunci/ Catchword title index • Manipulasi kata-kata dalam judul sehingga konsep secara bergilir menjadi titik akses. • Kata yang menjadi kata kunci ditempatkan disebelah kiri (awal batas) diikuti oleh sisa judul. • Harus dikerjakan menurut peraturan tertentu dan masih memerlukan pemikiran. • Indeks keyword in context/ KWIC[4] Tiap kata yang signifikan menjadi titik temu seprti pada indeks kata kunci ditempatkan di tengah baris dengan sisa judul disebelah kanan dan kirinya. Untuk memilih kata yang signifikan harus ada stoplist berisi kata yang tidak berguna sebagai acces point, missal: kata sandang (a, the) dan kata-kata lain spt: and, very, also, he, she, where, dsb. • Indeks keyword out context/ KWOC Tiap kata yang signifikan menjadi titik temu dan ditempatkan disebelah kiri (awal baris) diikuti oleh judul lengkap. • Pengindeksan berdasarkan seluruh teks dokumen Pengindeksan otomatis hanya dapat dilakukan apabila system telah tercomputerized dan teks dokumen berformat machine readable text (berbentuk elektronik/ digital). Harus ada stoplist untuk mencegah pengindeksan berdasarkan kata yang tidak signifikan seperti kata sandang, kata depan, kata sambung, dll. Computer kemudian menyusun semacam daftar peringkat kata berdasarkan frequensi pemunculan kata. Yang berada di atas menjadi index term. Batas antara kata yang dipilih dan tidak dipilih antara lain; dapat tergantung dari jumlah absolute, jumlah relative (tergantung panjang teks). Ada pula system yang diprogram untuk memilih kombinasi kata/frase, mimilih akar kata, memberi bobot pada akar kata/frase. Selain criteria frequensi ada pula cara lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi, yaitu dengan mengindeks kalimat pertama dan terakhir dari tiap-tiap paragraph saja, berdasarkan asumsi bahwa kalimat pertama biasanya merupakan kalimat topic[5] dan jika tidak demikian dalam banyak kasus kalimat terakhirlah yang menjadi topic. Pengindeksan otomatis cenderung memberikan banyak kemudahan dan juga berbagai kelebihan, tetapi sebagai sitstem pengendalian kosa kata ia cenderung terganggu oleh false drop (perolehan tinggi dan ketelitian rendah).

Ada 3 tipe format tesaurus tercetak

Ada 3 tipe format tesaurustercetak : 1. Format berabjad -> menunjukna tiap hubungan terdekat dari tiap istilah. 2. Format bergilir (permuted atau rotated) -> tiap kata dalam deskriptor atau istilah entri secara bergilir menjadi temu kembali 3. Format hirarkis -> memperliat kan semua tingkat hirarkis Contoh: .Information workes ..Information profesional ... archivists ...editor ....info scienfist ...Librarians ....Reference librarians “terliat dari keseluruhan dari yang tersempit-yang terluas”

SEJARAH PERADABAN ISLAM “Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Dunia Islam Bagian Barat ¬Spanyol”

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM “Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Dunia Islam Bagian Barat ¬Spanyol” DISUSUN OLEH : Oleh: RIMA GLORIA RIZQY 108025000041 MARIA ULFAH 108025000036 MAS’UD SAIFUL 1080250000 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/2011 KATA PENGANTAR . Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah jaringan berbasis teknologi informasi untuk perpustakaan dapat terselesaikan sesuai dengan waktunya. Pada mata kuliah ini, saya dan teman saya selaku penulis merasa makalah ini sangat penting demi pembelajaran mata Kuliah jaringan informasi. makalah ini merupakan aplikasi dari teori-teori yang sudah diajarkan di kelas. Dengan makalah ini saya dan teman saya sebagai penulis menjadi lebih mengerti dan memahami mata kuliah Kuliah jaringan informasi . Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan makalah ini khususnya pada dosen mata kuliah ” jaringan informasi ” karena dengan makalah ini kami dapat lebih mengerti dan memahami lebih dalam tentang Kuliah jaringan informasi berkala yang mudah-mudahan dapat saya kembangkan dikemudian hari. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, saya sebagai penulis mohon maaf serta mohon kritik dan sarannya. Jakarta, 26 Mei 2011 Penulis PENDAHULUAN Jaringan bukan saja terbatas pada institusi saja seperti jaringan perpustakaan dan dokumentasi melainkan juga meluas sampai kejaringan komputer dan telekomunikasi. Salah bentuk jaringan ialah jaringan komputer yang memungkinkan sebuah komputerbertautan dengan komputer lain, baik melalui sambungan kabel maupun dengan menggunakan telekomunikasi. Teknologi informasi (TI) atau Teknologi informasi komunikasi (TIK) ini telah bermaanfaat dalam kegiatan kepustakawanan berupa otomasi perpustakaan dengan aplikassi teknologi jaringan baik LAN, WAN, dan Internet. Pengunjung tidak hanya fisik hadir diperpustakaan artinya bisa akses jarak jauh, pemakaian bersama (sharing) informasi terpasang on-line. Didalam modul ini akan dibahas jaringan komputer berikut ini pemanfaatannya diperpustakaan. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal jaringan komputer dan telekomunikasi serta aplikasinya didunia kepustakawanan serta bagaimana menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan dan belajarnya. Setelah menguasai modul ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menyebutkan arti jaringan komputer. 2. Menjelaskan topologi jaringan komputer. 3. Menyebutkan manfaat jaringan. 4. Menjelaskan penerapan teknologi informasi diperpustakaan. 5. Menjelaskan perpustakaan digital dalam lingkungan elektronik A. JARINGAN KOMPUTER 1. Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan eralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware atau softwereyang berhubungan dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut note. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan, atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain dan saling berbagi sumber daya misalnya CD-ROM, printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telpon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah. 2. Jenis-jens jaringan Ada 3 macam jenis jaringan /network yaitu: a. Local Area Network (LAN) / jaringan area lokal. Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran, di sebuah gedung atau sebuah sekolah dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Yang mana di gunakan untuk menyimpan perangkat lunak( softwere) yang mengatur aktifitas jaringan ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. b. Metropolitan Area Network (MAN), biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil kedalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank didalam sebuah kantor besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI. c. Wide Area Network (WAN), adalah jaringan yng lingkupnnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia atau pun dinegara-negara lain. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN, dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yng lain. 3. Protokol Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi antara beberapa komputer didalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk didalam petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data. Protokol –protokol yang dikenal adalah sebagai berikut: a. Ethernet adalah yang paling banyak digunakan ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD ( Carrier Sense Multiple Access/ Collision Detection). b. Local talk adalah sebuah protokol network yang dikembangkan oleh Apple Computer,inc. Untuk mesin-mesin komputer Macintosh. Sistem operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara jaringan peer to peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus protokol local talk dapat digunakan model jaringan garis lurus, bintang, ataupun mode pohon dengan mengunakan kabel twisted. c. Token ring metode aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti cincin d. FDDI adalah sebuah protokol jarringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh. e. ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. Kesimpulan untuk protokol Protokol yang dipakai Kabel yang digunakan Kecepatan transfer Topologi fisik Ethernet Twisted Pair, Coaxial, Fiber 10 Mbps Linear Bus, Star Tree Fast Ethernet Twisted Pair, Fiber 100Mbps Star Local Talk Twisted Pair 0,23 Mbps Linear Bus or Star Token Ring Twisted Pair 4 Mbps-16 Mbps Star-Wired Ring FDDI Fiber 100 Mbps Dual Ring ATM Twisted Pair, Fiber 155-2488 Mbps Linear Bus, Star Tree 4. Perangkat Keras yang Diperlukan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jarngan komputer yaitu komputer, Card Network, Hub dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti Printer, CD-ROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk proses transformasi data didalam jaringan yaitu: a. File Servers, sebuah file server merupakan jantunngnya kebanyakan jaringan merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang sangat besar, harddisk yang memiliki kapasitas yang besar, dengan kartu jaringan yang cepat. b. Workstations, keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalam jaringan disebut dengan sebagai workstation. Minimal mempunyai kartu jaringan. c. Network Interface Cards, kartu jaringan merupakan perangkat yang menjadikan media untuk menghubungkan ke komputer. d. Concentrators/Hubs, sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lainnya. e. Repeaters, adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi binatang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. f. Bridges, sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan yang efesien, di mana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya diperlukan jembatan untuk itu. g. Routers, informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Routers dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih. 5. Topologi/ Bbentuk jaringan Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring). B. PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DIPERPUSTAKAAN Teknologi informasi atau disebut juga Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) mulai memasuki perpustakaan perguruan tinggi indonesia sekitar akhir dasawarsa 1979an atau juga yang mengatakan sekitar awal tahun 1980-an tatkala beberapa perpustakawan serta teknolog informasi mulai mempelajari CDS/ISIS di AIT, Bangkok sebagai awal aplikasi teknologi informasi diperpustakaan. Kegiatan tersebut kemudian merebak ke perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus. Didunia kepustakawanan hampir semua perpustakaan mulai menggunakan komputer sebagai alat bantu kerja, pengelolahan koleksi, pelayanan pemakai dan penyampai koleksi. Bahkan telah banyak perpustakaan yang menggunakan teknologi informasi sebagai media simpan dan penyebaran informasi dalam bentuk digital. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan sangat luas, tidak hanya sebagai alat pengganti mesin ketik tetapi dipergunakan untuk kegiatan automasi perpustakaan, perpustakaan digital dan e-learning. Penerapan teknologi informasi diperpustakaan berdasarkan fungsi terbagi dalam beberapa bentuk, antara lain: 1. Automasi perpustakaan pekerjaan yang menggunakan teknologi komputer, meliputi aktivitas perpustakaan bidang pengadaan, inventarisai, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota dan statistik 2. Sistem informasi manejemen perpustakaan 3. Perpustakaan digital 4. E-learning, penerpan teknologi informasi dalam bentuk jaringan. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan memberikan kemudahan akses informasi kepada pemakai secara langsung, baik pemakai yang datang keperpustakaan maupun pemakai yang tidak dapat datang ke perpustakaan. Manfaat penerapan teknoogi informasi diperpustakaan yang utama dirasakan oleh perpustakaan sedangkan efek dari penerapan itu juga bermanfaat bagi pustakawan sebagai pekerja informasi dan perpustakaan sebagai lembaganya. Pengaruh penerapan teknologi informasi bagi pustakawan dan perpustakaan lainnya: 1. Efesiensi dan efektivitas pekerjaan. 2. Kemudahan pelaksanaan pekerjaan. 3. Memberikan kecepatan akses informasi. 4. Memberikan alternatif pelayanan perpustakaan yaitu: pelayanan on-line dan pelayanan off-line. 5. Meningkatkan kemampuan pustakawan. Kini banyak perpustakaan mulai menggunakan komputer untuk membantu tugas perpustakaan. Aplikasi komputer di perpustakaan digunakan untuk: a. Sirkulasi b. Katalogisasi c. Kontrol terbit berseri d. Kontrol audio-visual e. Penggadaan f. Anggaran g. Pijem antar perpustakaan h. Berkas informasi i. Katalog terakses umum secara terpasang. 1. Automasi Perpustakaan Otomasi yang berasal dari bahasa Belanda sementara istilah automasi perpustakaan berasal dari bahasa inggris automation. Terminologi automasi sering kali dihubungkan dengan suatu mekanisme kerja dengan bantuan mesin atau elektronik untuk tujuan tertentu yang dilakukan secara lebih efisien danefektif dibandingkan dengan cara manual. Semakin meningkatnya permintaan pemakai atas ketersediaan informasi yang lebih luas baik dalam cakupan maupun jangkauan dan pelayanan yang lebih baik dan cepat menuntut pustakawan untuk bekerja lebih keras. Pustakawan sebenarnya bisa memanfaatkan berbagai sarana yang dapat membantubeberapa pekerjaan untuk mengatasi masalah tersebut. Pekerjaan dibidang pengadaan, pengolahan maupun pelayan perpustakaan dapat menggunakan alat bantu automatis. Alat-alat bantutersebut antara lain, konter pengunjung, pendeteksi atifitas, pengunjung CCTV, alarm pendeteksi bahan pustaka yang hendak dibawa keluar ruang dan perangkat komputer untuk berbagai keperluan. 2. Tahap-Tahap Automasi Perpustakaan Apabila konsep tentang tenologi informasi kita cermati maka sebenarnya kita dapat membangun sarana teknologi informasi itu tidak secara serentak sekaligus, tatapi dirancang tahap demi tahap dengan sasaran-sasaran tertentu yang bisa dijangkau terlebih dahulu yaitu: a. Tingkat Pra-jaringan b. Tingkat jaringan lokal c. Tingkat jaringan luas d. Tingkat jaringan global (internet) 3. Pilihan terhadap perangkat keras Softwere aplikasi dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan perangkat keras yang ada. Softwere tersebut harus mampu melakukan roses pengolahan data dengan akurat dan cepat tanpa mengabaikan kemudahan pemakainya. 4. Sumber daya manusia Lemahnya pengetahuan mengenal teknologi informasi dan dasar-dasar pemrograman komputer sering menjadi kendala penerapan teknologi informasi di perpustakaan. 5. Implementasi Penerapan teknologi informasi diperpustakaan dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, fungsi penunjang yaitu mendukung kelancaran kerja perpustakaan secara keseluruhan antara lain memproses data administrasi kepegawaian, memproses administrasi keuangan dan memproses data informasi manajemen 6. Pemanfaatan internet Melalui internet pustakawan juga dapat menelusur standar katalog yang tepat dari judul suatu buku beserta nomor klasifikasinya maupun tajuk sunbjeknya, misalnya pada online computer library center (OCLC). Adalah suatu organisai yang dibayai oleh departemen pendidikan Amerika. Perlu di tambahkan pula perpustakawan maupun pemakai perpustakaan dan juga stakeholder perlu mengetahui bahwa automasi perpustakaan bukan berati membangun perpustakaan digital yaitu: a. Automasi adalah pemanfaatan teknologi (informasi) untuk memudahkan pelayanan yang telah disediakan, pengunjung secara fisik datang keperpustakaan. Sedangkan b. Perpustakaan digital adalah pelayanan perpustakaan dalam bentuk koleksi digital yang dapat diakses diperpustakan maupun jarak jauh, 7. Perpustakaan berbasis website Munculnya internet singkatan dari internetworking of computer networks, pada awal tahun 1990-an mambawa dampak bagi perpustakaan. Yang memiliki situs web, katalog perpustakaan dapat diakses oleh pemakai dari mana saja selama pemakai memiliki akses internet. PENUTUP Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/softwere yang terhubung dengan jaringan. Penerapan teknologi informasi dalam rangka automasi perpustakaan akan menimbulkan dampak yang luas dalam mekanisme kerja perpustakaan, baik dikalangan pustakawan maupun pemakainya. Automasi perpustakaan perlu dilakukan untuk mengatasi peningkatan tuntutan pemintaan informasi baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

“PERUBAHAN KELUARGA DAN STRATEGI LAYANAN ANAK DAN REMAJA”

TUGAS KELOMPOK 5 SEPTIAN NUR HAKIM RIMA GLORIA RIZQY NUR-AL KARIM IRFAN MAULAN LAYANAN ANAK DAN REMAJA “PERUBAHAN KELUARGA DAN STRATEGI LAYANAN ANAK DAN REMAJA” Peran pustakawan dalam melayani pemustaka ada beberapa tahap Yaitu: 1. Dilihat pemustaka datang dengan siapa 2. Pustakawan menyapa dengan ramah dan santun 3. Dilihat dari rajut muka, apakah dia sedang sedih atau senang sebelum pustakawan mendekati pemustaka 4. Memperhatikan pemustaka berada duduk dimeja bagian mana 5. Jika pemustaka yang sangat sensitif, sehingga pustakawan harus berhati-hati dalam komunikasi dengan pemustaka 6. Menanyakan pemustaka apa saja yang ia lagi butuhkan 7. Pustakawan mengalihkan dengan hal-hal yang bisa meredakan Emosinya ,itu di lakukan kalau pustakawan tidak bisa membantu masalah pemustaka. Kritik dan Saran “ teman-teman” Mas’ud Saiful : memberikan hal yang menarik dalam pemustaka seperti seperti menonton acara yang sesuai dengan baik dalam diusianya. Mila putrita : perpustakaan nya bisa menghibur Budi kurniawan: seseoranng anak yang dianter oleh baby sitter ke sebuah tempat perpustakaan sebagai temapt pengungsian Dll : memberikan layanan program-program Story Telling di dalam perpustakaan.

Kartu Katalog

Kartu Katalog (ID Buku : 17518) 027.8 Nas p Nasution A.S Perpustakaan Sekolah : petunjuk untuk membina memakai dan memelihara perpustakaan di sekolah/Nasution A.S Jakarta : Departemen P & K, 1981. xii, ; 25,5 cm PERPUSTAKAAN SEKOLAH Jumlah buku yang terdaftar : 1 No. Induk Status Peminjam Tanggal Pinjam Tanggal Harus Kembali 1064/2010 Tersedia --- --- --- Tampilan Lengkap No. ID Buku 17518 No. Kendali Setempat 027.8 Nas p Judul Perpustakaan Sekolah : petunjuk untuk membina memakai dan memelihara perpustakaan di sekolah Pengarang Nasution A.S Entri Utama Nama Orang Nasution A.S Penerbit & Distribusi Jakarta: Departemen P & K, 1981 Deskripsi Fisik xii, 244 hlm ; 25,5 cm Fakultas ILMU PERPUSTAKAAN Eksemplar 1 Tajuk Topik PERPUSTAKAAN SEKOLAH Kartu Katalog (ID Buku : 11595) 020.622 598 Sep Seperempat abad Perpustakaan Nasional 1980-2005/Penulis naskah Sukarman Kertosedono [et al], editor : Agus Sutoyo Jakarta : Perpustakaan Nasional, 2005. 107 hlm. ; 31 cm. 979-3956-33-5 INDONESIA-PERPUSTAKAAN NASIONAL Jumlah buku yang terdaftar : 1 No. Induk Status Peminjam Tanggal Pinjam Tanggal Harus Kembali 27/2006 Reference --- --- Tampilan Lengkap No. ID Buku 11595 No. Kendali Setempat 020.622 598 Sep Judul Seperempat abad Perpustakaan Nasional 1980-2005 Pengarang Penulis naskah Sukarman Kertosedono [et al], editor : Agus Sutoyo Penerbit & Distribusi Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2005 ISBN 979-3956-33-5 Deskripsi Fisik 107 hlm. Ilus 31 cm. Bibliografi Hlm.: 101 Fakultas ILMU PERPUSTAKAAN Tajuk Topik INDONESIA-PERPUSTAKAAN NASIONAL Buku Referensi No. Panggil : R 343.04 Pri k Judul : Kompilasi undang-undang perpajakan terlengkap susunan satu naskah Pengarang : Primandita Fitriandi; Tejo Birowo; Penerbitan : Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2006 ISBN : [9796913194] Desk. Fisik : vi, 338 hlm. : il. ; 26 cm. Catatan Seri : Catatan Umum : Subjek : Taxation - Law Lokasi : Lantai 3 Buku Referensi No. Panggil : [R 346.04 Nad k(1), R 346.04 Nad k(2)] Judul : Kamus istilah hukum agraria Indonesia Pengarang : Nadapdap, Binoto; Penerbitan : Jakarta : Jala, 2007 ISBN : [9792573725, 9792573725] Desk. Fisik : xii, 293 hlm.:il.;18 cm. Catatan Seri : Catatan Umum : Subjek : Hukum agraria-Kamus; Lokasi : Lantai 3 Buku Referensi No. Panggil : [R 297.326 Mas (1), R 297.326 Mas (2), R 297.326 Mas (3), R 297.326 Mas (4), R 297.326 Mas (5)] Judul : Masjid dan makam bersejarah di Sumatera Pengarang : Rusli Yahya (et.al.); Penerbitan : Jakarta : Departemen Kebudayaan da Pariwisata RI, 2008 ISBN : [9789791274357, 9789791274357, 9789791274357, 9789791274357, 9789791274357] Desk. Fisik : 196 hlm. : il. ; 29 cm. Catatan Seri : Catatan Umum : Subjek : Mosque and tomb - Histories - Sumatera Lokasi : Lantai 3

Peran dan Tanggung Jawab dari Pustakawan Anak-Anak

Bab 1. Peran dan Tanggung Jawab dari Pustakawan Anak-Anak Bayangkan karir di mana Anda dapat mempengaruhi masa depan dunia dengan membantu anak-anak saat ini berkembang mereka intelek, imajinasi, pengetahuan dan nilai-nilai serta visi mereka sendiri dan dunia masa depan. Bayangkan karir di mana Anda dapat membantu anak-anak mengembangkan semangat untuk belajar, cinta seumur hidup membaca, dan keterampilan untuk menemukan jawaban dalam mereka pencarian untuk pengetahuan. Bayangkan karir yang dapat membantu orang untuk menggunakan hak mereka untuk informasi dan pengetahuan. Bayangkan karir yang dapat membantu orang menjadi tuan dari informasi agak dari orang-orang yang kewalahan atau dikendalikan oleh overload informasi. Pustakawan bekerja dengan anak-anak di perpustakaan umum dan sekolah media perpustakaan pusat dapat melakukan semua hal ini. Untuk menjadi sukses mereka harus berkomitmen untuk membawa anak-anak dan bahan bersama-sama dalam menghadapi rintangan dan frustrasi. Mereka harus bersedia bekerja untuk membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak. Kesempatan untuk bekerja dengan anak-anak dan pengaruh merupakan hak istimewa tidak selalu diakui dalam masyarakat kontemporer. Anak-anak mungkin kecil dan tanpa kekuasaan banyak, tapi cara mereka diajarkan dan dianjurkan sebagai membantu anak-anak bentuk dewasa mereka nilai-nilai dan kemampuan. Anak adalah masa depan dunia, dan memiliki dampak positif pada mereka adalah salah satu cara yang pasti untuk mempengaruhi masa depan. Hak istimewa untuk mempengaruhi anak-anak bukan hak untuk membentuk mereka dalam visi kami tetapi memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan sendiri visi. Perpustakaan sebagai gudang informasi dan visi imajiner penulis dan pemikir masa lalu dan sekarang adalah sumber daya alam untuk anak-anak memperkenalkan mereka untuk semua jenis pengetahuan itu adalah menarik dan menantang karir SIFAT-SIFAT EFEKTIF ANAK Pustakawan Menyukai anak-anak dan buku tidak akan dengan sendirinya membuat seseorang pustakawan seorang anak yang efektif itu. Tentu saja, pustakawan anak-anak harus menikmati anak-anak, memahami mereka, dan tahu bagaimana mengarahkan energi mereka dengan cara yang positif. Mereka juga perlu tahu sastra anak-anak dengan baik, menghargai luas berbagai gaya penulisan dan seni, tahu bagaimana mengevaluasi buku-buku dan bahan-bahan nonprint, dan yang paling penting, tahu bagaimana membawa anak-anak dan buku bersama-sama. Hal ini membutuhkan kombinasi dari pelatihan dan pengalaman. Idealnya, pustakawan bekerja dengan anak-anak harus memiliki gelar master dalam ilmu perpustakaan dengan khusus dalam pelayanan anak-anak atau kepustakawanan sekolah. Mereka harus memiliki program dalam pertumbuhan anak dan pembangunan. Sekolah spesialis perpustakaan media negara harus memenuhi persyaratan sertifikasi. Namun, standar ini tidak selalu digunakan, khususnya di perpustakaan kecil atau dalam situasi di mana terlatih personil tidak tersedia. Sekolah mungkin kabupaten transfer guru ke perpustakaan, dan perpustakaan umum kadang-kadang menetapkan seseorang untuk pelayanan anak. Dalam situasi di mana seseorang dipekerjakan tanpa sebelumnya latar belakang dalam sastra anak-anak dan layanan perpustakaan, individu harus mengambil kelas atau rencana program untuk mengembangkan pengetahuan yang solid anak-anak materi, perkembangan anak, dan anak-anak layanan di perpustakaan. Pustakawan yang bekerja dengan anak-anak perlu memiliki keterampilan manajemen yang baik dan tahu bagaimana anggaran, rencana, dan mengevaluasi jasa. Mereka perlu tahu bagaimana mempromosikan dan memajukan layanan perpustakaan untuk anak-anak. Mereka juga perlu tahu bagaimana merencanakan dan melakukan program dan kegiatan yang menarik dan menarik anak-anak. Sekolah spesialis perpustakaan media, khususnya, harus mampu mengajarkan keterampilan perpustakaan di kreatif, menarik cara. Pustakawan bekerja dengan anak-anak perlu memiliki keterampilan pemrograman dasar seperti yang dapat membaca kepada anak-anak secara efektif. Pustakawan yang juga memiliki keahlian dalam cerita, boneka, seni, musik, drama, atau kerajinan bisa menggunakan ini untuk memperkaya dan memperluas kegiatan perpustakaan. Baik anak-anak pustakawan akan terus mengembangkan program keterampilan dan akan melengkapi kemampuan mereka dengan individu dan kelompok dalam masyarakat yang dapat menyediakan kegiatan khusus. Seorang anak yang baik pustakawan memiliki semua kualitas dan keterampilan. Seseorang yang bisa melakukan program besar tapi tidak membaca anak-anak buku atau yang tidak bisa mengawasi atau mengatur departemen dapat menarik banyak anak-anak untuk program tapi tidak akan memberikan yang baik semua-sekitar perpustakaan layanan. Demikian juga orang yang tahu koleksi dan memberikan bantuan yang baik kepada pengguna, tetapi melihat tidak perlu untuk melampaui hal ini tidak akan membantu perpustakaan tumbuh dan berkembang. VARIASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB Keterampilan yang dibutuhkan oleh pustakawan bekerja dengan anak-anak di perpustakaan baik sekolah dan masyarakat memiliki telah diidentifikasi dan dianalisis oleh yang sesuai divisi dari American Library Association. Dalam "Informasi Power: Panduan untuk Perpustakaan Sekolah Media Programs "(1988), American Association Sekolah Pustakawan daftar pedoman untuk pendidikan dan sertifikasi tenaga profesional perpustakaan di bidang perpustakaan dan ilmu informasi, pendidikan, teori komunikasi, dan teknologi. Pada tahun 1989, Asosiasi untuk Layanan Perpustakaan untuk Anak-anak mengadopsi "Kompetensi bagi Pustakawan Melayani Anak dalam Public Library "yang mendefinisikan peran dan tanggung jawab pustakawan anak-anak di bidang pengetahuan kelompok klien; administrasi dan manajemen; komunikasi; koleksi bahan dan pembangunan; pemrograman; advokasi, public relations, dan jaringan sering diabaikan dalam pers untuk melengkapi yang sedang berlangsung rutinitas dan aktivitas. Namun, perencanaan memungkinkan pustakawan terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan untuk anak-anak dan untuk menghilangkan bahwa yang tidak lagi diperlukan. CONTOH JOB DESCRIPTION: Perpustakaan Sekolah Media Spesialis Mengembangkan dan memelihara koleksi tanggung jawab lain. Hal ini sering digambarkan sebagai seleksi buku, tetapi lebih dari memilih buku dan bahan. Pustakawan harus terus menganalisis koleksi untuk menentukan kebutuhan sebagai dasar pemilihan bahan. Mereka juga harus menarik bahan yang tidak lagi berguna. A koleksi perpustakaan adalah dasar untuk layanan, dan mengembangkan kualitas koleksi mengambil reguler dan waktu dan usaha yang konsisten. Hal ini juga penting bahwa area anak-anak akan staf untuk menjawab kebutuhan individu anak karena koleksi besar tidak ada artinya jika anak-anak tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk menggunakannya dengan baik. Di perpustakaan di mana satu orang bertanggung jawab untuk seluruh sistem layanan atau lebih dari satu perpustakaan dan harus kebutuhan dalam bangunan yang berbeda dan lokasi, lainnya staf harus mengembangkan pengetahuan dasar tentang anak-anak buku. Pustakawan anak-anak harus berusaha untuk menjadi tersedia selama penggunaan puncak. Pustakawan bekerja dengan anak-anak referensi pustakawan dan penasehat pembaca untuk anak-anak dan untuk orang dewasa, termasuk guru dan orang tua yang menggunakan anak-anak daerah perpustakaan atau media center. Mereka menyarankan untuk membaca buku berdasarkan mereka pengetahuan tentang sastra anak-anak dan anak-anak. Hal ini memerlukan mengenal koleksi oleh membaca dan pemeriksaan hati-hati. Mereka juga mempersiapkan daftar buku dan bibliografi untuk mempromosikan penggunaan koleksi. Mereka membantu anak-anak menemukan jawaban untuk pertanyaan atau bahan untuk tugas sekolah atau untuk pribadi bunga. Sebagai bagian dari ini mereka mengajar anak-anak bagaimana menggunakan perpustakaan. Hal ini umumnya dilakukan secara informal atas dasar satu-ke-satu di perpustakaan umum. Untuk media perpustakaan sekolah spesialis, mengajar perpustakaan keterampilan merupakan bagian utama dari tanggung jawab mereka. Program untuk anak-anak membantu membuat perpustakaan menjadi hidup, dan pustakawan bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan program-program untuk anak-anak yang akan membantu mereka baik literatur dan pengalaman perpustakaan dengan cara yang positif. Dalam rangka mempromosikan layanan perpustakaan untuk anak-anak, pustakawan harus merencanakan dan melaksanakan yang baik program hubungan masyarakat dan publisitas. Ini mencakup mengumumkan dan mempublikasikan kegiatan khusus, layanan, dan program dan juga membuat masyarakat, lembaga masyarakat lainnya, dan, dalam hal pusat media perpustakaan, sekolah, sadar layanan dan apa yang mereka dapat harapkan dari perpustakaan. Umumnya ini termasuk membuat atau mengawasi pembuatan menampilkan dan menjaga perpustakaan yang menarik, rapi, dan mengundang. Pustakawan juga harus mempromosikan pentingnya membaca kepada orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya bekerja dengan anak-anak dengan berbicara tentang membaca dan Pernyataan Umum Tugas Bertanggung jawab atas operasi harian dan pengawasan pusat media perpustakaan dan pelaksanaan dari semua program dan layanan yang diperlukan untuk memungkinkan siswa dan guru untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Job Tanggung Jawab 1. Memilih, memperoleh, dan proses cetak dan nonprint bahan dan memelihara koleksi sebagai dibutuhkan 2. Memberikan bantuan kepada siswa dan guru di referensi dan informasi pertanyaan, menemukan membaca dan bahan lainnya untuk tugas dan rekreasi menggunakan 3. Berfungsi sebagai konsultan sumber daya untuk guru kelas perencanaan dan mempersiapkan bibliografi dan pasokan bahan-bahan yang diperlukan oleh guru 4. Melayani di komite perencanaan kurikulum 5. Sirkulasi Mengembangkan kebijakan dan prosedur dan mengawasi rutinitas sirkulasi harian 6. Meningkatkan media center dengan menggunakan display, pameran, dan program hubungan masyarakat yang berkelanjutan 7. Mengawasi dan melatih staf lain termasuk perpustakaan pembantu, mahasiswa dan relawan lainnya 8. Mengembangkan dan melaksanakan panjang dan shortrange rencana dan menetapkan tujuan dan sasaran 9. Menyiapkan laporan berkala untuk pokok 10. Menyiapkan dan menerapkan anggaran tahunan 11. Mengawasi tahunan persediaan bahan semua 12. Menyediakan peralatan dan bahan-bahan untuk digunakan dan produksi media Persyaratan Pekerjaan Gaji dan tahun bekerja berdasarkan kabupaten saat ini gaji jadwal dan kontrak. Evaluasi Kinerja akan dievaluasi oleh kepala sekolah dalam sesuai dengan ketentuan kebijakan Dewan tentang evaluasi tenaga profesional. perpustakaan untuk kelompok-kelompok seperti sekolah dan fakultas organisasi masyarakat. pustakawan Banyak anak-anak juga memiliki administrasi tertentu atau pengawasan tanggung jawab. Mereka harus mengembangkan anggaran dan pembenaran untuk anak-anak jasa administrasi untuk menggunakan anggaran persiapan. Mereka memantau pengeluaran departemen dana, mengkompilasi statistik, dan menjaga direktur, kepala sekolah, atau supervisor maupun staf informasi kegiatan melalui biasa tertulis dan lisan laporan. Tergantung pada tempat pustakawan di struktur kepegawaian, mereka mungkin bertanggung jawab untuk mengawasi layanan untuk anak-anak di fasilitas tunggal atau seluruh sistem. Interaksi dengan orang lain dalam masyarakat yang prihatin tentang hasil yang lebih besar anak-anak di kesadaran perpustakaan dan lebih baik ditingkat masyarakat pelayanan untuk anak-anak. Oleh karena itu, anak-anak pustakawan perlu bertindak sebagai penghubung untuk masyarakat lainnya lembaga seperti sekolah, lembaga pelayanan sosial, dan rekreasi departemen dengan menjaga mereka informasi kegiatan dan berbagi informasi dengan mereka tentang perpustakaan. Sekolah dan pustakawan publik perlu bekerja sama untuk mempromosikan penggunaan perpustakaan dan untuk mengkoordinasikan layanan sedapat mungkin. Akhirnya, pustakawan anak-anak perlu bertindak sebagai pendukung untuk anak-anak dalam perpustakaan dan masyarakat. Dalam perpustakaan umum yang mereka butuhkan untuk membantu staf lain memahami kebutuhan anak-anak. Mereka perlu memastikan bahwa perpustakaan praktek dan prosedur yang tidak hadir tidak perlu hambatan untuk anak-anak. Dalam masyarakat mereka perlu untuk mendapatkan informasi tentang komunitas layanan dan sumber daya untuk anak-anak dan isu-isu yang melibatkan anak-anak dan keluarga. Setiap perpustakaan umum harus memiliki uraian tugas menguraikan tanggung jawab anak-anak pustakawan dan staf lainnya di departemen anak-anak. kabupaten Sekolah harus memiliki uraian tugas untuk pustakawan sekolah. Mereka menyediakan dasar untuk perencanaan dan kegiatan dan merupakan suatu alat untuk evaluasi staf, dan memastikan bahwa semua fungsi yang diperlukan seseorang tertentu tanggung jawab. CONTOH JOB DESCRIPTION: Koordinator Pelayanan Anak-anak Dengan tugas memakan waktu yang diperlukan berbagai pustakawan anak-anak, mudah kehilangan melihat fokus utama, yang merupakan anak. Pauline Wilson dari University of Graduate Tennessee Sekolah Ilmu Perpustakaan dan Informasi menyarankan bahwa pustakawan banyak anak-anak sudah menjadi terlalu terbenam dalam sastra anak-anak dari saat itu minat utama mereka menjadi buku daripada melayani anak-anak. Dia mengingatkan pustakawan bekerja dengan anak-anak bahwa mereka harus fokus pada membantu anak-anak tumbuh dan berkembang dan perpustakaan yang bahan dan kegiatan adalah alat untuk tujuan itu. (School Library Journal, 1979). Jika pelayanan anak berfokus pada menjadi responsif dengan kebutuhan anak-anak, maka orang bekerja dengan anak-anak di perpustakaan memiliki tanggung jawab untuk mencoba untuk melayani semua anak dalam masyarakat atau sekolah Ini berarti tidak hanya melayani anak-anak yang mencintai buku dan menggunakan perpustakaan bersemangat atau yang dibawa oleh orang tua atau guru tapi juga berusaha untuk menjangkau anak-anak lain dan keluarga mereka. Anak-anak di salah satu bidang beragam di latar belakang, kemampuan, kebutuhan, dan kepentingan. Mereka mungkin berasal dari beragam ekonomi, sosial, etnis, agama, dan latar belakang pendidikan. Beberapa anak tinggal di kota atau kota-kota besar; lain hidup di negara jalur sehingga orang lain terisolasi mungkin tidak menyadari bahwa siapa pun tinggal di daerah tersebut. Beberapa anak secara mental atau cacat fisik dan mungkin memerlukan bahan khusus atau adaptasi jasa. Lain mungkin tidak seperti untuk membaca atau pembaca yang buruk dan merasa perpustakaan merupakan bukan untuk mereka. Mereka mungkin dari rumah di mana semua hiburan di layar persegi dan tahu sedikit tentang membaca selain sebagai keterampilan sekolah untuk menguasai. Ini adalah tantangan besar bagi pustakawan anak-anak untuk mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut bervariasi dan membantu semua anak-anak belajar tentang perpustakaan sebagai sumber informasi, rekreasi, pendidikan, dan pribadi pertumbuhan dan pembangunan. Ini adalah tanggung jawab penting. Tidak hanya perpustakaan berharga untuk anak-anak pembangunan, namun sikap tentang dan pengalaman dengan perpustakaan akan membantu menentukan mereka perasaan tentang dan dukungan untuk perpustakaan sebagai orang dewasa. Peran dan tanggung jawab anak-anak pustakawan bervariasi dan menuntut. Kunci untuk departemen anak-anak yang sukses adalah individu yang memahami keragaman tanggung jawab ini dan siapa yang bisa menyeimbangkan banyak tuntutan dan melakukan berbagai macam tugas yang diberikan sekaligus menjaga berfokus pada anak-anak. BIBLIOGRAFI Judul terdaftar di sini adalah tentang pelayanan anak-anak di perpustakaan umum dan media perpustakaan sekolah pusat pada umumnya atau daerah tidak mencakup lebih spesifik di bagian lain dari buku ini. Bibliografi pada aspek tertentu dari layanan ditemukan di akhir bab yang sesuai. Dimana Kami Datang Dari Tradisi Perpustakaan Umum Layanan untuk Anak KETIKA dermawan DAN CIVIC PEMIMPIN didirikan masyarakat perpustakaan pertama di Amerika Serikat pada awal 1800-an, niat mereka adalah untuk memberikan bacaan yang baik untuk orang dewasa yang tidak cukup kaya untuk membeli buku-buku mereka sendiri dan untuk membantu mengasimilasi imigran dari Eropa ke dalam masyarakat Amerika. Dengan beberapa pengecualian, ini perpustakaan awal tidak terbuka untuk anak-anak. Awal Pada tahun 1876, Biro Pendidikan Amerika Serikat melakukan studi sejarah ", kondisi, dan manajemen "dari perpustakaan umum. Dalam bab tentang publik perpustakaan dan kaum muda, William I. Fletcher paksa berpendapat bahwa perpustakaan harus mengubah kebijakan mereka bahwa akses terbatas pada anak-anak. Dia mendasarkan argumennya pada kebutuhan untuk mengembangkan kebiasaan membaca yang baik dan membaca halus awal hidup. Dia menulis: "Jika ada kebenaran dalam gagasan bahwa perpustakaan umum tidak hanya sebuah gudang untuk penyediaan keinginan masyarakat membaca, tetapi juga dan terutama lembaga pendidikan yang akan menciptakan ingin di mana mereka tidak ada, maka perpustakaan harus membawa pengaruhnya untuk menanggung pada kaum muda sedini mungkin "(hal. 414). Dia memperingatkan bahwa jika pustakawan tidak mencapai anak-anak sementara mereka masih muda, mereka akan mengembangkan rasa untuk cahaya-uang receh membaca cerita novel dan murah. Perpustakaan, dia bersikeras, harus memberikan anak-anak dengan baik buku-buku yang "edukatif dan merangsang dengan sifat yang lebih baik" 1 Dimana Kami Datang Dari Tradisi Perpustakaan Umum Layanan untuk Anak BAB 11 (Hal. 416). pesan bergairah Fletcher konsisten dengan ide-ide lain mulai beredar pada waktu itu tentang kebutuhan untuk menjangkau anak-anak awal hidup mereka untuk mempengaruhi jenis dewasa mereka akan menjadi. Selama dua dekade terakhir abad kesembilan belas, ide-ide dari beberapa ahli baru dalam studi anak mulai menyebar ke disiplin lain. John Dewey ide tentang pendidikan dan teori G. Stanley Hall tentang psikologi anak yang sangat berpengaruh. Anak Asosiasi Studi didirikan dan menjadi sebuah forum untuk diskusi interdisipliner anak-anak sosial, fisik, emosional, dan pendidikan kebutuhan (plin 1968, 107). Profesional dengan perhatian khusus untuk anak-anak muncul di bidang pendidikan, pekerjaan sosial, psikologi anak, dan kepustakawanan. Perhatian, gabungan dengan optimisme dan semangat penginjilan reformasi yang meresap umur itu, melahirkan harapan baru. Jika anak-anak bisa dipupuk dengan baik, kata ahli waktu itu, mungkin mereka akan tumbuh sampai dengan mengambil tempat mereka di lebih baik masyarakat (Hawes 1999, 26-27). Pustakawan, untuk bagian mereka, yakin bahwa anak-anak yang terkena denda, sastra semangat akan tumbuh menjadi baik-baik saja, orang dewasa terangkat. Betsy Hearne menggambarkan pekerjaan pelopor layanan perpustakaan anak-anak sebagai pencarian visioner di mana grail "bukan hanya informasi atau bahkan pengetahuan tapi pengayaan pengalaman melalui membaca keseluruhan, jenis membaca bahwa engulfs jantung serta menarik kepala dan akhirnya bentuk seumur hidup "(Hearne dan Jenkins 1999, 538). Sedikit demi sedikit, perpustakaan mulai membuka pintu mereka untuk anak-anak. Mungkin dipengaruhi oleh prinsip-prinsip gerakan progresif, perpustakaan umum diikuti di jalur kesejahteraan sosial dan pelayanan rekreasi, sistem peradilan, dan program kesehatan publik dan mulai menawarkan layanan khusus untuk anak-anak (Jenkins 1994). Pada akhir abad kesembilan belas, anak-anak diterima di sejumlah perpustakaan di seluruh negara di antara mereka Minneapolis, Minnesota, Hartford, Connecticut, Denver, Colorado; dan San Francisco, California. Pada tahun 1896, Pratt Institute di Brooklyn dan Perpustakaan Umum Providence di Rhode Island dibuka bangunan yang menampilkan anak-anak kamar yang dirancang untuk pengguna perpustakaan muda (Thomas 1990). Anne Carroll Moore, salah satu pustakawan pertama untuk bekerja di anak-anak kamar di Pratt Institute, digambarkan sebagai sebuah ruang yang menarik dilengkapi dengan kursi dan meja yang dirancang dengan kenyamanan fisik anak-anak dalam pikiran. The rak-rak dipenuhi dengan buku-buku seni yang indah yang ditulis untuk orang dewasa karena belum ada beberapa buku diterbitkan khusus untuk anak-anak. The kamar anak-anak dimaksudkan untuk menjadi, menyambut yg menyenangkan, tempat yang akrab 2 | Dimana Kami Datang Dari diisi dengan seni, bunga, dan tanaman tumbuh serta buku. Itu adalah tempat mana anak-anak bisa dikelilingi oleh benda-benda yang akan menginspirasi heran mereka. Moore menulis, "Dari jendela rendah, anak-anak dan orang dewasa memandang ke luar pada sebuah taman bermain bertingkat di mana anak-anak berguling dan jatuh di musim panas dan meluncur di musim dingin "(1961, 66). Dia membuatnya terdengar seperti surga. Frances Olcott Jenkins, kepala bagian anak-anak dari Carnegie Library of Pittsburgh, menggambarkan fungsi kamar anak-anak dalam laporan ke pertemuan Asosiasi Perpustakaan Amerika di Portland, Oregon, pada tahun 1905: Kamar anak yang ideal ini memiliki fungsi ganda. Pertama, adalah tempat di mana anak-anak sedang dipersiapkan untuk menggunakan perpustakaan dewasa, dan kami merasa bahwa jika kamar kami gagal untuk mengembangkan cerdas, pembaca diri membantu, kita telah gagal dalam kami utama objek. Kedua, kamar anak yang ideal seharusnya mengambil tempat anak perpustakaan pribadi, dan harus, sejauh mungkin, memberikan anak seorang kesempatan untuk menelusuri buku-buku di antara semua kelas dan jenis, di kamar indah proporsional dan dihias, dan dipimpin oleh seorang ramah dan simpatik wanita yang memiliki minat yang tulus dalam kepribadian dan preferensi anak laki-laki dan perempuan (1905, 73). Sebagai perpustakaan umum mulai menawarkan buku dan layanan untuk anak-anak, mereka juga mulai menyadari perlunya untuk staf spesialis-"yang ramah dan simpatik wanita dengan minat yang tulus dalam preferensi anak laki-laki dan gadis "-untuk menyediakan untuk klien baru. Pada tahun 1905, Olcott menggambarkan karakteristik dari pemohon yang ideal ke sekolah pelatihan bagi anak-anak pustakawan di Perpustakaan Carnegie: Simpati dengan dan hormat untuk anak-anak, kekuatan karakter, yang ramah alam, kepribadian menyenangkan, naluri untuk membaca karakter, kemampuan beradaptasi, dan last but not least, rasa humor yang kuat. Nya rumah pelatihan dan pendidikan harus memberinya cinta dan pengetahuan tentang buku, dana umum informasi, pikiran yang cepat dan akurat. Kualitas ini sulit menemukan digabungkan dalam satu orang (hal. 75). Maria Wright Plummer mungkin menemukan kandidat yang tepat untuk pekerjaan karena dia mempekerjakan pustakawan anak-anak untuk Pratt Institute di Brooklyn sebagai 1902 awal, dan pada tahun 1906, Anne Carroll Moore dipilih untuk mengawasi pelayanan anak-anak di New York Public Library. Dia tetap di sana sebagai pengawas bekerja dengan anak-anak sampai ia pensiun pada tahun 1941 (Sayers 1972). perempuan muda lainnya juga tertarik pada bidang ini yang memungkinkan mereka untuk Dimana Kami Datang Dari | 3 menggabungkan cinta membaca dengan mengasuh anak-anak. Dalam sebuah presentasi di konferensi tahunan American Library Association pada tahun 1913, Arthur Bostwick memuji karya anak sebagai spesialisasi pertama dalam profesi kepustakawanan dan mendesak yang lebih khusus pelatihan pustakawan anak diberikan (Volume pekerjaan anak-anak, 287-89). Pratt Institut telah mulai menawarkan kuliah pada pekerjaan perpustakaan anak-anak di tahun 1896, dan Perpustakaan Carnegie di Pittsburgh menawarkan kelas pelatihan untuk pustakawan anak-anak pada tahun 1900. Kelas ini berkembang menjadi sebuah sekolah yang anak-anak yang terlatih menjadi pustakawan eksklusif sampai 1917, menyediakan kader pustakawan anak-anak yang menjadi pemimpin awal di lapangan (Fenwick 1976, 341). Anne Carroll Moore mungkin tidak lebih daripada siapa pun di tahun-tahun awal untuk mendefinisikan dan melembagakan pelayanan perpustakaan umum untuk anak-anak. Oleh semua rekening, dia adalah orang yang luar biasa. Jika ia seorang pria di era ketika arena untuk prestasi perempuan sangat terbatas, dia bisa telah membuat kontribusi yang signifikan dalam sejumlah bidang. Margaret K. McElderry (1997) mengungkapkan bahwa Moore telah merencanakan untuk menjadi pengacara seperti ayahnya, tetapi ketika ia meninggal ia bisa tidak pegawai di kantornya dan harus melihat tempat lain untuk karier. Untungnya untuk bidang kita, dia mendapatkan pekerjaan perpustakaan sebagai gantinya. Dibimbing oleh Wright Plummer Maria dan Hewins Caroline, dia menjadi advokasi untuk anak-anak di awal karir perpustakaannya. prestasi Moore di New York Public Library yang luar biasa. Dia percaya bahwa perpustakaan harus lingkungan, mengundang ramah untuk anak-anak. Ketika ia membuka kamar anak-anak di perpustakaan cabang berturut-turut, dia memastikan mereka menarik dan ramah kepada orang-orang muda. Dia mendirikan noncirculating koleksi buku anak-anak baik untuk memastikan bahwa muda pelanggan perpustakaan akan selalu mampu membaca dan menghargai sastra besar di perpustakaan. Dia bekerja untuk liberalisasi kebijakan sirkulasi bagi pengunjung muda dan untuk memperluas layanan untuk menyertakan jam cerita dan upaya kerja sama dengan sekolah. Dia mengembangkan kamar anak-anak di gedung utama perpustakaan di Fifth Avenue dan 42 Street ke mekkah budaya dengan internasional reputasi di antara penulis dan ilustrator buku untuk anak-anak (Lundin 1998). Moore percaya bahwa perpustakaan umum dapat berkontribusi untuk sosialisasi anak-anak serta perkembangan sastra mereka. Dia melembagakan berjanji bahwa semua anak masuk ketika mereka mendapat kartu perpustakaan mereka: "Ketika saya menuliskan nama saya dalam buku ini saya berjanji untuk merawat buku yang saya gunakan di rumah "(Sayers 1972, 68). Dengan cara ini, anak belajar tanggung jawab mereka sebagai pengguna perpustakaan dan sebagai warga negara berpartisipasi dalam kegiatan sipil. Ketika saya masih 4 | Dimana Kami Datang Dari anak-anak pustakawan di Perpustakaan Umum San Francisco pada awal tahun 1960, salah satu tugas saya adalah untuk mengatur janji sama dengan anak-anak sebelum mereka bisa menerima kartu perpustakaan mereka. Kami tidak memeriksa tangan mereka untuk kebersihan sebelum mereka bisa menangani buku-buku, bagaimanapun, praktek yang tidak dikenal di dini hari pelayanan anak-anak. Julie Cummins telah mengamati bahwa Anne Carroll Moore dikembangkan nya pendekatan untuk layanan perpustakaan untuk anak-anak melalui eksplorasi dari kedua pendidikan dan filosofi pelayanan sosial dan praktek. Dia dikodifikasikan filsafat nya layanan perpustakaan anak-anak sebagai "Hormati Empat," yang ia dikomunikasikan untuk pustakawan anak-anak yang ia terlatih. Yang pertama adalah menghormati anak-anak. Kedua adalah menghargai buku anak-anak. Ketiga adalah menghargai anak-anak pustakawan sebagai unsur integral dalam organisasi perpustakaan. Keempat adalah menghormati status profesional kepustakawanan anak-anak, yang Moore sendiri bekerja tanpa lelah untuk mengangkat (1999, 27). Anne Carroll Moore diberikan pengaruhnya dalam komunitas penerbitan, serta dalam domain pustakawan profesional. Barbara Bader (1997, 520) mencatat bahwa Moore dan rekan-rekannya "menciptakan dunia anak-anak buku sebagai perkumpulan, sebuah komunitas bunga, dan bidang sastra anak-anak sebagai khusus "Dengan posisi strategis di New York., dia mengembangkan pribadi dan profesional persahabatan dengan editor seperti Louise Seaman Bechtel dan dengan penulis buku anak-anak seperti Leslie Brooke, Padraic Colum, Walter de la Mare, dan Beatrix Potter. Dia menulis review dari anak-anak buku-buku untuk jurnal sastra dihormati, The Bookman, 1918-1926; dan pada tahun 1924, dia melembagakan kolom biasa disebut "Tiga Burung hantu" untuk New York Herald Tribune. Dia melanjutkan tradisi Tiga Burung hantu dan logo kontribusi teratur untuk Horn Book 1936-1960 (Vandergrift 1996, 694). warisan nya berkelanjutan kritik sastra anak-anak adalah penting kontribusi untuk perdagangan buku anak-anak, yang berkembang secara simultan dengan pertumbuhan layanan perpustakaan anak-anak. Menulis secara konsisten dalam meninjau media paling berpengaruh besar waktunya, Moore memperoleh tertentu reputasi, tidak selalu dihargai oleh orang-orang di dunia penerbitan yang tidak sependapat dengan pendapat itu, sebagai "pembuat rasa" dalam dunia sastra anak-anak. Seperti Bader menunjukkan, review-nya tidak hanya dimaksudkan untuk pedoman untuk pembaca awam, mereka juga dimaksudkan untuk mempengaruhi editor, yang penulis, dan komunitas sastra seluruh anak-anak itu. Anne Carroll Moore digantikan oleh Frances Sayers Clarke di New York Perpustakaan Umum. Sayers wanita lain pendapat tangguh dan kemampuan. Ada diikuti, di perpustakaan di seluruh negeri, garis panjang wanita Dimana Kami Datang Dari | 5 yang dibawa ke layanan perpustakaan anak-anak ukuran penuh gairah mereka, dedikasi, kecerdasan, dan kemampuan organisasi. Sejumlah ulama (Jenkins 1996; Vandergrift 1996; Lundin 1996) telah berspekulasi pada dampak bahwa seperti kuat feminin (dan feminis) orientasi mungkin memiliki pada profesi kita. Vandergrift juga mencatat bahwa banyak dari para pemimpin di awal kepustakawanan anak-anak itu Afrika Amerika-Augusta Baker, Charlemae Rollins, dan Barbara Rollock, untuk beberapa nama. Signifikansi keseluruhan mereka Kontribusi belum dinilai, tapi mereka pasti bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran tentang sifat multiras anak-anak yang kami layani dan kebutuhan untuk buku-buku stereotip lebih sensitif dan kurang untuk berbagi dengan anak-anak dari semua ras. Melihat kanon sastra profesional berpengaruh disumbangkan oleh orang-orang muda-an pustakawan dan mereka pengikut-Annis Duff, Margaret A. Edwards, Bahaya Paulus, Bertha E. Mahony, Moore Carroll Anne, Amelia H. Munson, Ruth Sawyer, Frances Clarke Sayers, Marie L. Shedlock, Lillian Smith, dan Ruth Hill Viguers-Christine Jenkins menemukan tujuh artikel iman yang menembus tulisan: 1. kepercayaan dalam keutamaan dan keunikan masing-masing anak 2. keyakinan akan pentingnya pilihan individu dalam masyarakat muda membaca 3. kepercayaan yang teguh dalam kekuatan dan ketahanan kaum muda 4. keyakinan di kamar anak-anak sebagai sebuah republik egaliter pembaca 5. keyakinan dalam sastra sebagai kekuatan positif untuk memahami tidak hanya antara individu, tetapi juga antara kelompok-kelompok, dan negara-negara 6. seorang kakak yang ramah dan tidak sentimental Sikap terhadap anak-anak 7. asumsi bahwa pustakawan anak-anak akan menang atas kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan profesional mereka (Hearne dan Jenkins 1999, 552-58) Meskipun keyakinan inti adalah bagian dari warisan dan ideologi yang paling pustakawan yang bekerja dengan anak-anak hari ini, dapat dikatakan bahwa kekuatan keyakinan mereka telah berkurang. anak kontemporer Sedikit's pustakawan pendekatan pekerjaan mereka dengan semangat yang sama dan semangat dekat-agama pelopor profesi kita memancarkan. Sebagai Jenkins menulis, "Diinvestasikan dalam persekutuan baik dan perang salib, yang nenek dari kepustakawanan anak-anak menciptakan baru kesaksian iman dalam kekuatan ajaib dari kata "(Hearne dan Jenkins 1999, 558) Ekspansi dan Outreach Sara Innis Fenwick (1976) menunjukkan bahwa dari tahun 1920 sampai tahun 1950-an perpustakaan di seluruh negeri mulai mengadopsi praktik-praktik perpustakaan anak-anak yang telah dikembangkan dengan energi tersebut dan inovasi di bagian awal abad. Selama waktu ini difusi, pelayanan anak menjadi dilembagakan bagian dari penawaran perpustakaan umum. Beberapa perpustakaan yang ditawarkan khusus jasa untuk dewasa muda selama waktu ini, tapi ada perubahan penting lainnya di struktur atau pola-pola pelayanan bagi kaum muda terjadi sampai setelah Dunia II. Publik layanan perpustakaan mendapat dorongan besar pada tahun 1956, ketika pemerintah federal lulus Layanan Perpustakaan Act, kemudian dikenal sebagai Layanan Perpustakaan dan Konstruksi Undang-Undang (LSCA). Tindakan didanai baik konstruksi dan demonstrasi proyek. Uang tambahan yang menetes ke masyarakat lokal bawah undang-undang ini memungkinkan banyak perpustakaan untuk memperluas layanan dasar mereka dan untuk bereksperimen dengan jenis baru program. Perpustakaan juga berhak untuk beberapa Perang pada program Kemiskinan administrasi Johnson. Ada dorongan untuk mencapai populasi baru, untuk "melayani yang belum terlayani," dan penjangkauan menjadi kata kunci baru dalam profesi (Molz dan Dain 1999). Selama tahun 1960, program penjangkauan dirancang untuk mengambil program perpustakaan luar dinding perpustakaan untuk kulit putih dan ekonomi kurang beruntung orang yang bukan pengguna perpustakaan tradisional. Perpustakaan bereksperimen dengan jenis baru dari layanan mobile. Outreach pustakawan juga mencoba menarik pengguna baru dengan program-program inovatif mulai dari balapan sepeda roda tiga di parkir untuk presentasi tarian Afrika. Anak-anak yang paling sering jangkauan target. Anak pustakawan bercerita kepada kelompok-kelompok anak di perumahan proyek taman bermain dan di festival jalanan. Banyak perpustakaan buku koleksi berkembang dengan konten yang multikultural lebih daripada yang pernah mereka miliki sebelumnya (Fenwick 1976, 355-56). Sayangnya, dampak dari era federal besar bantuan pada layanan kepada anak-anak belum diukur (Willett 1995, 94ff.). Meskipun banyak program bantuan federal ditinggalkan saat ditarik, penjangkauan dan kerjasama masyarakat menjadi mapan selama periode ini sebagai praktek yang baik untuk layanan perpustakaan anak-anak dan berlanjut di banyak perpustakaan sampai hari ini. Diberlakukannya undang-undang federal terbaru untuk perpustakaan adalah Perpustakaan Layanan dan Teknologi Act (LSTA), berwenang untuk pertama kalinya pada tahun 1997. Seperti namanya, fokusnya adalah pada teknologi. Selain pembiayaan pembangunan sumber daya informasi elektronik dan pembentukan pemilihan umum Dimana Kami Datang Dari | 7 Tronic hubungan antara perpustakaan dan penyedia layanan lainnya, namun juga bertujuan untuk meningkatkan penyediaan layanan perpustakaan bagi populasi terlayani. LSTA dana dialokasikan sebagai berikut: 91,5 persen untuk badan-badan perpustakaan negara yang mendistribusikannya ke perpustakaan di yurisdiksi mereka untuk berbagai tujuan; 4 persen untuk hibah bersaing kepemimpinan nasional yang menyediakan untuk pendidikan dan pelatihan perpustakaan, penelitian personil dan proyek percontohan, pelestarian dan digitalisasi proyek, dan kegiatan kooperatif model antara perpustakaan dan museum, dan 1,5 persen untuk pelayanan bagi suku Indian. Program-program ini semua dikelola oleh sebuah badan baru, Institut Museum dan Layanan Perpustakaan (IMLS). Layanan Perpustakaan dan Teknologi Undang-undang federal untuk mengambil tanggung jawab pelayanan perpustakaan umum dari Departemen Pendidikan Amerika Serikat, dimana telah telah ditemukan selama lebih dari seratus tahun (Molz dan Dain 1999, 104ff.). Ini masih terlalu dini untuk mengetahui apa dampak perubahan diwakili oleh LSTA dan IMLS akan memiliki pada layanan perpustakaan untuk anak-anak, tetapi anak-anak layanan perpustakaan tampaknya tidak menjadi prioritas awal. Dari empat puluh dua program yang menerima hibah kepemimpinan nasional pada tahun 1998, hanya tiga secara khusus dirancang anak-anak. Para penerima utama pada masing-masing program adalah museum, dengan sebuah perpustakaan bernama sebagai mitra masyarakat. Beberapa program lain, seperti inisiatif untuk merekrut mahasiswa yang berbeda untuk program gelar master dalam ilmu perpustakaan di University of Maryland dan proyek berbasis di St Louis Public Library untuk memperbaiki metodologi studi kasus untuk menentukan manfaat ekonomi layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan umum yang besar, mungkin manfaat pelayanan anak-anak juga, tapi itu bukan tujuan utama mereka. Era Akuntabilitas Selama tahun 1980, pemerintah daerah di seluruh negeri mengalami kekurangan anggaran yang disebabkan oleh kemerosotan ekonomi regional dan perubahan pajak struktur seperti Proposisi 13 di California. Salah satu tanggapan adalah penekanan baru pada produktivitas mendokumentasikan dan akuntabilitas untuk hasil di instansi pemerintah, termasuk perpustakaan. Para penulis dari berpengaruh buku dari periode ini, Reinventing Government: Bagaimana Wirausaha Roh Apakah Transformasi Sektor Publik, menunjukkan yang signifikan pemerintah bergeser dari input dana untuk output pendanaan (Osborne dan Gaebler 1992). Para pembuat kebijakan ini menuntut untuk mengetahui apa kembali mereka akan dapatkan dari semakin terbatas investasi keuangan mereka Oleh karena itu, manajer departemen sedang diminta untuk mengantisipasi hasil dalam permintaan dan anggaran mereka untuk menyediakan langkah-langkah kuantitatif prestasi mereka. Banyak manajer perpustakaan dipaksa untuk melihat melampaui tradisional mereka sirkulasi dan jumlah referensi digunakan untuk cara yang lebih deskriptif dan dapat diandalkan untuk account untuk output mereka. Perpustakaan Umum Asosiasi (PLA), sebuah divisi dari Amerika Perpustakaan Association (ALA), menanggapi kebutuhan ini selama lebih pengukuran yang komprehensif teknik dengan Ukuran Output untuk Perpustakaan Umum, edisi kedua (Van House et al 1987.), Sebuah pelengkap untuk Perencanaan dan Peran Setting untuk Perpustakaan Umum (McClure et al 1987.). Manual ini, dimaksudkan untuk umum dan komprehensif, tidak secara khusus menangani setiap elemen perpustakaan pelayanan kepada anak-anak lain dari yang terkait dengan Anak-anak prasekolah 'Door to Belajar. Para penulis diduga bahwa perpustakaan dapat menyesuaikan perencanaan pengukuran proses dan teknik untuk setiap layanan khusus yang sesuai untuk organisasi mereka. Adele Fasick (1990) telah mengamati bahwa pustakawan anak-anak sering benci dan menolak harus mengevaluasi layanan yang mereka sediakan. Beberapa berpendapat bahwa layanan penting adalah tidak berwujud dan unquantifiable: Bagaimana seseorang menghitung nilai membaca yang baik dalam kehidupan anak? Beberapa merasa defensif karena harus terus-menerus membenarkan nilai dari layanan yang biasanya kekurangan dana dan undervalued. Lainnya telah khawatir bahwa ada teknik untuk mengukur layanan perpustakaan umum, seperti Output Langkah-langkah untuk Perpustakaan Umum, tidak cukup menangkap output dari jasa perpustakaan untuk anak-anak. Kekhawatiran ini sebagian dapat diatasi dengan publikasi Tindakan Output untuk Layanan Perpustakaan Umum untuk Anak-anak (Walter 1992). Output Langkah-langkah untuk Pelayanan Perpustakaan Umum Anak adalah manual standar prosedur untuk mengumpulkan, menafsirkan, dan menggunakan kuantitatif data yang mengukur output pelayanan anak-anak. Ini delineates berikut output langkah-langkah: Perpustakaan Gunakan Tindakan Perpustakaan anak-anak Kunjungan per anak adalah jumlah rata-rata kunjungan per anak ke perpustakaan dengan usia 14 dan orang muda dalam masyarakat dilayani. Mengukur walk-in penggunaan perpustakaan. Guna Bangunan dengan Anak-anak menunjukkan jumlah rata-rata 14 orang dan di bawah yang di perpustakaan pada waktu tertentu. Bersama Dimana Kami Datang Dari | 9 dengan Kunjungan Anak-Anak Perpustakaan per Anak, ukuran ini menunjukkan pola penggunaan. Mebel / Peralatan Penggunaan oleh Anak mengukur proporsi waktu, rata-rata, bahwa suatu jenis furniture atau peralatan, seperti tempat duduk prasekolah atau terminal komputer, digunakan oleh orang-orang 14 dan di bawah. Bahan Gunakan Tindakan Sirkulasi Bahan Children's per Child mengukur penggunaan bahan pustaka anak-anak dipinjamkan untuk digunakan di luar perpustakaan, relatif dengan jumlah orang usia 14 dan di bawah di layanan daerah. Di-Library Penggunaan Bahan Children's per Child menunjukkan penggunaan anak-anak bahan pustaka dalam perpustakaan, relatif terhadap jumlah usia 14 orang dan di bawah dalam masyarakat yang dilayani. Tingkat Perputaran Bahan Anak-anak menunjukkan intensitas penggunaan koleksi anak-anak, yang berkaitan peredaran anak-anak bahan untuk ukuran total koleksi anak-anak. Ketersediaan Bahan Tindakan Anak-anak Isi Rate adalah persentase pencarian berhasil untuk bahan pustaka oleh pengguna usia 14 dan bawah dan orang dewasa yang bertindak atas nama anak-anak. Isi Homework Tingkat proporsi pencarian berhasil untuk informasi atau bahan pustaka untuk digunakan oleh pengguna perpustakaan pekerjaan rumah usia 14 dan di bawah dan orang dewasa yang bertindak atas nama anak-anak. Isi Buku Gambar Rate adalah persentase pencarian berhasil untuk buku bergambar. Layanan Informasi Tindakan Anak-anak Informasi Transaksi per Anak adalah jumlah informasi transaksi per orang usia 14 dan di bawah di masyarakat dilayani dibuat oleh pengguna perpustakaan usia 14 dan di bawah dan oleh dewasa bertindak atas nama anak-anak. 10 | Dimana Kami Datang Dari Anak-Informasi Penyelesaian Transaksi Rate persentase informasi transaksi yang sukses dengan usia 14 dan orang bawah dan oleh orang dewasa yang bertindak atas nama anak-anak. Pemrograman Ukur Program Anak Kehadiran per tindakan Anak pertemuan tahunan pada program-program perpustakaan anak-anak per usia 14 orang dan di bawah dalam komunitas yang dilayani. Hubungan Masyarakat Kelas Kunjungi tindakan kunjungan Rate dari kelas ke perpustakaan sekolah relatif dengan jumlah kelas sekolah di masyarakat. Child Care Center Hubungi Rate adalah jumlah kontak antara perawatan anak perpustakaan dan pusat-pusat relatif terhadap jumlah anak pusat perawatan di masyarakat. Tahunan Jumlah Komunitas Kontak adalah jumlah total komunitas kontak dibuat oleh staf perpustakaan bertanggung jawab untuk melayani anak-anak selama tahun. Pustakawan telah menggunakan langkah-langkah keluaran khusus untuk pelayanan anak dan volume pendamping, Tindakan Output dan More: Perencanaan dan Mengevaluasi Layanan Perpustakaan Umum untuk Dewasa Muda (Walter 1995), untuk merumuskan permintaan anggaran, untuk membuat keputusan tentang pola-pola layanan dan alokasi sumber daya, untuk mengevaluasi proyek-proyek dana bantuan, untuk membandingkan pemuda pelayanan kepada unsur-unsur lain dalam pemrograman secara keseluruhan, dan untuk mengukur kemajuan menuju berbagai tujuan pengelolaan. Penggunaan manajemen tersebut alat-alat informasi merupakan pergeseran untuk pustakawan banyak anak-anak menuju akuntabilitas dan kesediaan untuk menilai efektivitas kerja mereka. Iterasi terbaru dari proses perencanaan oleh Perpustakaan Umum Asosiasi Anak-anak prasekolah menghilangkan 'Door to Belajar dari menu pelayanan tanggapan. Daftar baru respon layanan tiga belas dimaksudkan untuk menjadi representasi yang lebih spesifik tanggapan perpustakaan umum untuk kebutuhan masyarakat dari peran perpustakaan lebih umum dulu. Tanggapan pelayanan keaksaraan dasar bisnis dan informasi karir commons rujukan masyarakat Informasi konsumen kesadaran budaya saat ini topik dan judul Para penulis buku pedoman untuk proses perencanaan yang baru, Perencanaan untuk Hasil, mengamati bahwa tidak ada peran adalah usia-spesifik. Semua layanan tanggapan dapat diterapkan untuk semua kategori orang dalam suatu komunitas. Mereka menulis, "termasuk Door untuk Belajar Peran Anak-anak prasekolah 'dalam Perencanaan dan Peran Perpustakaan Umum Setting untuk dijelaskan satu aspek penting, namun sempit, pelayanan kepada anak-anak. Karena hanya ada satu peran usia tertentu, layanan untuk anak-anak dan remaja sering terisolasi ke dalam peran tunggal dalam rencana perpustakaan banyak dikembangkan meskipun itu bukan cara peran asli dikandung "(Himmel dan Wilson 1998, 29). pustakawan anak-anak akan pemantauan hasil dari perubahan ini untuk memastikan bahwa perpustakaan mempertimbangkan kebutuhan anak karena mereka mengadopsi cara baru perencanaan keseluruhan mereka layanan. Semakin, pustakawan permintaan anak-anak harus dilihat sebagai manajer. Dalam banyak perpustakaan, layanan koordinator anak-anak adalah anggota administrasi tim. Bahkan anak-anak pustakawan yang bekerja sendirian di instansi perpustakaan kecil memikul tanggung jawab manajemen karena mereka menilai komunitas mereka; merencanakan, melaksanakan, pasar, dan mengevaluasi program dan jasa; mengawasi halaman dan relawan; mengelola koleksi multimedia yang kompleks, menggalang dana; dan jaringan dengan pemuda lainnya-melayani profesional. Tentu saja, mereka masih bilang cerita, memberikan referensi dan bantuan penasehat pembaca ', menyusun daftar buku dan bibliografi, membuat menampilkan buletin board, mengajar kelas Internet anak-anak dan orang tua, dan berpartisipasi dalam asosiasi profesi seperti Asosiasi untuk Layanan Perpustakaan untuk Anak. Ini adalah ukuran dari luas penerimaan konsep pustakawan anak-anak sebagai manajer bahwa sebuah buku diterbitkan oleh American Library Association pada tahun 1995, Youth Services Pustakawan sebagai Manajer (Staerkel et al.), Termasuk bab tentang perencanaan, penganggaran, grantsmanship, kebijakan dan prosedur, evaluasi, personil masalah, rekrutmen, strategi untuk melakukan pertemuan efektif, dan net- 12 | Dimana Kami Datang Dari formal belajar mendukung informasi umum informasi pemerintah literasi informasi belajar seumur hidup lokal sejarah dan silsilah Para penulis buku pedoman untuk proses perencanaan yang baru, Perencanaan untuk Hasil, mengamati bahwa tidak ada peran adalah usia-spesifik. Semua layanan tanggapan dapat diterapkan untuk semua kategori orang dalam suatu komunitas. Mereka menulis, "termasuk Door untuk Belajar Peran Anak-anak prasekolah 'dalam Perencanaan dan Peran Perpustakaan Umum Setting untuk dijelaskan satu aspek penting, namun sempit, pelayanan kepada anak-anak. Karena hanya ada satu peran usia tertentu, layanan untuk anak-anak dan remaja sering terisolasi ke dalam peran tunggal dalam rencana perpustakaan banyak dikembangkan meskipun itu bukan cara peran asli dikandung "(Himmel dan Wilson 1998, 29). pustakawan anak-anak akan pemantauan hasil dari perubahan ini untuk memastikan bahwa perpustakaan mempertimbangkan kebutuhan anak karena mereka mengadopsi cara baru perencanaan keseluruhan mereka layanan. Semakin, pustakawan permintaan anak-anak harus dilihat sebagai manajer. Dalam banyak perpustakaan, layanan koordinator anak-anak adalah anggota administrasi tim. Bahkan anak-anak pustakawan yang bekerja sendirian di instansi perpustakaan kecil memikul tanggung jawab manajemen karena mereka menilai komunitas mereka; merencanakan, melaksanakan, pasar, dan mengevaluasi program dan jasa; mengawasi halaman dan relawan; mengelola koleksi multimedia yang kompleks, menggalang dana; dan jaringan dengan pemuda lainnya-melayani profesional. Tentu saja, mereka masih bilang cerita, memberikan referensi dan bantuan penasehat pembaca ', menyusun daftar buku dan bibliografi, membuat menampilkan buletin board, mengajar kelas Internet anak-anak dan orang tua, dan berpartisipasi dalam asosiasi profesi seperti Asosiasi untuk Layanan Perpustakaan untuk Anak. Ini adalah ukuran dari luas penerimaan konsep pustakawan anak-anak sebagai manajer bahwa sebuah buku diterbitkan oleh American Library Association pada tahun 1995, Youth Services Pustakawan sebagai Manajer (Staerkel et al.), Termasuk bab tentang perencanaan, penganggaran, grantsmanship, kebijakan dan prosedur, evaluasi, personil masalah, rekrutmen, strategi untuk melakukan pertemuan efektif, dan net- 12 | Dimana Kami Datang Dari formal belajar mendukung informasi umum informasi pemerintah literasi informasi belajar seumur hidup lokal sejarah dan silsilah kerja dan kerjasama. Walaupun konteks untuk topik ini adalah perpustakaan pelayanan kepada anak-anak, topik sendiri cocok untuk manajemen umum buku. The Legacy Saat aku memeriksa catatan sejarah kami, saya melihat tiga unsur yang abadi, satu dari masing-masing periode yang diteliti di atas, yang masih mempengaruhi bagaimana anak-anak pustakawan berpikir tentang diri mereka sendiri dan klien mereka dan bagaimana mereka memberikan layanan perpustakaan hari ini. Mungkin warisan terkuat dari akar sejarah yang kaya anak-anak layanan perpustakaan adalah sebuah konsep anak sebagai pembaca. Dari awal, mereka yang paling bersemangat tentang layanan perpustakaan untuk anak-anak juga bergairah tentang manfaat membaca buku dianggap baik selama masa kanak-kanak. Besar perhatian telah diberikan, karena itu, untuk mengidentifikasi buku terbaik untuk anak-anak dan untuk mengembangkan cara-cara efektif untuk sastra berbagi dengan anak-anak. Baru-baru ini, pustakawan anak-anak telah menerima fakta bahwa tidak semua anak-anak mampu atau bahkan termotivasi untuk membaca literatur halus, dan misi baru untuk banyak profesional hanya untuk mendapatkan anak-anak untuk membaca, titik. Namun demikian, itu adalah anak sebagai pembaca-atau potensi pembaca-kepada siapa anak-anak pustakawan menyediakan layanan mereka. program mendongeng Bahkan untuk anak-anak prasekolah dicirikan sebagai kegiatan preliteracy (Jeffery 1995; Nespecca 1994). Ketika mereka melihat penduduk domain mereka, guru sekolah melihat siswa; pekerja sosial melihat anggota tergantung dari struktur keluarga; pelatih sepak bola lihat atlet muda; dokter anak melihat anak-anak sehat dan anak yang sakit; polisi petugas melihat anak-anak yang baik dan yang buruk; ahli pemasaran melihat pelanggan. Anak pustakawan lihat pembaca. Bagian kedua dari warisan adalah tradisi jangkauan kepada yang belum terlayani atau terlayani. Tidak hanya anak-anak orang pustakawan dengan misi; mereka juga misionaris, bersemangat untuk menyebarkan berita dan menang mengkonversi. Pada awal abad kedua puluh, pustakawan strategized anak-anak tentang bagaimana untuk memberikan pelayanan kepada anak yang bekerja dengan upah minim, terisolasi di daerah pedesaan daerah, atau tinggal di rumah-rumah petak perkotaan dengan orang tua imigran. Sekarang mereka melihat cara-cara inovatif untuk menjangkau pemuda yang beresiko tidak mencapai mereka penuh potensi untuk berbagai alasan. Mereka masuk ke dalam kemitraan kolaboratif dengan lembaga dan organisasi yang beragam seperti klinik kesehatan berpenghasilan rendah, sen- Dimana Kami Datang Dari | 13 kelompok masyarakat IOR, dan pusat-pusat penitipan untuk memperluas layanan perpustakaan ke masyarakat. Tradisi outreach telah diperpanjang hari ini untuk komitmen yang lebih umum untuk advokasi untuk anak-anak. pustakawan anak-anak yang bergabung dengan yang lain melayani anak-profesional dalam jaringan yang lobi peningkatan kesadaran tentang anak-anak kebutuhan dan pendanaan untuk program anak-anak. Anak-anak pustakawan juga melihat diri mereka sebagai pendukung di dalam perpustakaan mereka sendiri dan profesional asosiasi. Mereka siap untuk berbicara dan bertindak untuk kepentingan anak-anak, sebanyak William I. Fletcher tidak lebih dari seratus tahun yang lalu. Ada dorongan baru untuk diwakili pada pengambilan keputusan tabel. jangkauannya yang tradisi dan fokus pada advokasi telah menyebabkan kebutuhan untuk lebih canggih politik keterampilan. Pada tahun 1990, Virginia H. Mathews, Judith G. Flum, dan Karen A. Whitney bekerja atas nama divisi tiga pemuda-melayani ALA (American Asosiasi Pustakawan Sekolah, Asosiasi untuk Layanan Perpustakaan untuk Anak-anak, dan Young Adult Library Services Association) untuk menyiapkan kertas posisi Gedung Putih kedua Konferensi Perpustakaan dan Jasa Informasi. Ini adalah dokumen advokasi model, mengeja kebutuhan yang terpenuhi bagi sebagian besar American anak-anak dan menunjukkan bagaimana perpustakaan dapat membantu memenuhi kebutuhan. Sebuah pernyataan singkat tentang keadaan menyesal pendanaan untuk layanan perpustakaan pemuda adalah diikuti dengan proposal untuk tindakan segera. Persiapan hati-hati lobi ini dokumen dan terampil oleh pendukungnya dibujuk konferensi peserta untuk mengadopsi Omnibus Anak dan Remaja Melek melalui Inisiatif perpustakaan sebagai prioritas pada bulan Juli 1991 (Anak-anak perlu perpustakaan 1997). Meskipun komunitas perpustakaan kurang berhasil dalam mendapatkan undang-undang lulus untuk memajukan inisiatif, mendapatkan pelayanan pemuda ke puncak besar-besaran agenda kebijakan nasional adalah sebuah prestasi yang menakjubkan bagi pustakawan yang mempelopori kampanye advokasi. Bagian ketiga dari warisan kita adalah komitmen baru untuk akuntabilitas dan manajerial keunggulan. pustakawan Beberapa anak-anak telah resmi tanggung jawab manajerial yang diakui oleh jabatan seperti anak-anak jasa koordinator dan posisi yang tepat dalam organisasi perpustakaan chart. pustakawan Semua anak-anak, bagaimanapun, bahkan mereka memberikan layanan di garis depan di perpustakaan cabang kecil, yang mengelola sebuah elemen penting dalam mereka organisasi secara keseluruhan operasi. Pustakawan anak-anak mengelola koleksi; rencana, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program seperti membaca musim panas klub dan waktu balita cerita; pasar jasanya dalam berbagai cara; menjaga hubungan kerja yang baik dengan anak lain yang melayani profesional 14 | Dimana Kami Datang Dari di komunitasnya, dan mengkoordinasikan kegiatan untuk anak-anak dengan perpustakaan lainnya staf. Dia sering mengawasi staf administrasi dan sukarelawan. Semakin, anak-anak pustakawan melihat diri mereka sebagai manajer maupun sebagai profesional. Mereka merangkul strategi manajerial dipinjam dari sektor swasta dan dari administrasi publik dalam upaya mereka untuk menerjemahkan niat baik menjadi kenyataan. Keragaman merupakan isu dalam bidang kita pada abad dua puluh satu. Anak-anak kepustakawanan masih merupakan profesi yang sangat perempuan, misalnya, (Apakah itu profesi feminis kurang jelas), walaupun laki-laki membuat berharga kontribusi sebagai pustakawan garis depan anak-anak, sebagai manajer, dan sebagai pemimpin dalam asosiasi profesional. Dan, seperti sisa profesi, anak-anak pustakawan yang sangat putih, walaupun ada sedikit keraguan bahwa beragam, multikultural perpustakaan anak-anak harapan untuk mencapai akan lebih baik dilayani oleh pustakawan lebih beragam, anak-anak multikultural's. pustakawan anak-anak telah lama melihat diri mereka sebagai undervalued dalam profesi yang lebih besar. Dua puluh tahun yang lalu, Pauline Wilson menulis tentang persepsi merendahkan pelayanan anak-anak di seluruh negeri. Banyak seperti yang saya akan melakukan dalam buku ini, ia diringkas perubahan sosial yang mempengaruhi anak-anak, membaca mereka, dan menggunakan perpustakaan mereka pada waktu itu. Lalu dia beberapa tantangan yang dikeluarkan untuk pustakawan anak-anak yang menanggung lebih mengulang dari dua puluh tahun kemudian. Dia mendesak profesi untuk memperjelas peran anak-anak pustakawan dan hubungan mereka dengan sastra anak-anak. Apakah anak-anak pustakawan melayani anak-anak atau anak-anak sastra? Dia menantang anak-anak pustakawan untuk menentukan bagaimana mereka meningkatkan perkembangan anak dan menyajikan bukti ini dengan jelas dan tanpa sentimentalitas. Dia memperingatkan anak-anak pustakawan untuk menyadari kesan yang tidak diinginkan mereka terkadang menyampaikan kepada rekan-rekan mereka sebagai orang-orang yang hanya berbicara tentang buku-buku anak-anak dan peduli sedikit tentang aspek-aspek lain dari layanan perpustakaan. Dia berbicara tentang kebutuhan untuk menentukan kompetensi pustakawan anak-anak dan menentukan jenis pendidikan yang terbaik akan mempersiapkan seseorang untuk spesialisasi itu. Apakah kemajuan yang telah dibuat selama dua puluh tahun terakhir? Ya dan tidak. Awal pustakawan anak-anak masih dibayar kurang rata-rata dari publik lainnya layanan pustakawan, menurut 1997 Penempatan dan Gaji Survei (Gregory dan McCook 1998). Seperti semua pekerja undervalued, mereka sering suara puas ketika berbicara di antara mereka pada daftar diskusi elektronik dan dalam sesi konferensi. Namun retorika publik mereka biasanya ceria dan optimis, dan mereka menganjurkan untuk klien muda mereka. Anak-anak pustakawan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah penting, bahkan jika orang lain tidak mengerti. Baik pendidik profesional dan perpustakaan terus berjuang dengan Mana formula yang akan mempersiapkan anak-anak pustakawan melakukan pekerjaan terbaik mungkin cepat berubah kali. Untuk itu, Asosiasi Pelayanan Perpustakaan Anak-anak telah mengembangkan kompetensi untuk pustakawan anak-anak yang diperbarui dalam menanggapi perubahan di lapangan (lihat lampiran A). Bab selanjutnya akan melihat apa yang terjadi hari ini di perpustakaan umum pelayanan kepada anak-anak di Amerika Serikat, berfokus pada apa perpustakaan melakukannya dengan baik.