Rabu, 10 Februari 2016

Bapuks Adventure part 1

Mendaki Gunung Sindoro

Hari jumat tanggal 5 Februari 2016 saya, Lana, Zihan dan Om Bob sudah bersiap untuk melakukkan perjalanan ke Wonosobo-Temanggung tepatnya ke Kledung untuk melakukan kegiatan Hiking atau pendakian Gn. Sindoro. Sebenarnya rencana mendaki tidak terbesit sedikitpun ingin ke Gn. Sindoro karena awalnya kita ingin melakukan hiking ke Gn.Prahu atau Prau. Entah mendapat ilham dari mana dan tiba-tiba Gn. Sindoro terbesit dipikiran kami. Jumat sehabis pulang kerja saya menjemput teman-teman di Ciputat dimana memang itu tempat meeting point kita. Bos saya juga tertarik ikut mendaki Gn. Sindoro karena beliau memang hobi hiking ke gunung juga, Lumayan ada sponsor pikirku. saya menunggu Zihan, Lana dan om bob lumayan lama. pertama Zihan datang selang berapa lama Lana dan Om Bob datang. Perjalan ke Wonosobo-Temanggung sangat lama karena macet long weekends bertepatan dengan hari besar Cina yaitu Imlek. di perjalanan kami saling melontarkan canda dan tawa meskipun Bos saya yaitu Mr. O juga sangat menikmati perjanan ini saya dan kawan-kawan tetap merasa tidak enak karena beliau yang membawa mobil sekaligus supirnya sepertin Bos saja kita cakap saya ke teman-teman. Waktu di daerah Subang ban Mobil kami kempes karena terkena lubang kami cukup kerepotan karena destinasi kami sampai di wonosobo-Temanggung sekitar subuh dan jam 2 kami masih di subang. Mr.O memberhentikan mobil di tempat tambal ban, meskipun ada tukangnya tetapi dia tidak ingin mengerjakannya karena malam. tidak hanya kami yang mengalami kebocoran ban ada juga sepeda motor yang mengalaminya juga. karena jumlah kami banyak kami sudah bersiap untuk menggantinya. Lama kami mengganti ban dan tak kunjung bisa akhirnya tukang tambal ban bangun dan menolong kami. kami melanjutkan perjalanan dengan sangat kencang karena kami sudah lewat dari rencana kami. Kira-kira kami sampai di Kledung itu jam 1 kami masioh sempat makan mie ayam dan minum kopi sambil kita shalat dan mendaftar tiket mendaki. Pendakian dimulai mulanya kita naik ojek ke Pos 1 karena lumayan bisa irit tenaga. Mr.O juga ikut ke pos 1 dengan kami beliau sangat senang karena sudah lama moment ini hilang katanya. Semasa muda beliau sangat gemar mendaki tetapi, sekarang Faktor U yang membuat beliau tidak naik lagi.   
Selepas beliau turun dari pos 1 kami melanjutkan perjalanan dengan sedikit demi sedikit tetapi pasti kita mulai mendaki. Taklama dari pos 1 Om Bob mengalami kaki keram hal ini memicu lambatnya pendakian kami. istirahat semakin sering karena kawan kami mengalami kaki keram dan penurunan stamina. Om Bob merasa tidak enak kepada kami tetapi kami selalu memberikan semangat untuknya karena "Sahabat tidak meninggalkan sahabat yang lain". kami terus mendaki sedikit demi sedikit dan akhirnya Om Bob sudah tidak kuat lagi dan carrielnya kami bawa secara bergantian. Zihan sebagai ketua regu sangat sigap membawa carrielnya Om Bob kami mengatur posisi Zihan berjalan paling depan lalu Lana diikuti Om Bob yang sudah kepayahan paling belakang saya karena sebagai buntut dan juga mengawasi Om Bob. Sebelum kami melanjutkan mendaki saya berkata kepada Zihan dan Lana "Bang Lay, A kan carriel w ada lonceng lu bisa denger lonceng gua kan. Nah kalo lonceng gua udah kagak kedengeran berarti gua sama Om Bob udah jauh ketinggalan". Lana dan Zihan menjawab "Saik Ce" terus kami melaju langit sudah gelap. Suara binatang hutan mulai terdengar dan Om Bob mulai gelisah "Om Bob pake head lamp" akhirnya karena gelap kita memakai head lamp. Zihan dan Lana jauh di depan tetapi kami tahu jalan mana yang harus kami lewati. Alhamdulillah Pos 3 kita sampai "Om Bob Istirahat dulu" om Bob menyahit "saik". Kita masih harus mencari Zihan dan Lana yang sedang mencari lapak untuk mendirikan tenda. berjalan menuju agak ke atas dengan tertatih Om Bob benar-benar sangat kelelahan hingga dia sampai bercerita " Ce, Gua pusing mau muntah trus mata gua udah kunang-kunang" Semakin saya memberikan semangat "Ayo om bentar lagi kita nge camp trus makan". Akhirnya kami di jemput Lana, "Ceeeeeeee" Lana teriak " Iyaa aaaaa" akhirnya kita dijemput. Saya bersyukur di jemput "A, tolong bawain carrielnya Om Bob" Lana menjawab " Iya Ce". Kami bertemu dengan Zihan yang sedang mendirikan tenda " Ce. Om Bob gemana?" Zihan bertanya " Doi mau pingsan bang lay" saya menjawab. Om Bob duduk dengan sangat pucat kami memberikannya minuman dan makanan ringan sementara Om Bob sedang beristirahan Saya, Zihan dan Lana membuat tenda . Alhamdulillah tenda jadi dan kami mulai masuk untuk ganti baju, makan dll. Keesokan paginya hujan turun " Wah Alhamdulillah banget kemaren saat kita naik ga turun hujan yaa kawan " kataku. " Iyaa ce. coba turun hujan wah parah dah" Zihan menjawab. Hari itu hari minggu dan paginya kita memiliki rencana untuk naik ke puncak Sindoro. tetapi hujan turun pukul 7.30 hujan reda hanya tersisa gerimis. "Wihhhhh, Subhanallah pemandangannya bagus banget kawan" Kataku. kawan yang lain keluar "Wihh iyaa cee mantap". "SUBHANALLAH". saat itu kami sudah siap untuk mendaki kepuncak sebelumnya kami foto-foto dulu. 

Sehabis berfoto kami memulai pendakian ke puncak. "Om Bob gemana? mau ikut gak?" saya bertanya. "Mau dong, kayaknya badan gua udah enakan" Jawab Om Bob dengan santai sambil merokok. "Yadah lu pake celana gua aja om yang ijo" saya memberi masukan " Saik ce" Om Bob menerima. akhirnya kita berempat jalan. Formasi kami masih sama yaitu Zihan paling depan lalu lana dibuntuti Om Bob dan terakhir saya. bukit demi bukit kita lalui tetapi terasa sangat lama karena trek Sindoro benar-benar tidak ada bonus selalu menanjak dan terjal. banyak pendaki yang terpeleset dan jatuh. Om Bob kembali lemas dan kali ini benar-benar gawat karena memang kami semua belum amakan atau sarapan. Akhirnya di Pos 4 Om Bob memutuskan berhenti " Ce Gua skip yaa, Udah gak kuat" om Bob merasa sudah terlalu lelah kami memutuskan meninggalkan Om Bob di Pos 4 karena disana banyak sekali pendaki yang bersitirahat. " kalo gitu Om bob di Sini yaa nanti kita jemput" jawabku. Sepanjang perjalan kami benar-benar lelah karena treknya sangat berat. kami berhenti sejenak untuk beristirahat sambil berfoto.