Minggu, 08 September 2013

MAKALAH PERENCANAAN AKSI PEMASARAN JASA INFORMASI PERPUSTAKAAN


TUGAS MATA KULIAH PEMASARAN DAN PROMOSI INFORMASI
NAMA DOSEN: DRS. H. RIZAL SAIFUL HAQ, M.A.



DISUSUN OLEH
Rima Gloria Rizqy
108025000041
VII / B


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011-2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
                                Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt., Tuhan semesta alam. Karena berkat nikmat dan rahmat-Nya, maka laporan individu Kuliah PEMASARAN DAN PROMOSI INFORMASI
 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat pembelajaran pada mata kuliah Kuliah PEMASARAN DAN PROMOSI INFORMASI.  Selain itu, tujuan saya dalam penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan dalam mencoba untuk mempraktekan ilmu perpustakaan  yang selama ini telah dipelajari khususnya dalam bidang perpustakaan informasi serta untuk memperdalam teknik observasi dan wawancara saya kepada pustakawan di fakultas adab dan humaniora
Dalam penulisan laporan ini saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan teknik yang kami miliki. Dan dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan ataupun pembuatan laporan ini, yaitu kepada ibu Yusnimar S.IP selaku pustakawan di fakultas Adab dan Humaniora, dan bapak DRS. H. RIZAL SAIFUL HAQ, M.A. yang telah membimbing  dan banyak mengajarkan saya mengenai bagaimana cara pemasaran dan mempromosi informasi  yang ada. Serta kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Tak ada gading yang tak retak, demikian juga saya sebagai penulis yang hanya manusia biasa dapat menyadari akan hal itu. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat membangun untuk laporan ini, sangat kami harapkan. Selanjutnya saya hanya berharap, laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, Februari 2011

Penulis
DAFTAR ISI


I. EXECUTIVE SUMMARY....................................................................................................................1


II. LATAR BELAKANG .........................................................................................................................2


II. MAKSUD DAN TUJUAN..................................................................................................................3


III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN..................................................................................4


IV.ANALISIS SWOT ..............................................................................................................................5


V. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH ..........................................................................................6

VI. BENTUK ACTION PLAN................................................................................................................7

VII. LAMPIRAN .....................................................................................................................................8


VIII. PENUTUP......................................................................................................................................9










PROGRAM KERJA USULAN ACTION PLAN PEMASARAN PRODUK JASA PADA PERPUSTAKAAN ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Makalah Perencanaan Aksi Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan

I. EXECUTIVE SUMMARY


Pemasaran jasa perpustakaan dapat diartikan sebagai upaya mendekatkan dan mempromosikan jasa yang diselenggarakan  perpustakaan demi kepentingan pengguna serta untuk  meningkatkan keefektifan informasi yang dimiliki perpustakaan.
Pemasaran jasa perpustakaan mencakup pula pemasaran informasi
Perpustakaan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang membantu orang-orang datang untuk memanfaatkan jasanya. Menurut pengertian ini, perpustakaan tidak dimaksudkan sebagai lembaga yang ingin mencapai tujuan laba, tetapi lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Pemasaran sebagai fungsi bisnis, mengidentifikasi kebutuhan dan tuntutan yang belum terpenuhi, menentukan siapa pelanggan atau pengguna dari suatu produk atau jasa (yang disebut dengan pasar target) yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh organisasi, menetapkan produk, jasa atau layanan dan program program untuk melayani pasar-pasar tersebut, dan mengundang setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan melayani pelanggan. Jadi suatu definisi praktis dari fungsi pemasaran memasukan tiga segi mengindentifikasi kebutuhan pembeli dan pembeli potensial dalam pangsa pasar mereka,Memuaskan kebutuhan itu dengan menjual jasa atau produk sesuai, membuat laba (Katz, 1991:1).





II. LATAR BELAKANG


Pemasaran adalah suatu usaha penawaran dan mendekatkan produk kepada konsumen yang terjadi  berdasarkan asas pertukaran. Pemasaran jasa perpustakaan dapat diartikan sebagai upaya mendekatkan dan mempromosikan jasa yang diselenggarakan  perpustakaan demi kepentingan pengguna serta untuk  meningkatkan keefektifan informasi yang dimiliki perpustakaan. Keberhasilan pemasaran jasa perpustakaan ditentukan oleh pengelolah perpustakaan  dalam memberikan jasa dan oleh pengguna  yang mengakui  bahwa perpustakaan dapat memenuhi  dan memuaskan kebutuhan mereka. Ketersediaan informasi pada perpustakaan tersebut menyebarluaskan dan memasarkan informasi yang dimiliki.

Pemasaran jasa perpustakaan mencakup pula pemasaran informasi.  Sejak dulupun sebenarnya  informasi dapat dianggap sebagai suatu komoditas yang dapat diperjual-belikan. Perbedaannya dengan komoditas lain adalah informasi tidak pernah habis dipasarkan. Informasi tetap akan berada pada pemiliknya bahkan bias terus bertambah meskipun pengguna informasi tersebut suatu saat dapat menjadi pesaing. Dengan kata lain, informasi akan makin bertambah jika informasi tersebut makin banyak digunaakan. Sebaliknya komoditas atau suatu benda akan makin menumpuk bila tidak dipasarkan atau digunakan. Apabila dengan adanya teknologi informasi, bertambah pula kekayaan informasi, karena teknologi tersebut membantu dan memudahkan penghimpunan, penyebaran, sirkulasi dan perolehan umpan balik ( Barry Jones, 1983 ).

Perpustakaan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang membantu orang-orang datang untuk memanfaatkan jasanya. Menurut pengertian ini, perpustakaan tidak dimaksudkan sebagai lembaga yang ingin mencapai tujuan laba, tetapi lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Pemasaran sebagai fungsi bisnis, mengidentifikasi kebutuhan dan tuntutan yang belum terpenuhi, menentukan siapa pelanggan atau pengguna dari suatu produk atau jasa (yang disebut dengan pasar target) yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh organisasi, menetapkan produk, jasa atau layanan dan program program untuk melayani pasar-pasar tersebut, dan mengundang setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan melayani pelanggan. Jadi suatu definisi praktis dari fungsi pemasaran memasukan tiga segi mengindentifikasi kebutuhan pembeli dan pembeli potensial dalam pangsa pasar mereka,Memuaskan kebutuhan itu dengan menjual jasa atau produk sesuai, membuat laba (Katz, 1991:1).
Pemasaran di perpustakaan tidak memasarkan produk barang, tapi produk jasa, dalam hal ini adalah jasa informasi. Perpustakaan memiliki kekayaan yang bisa dipasarkan didalam kepentingan user/pemakai perpustakaan. Koleksi buku-buku baru,jurnal majalah, dokumen, kliping, jasa layanan peminjaman, jasa layanan penelusuran. Kesemuanya itu merupakan komoditi yang patut dipertimbangkan bagaimana cara memasarkannya.
Menurut Gronroos 1990 terdapat 6 kriteria kualitas jasa  yaitu:
1.      Professionalism and Skills (penyedia jasa memiliki pengetahuan dan ketrampilan  untuk memecahkan masalah)
2.      Attitudes and Behavior (karyawan menaruh perhatian besar untuk membantu dan ramah)
3.      Accessibelity and Flexibility (seluruh sistem, lokasi, jam buka, dirancang untuk memudahkan pelanggan, dan menyesuaikan permintaan pelanggan)
4.      Reliability and Trustworthiness (Apapun yang terjadi telah disepakati, dapat diandalkan menepati janji dan mengutamakan pelanggan)
5.      Recovery (jika terjadi kesalahan maka penyedia jasa akan mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi)
6.      Reputation and credibility (Penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan)
5 PENENTU KUALITAS JASA
1.      KEANDALAN: kemampuan untuk melaksanakan jasa dengan terpercaya dan akurat
2.      DAYA TANGGAP: kemauan untuk membantu pelanggandan memberikan jasa dengan cepat
3.      KEPASTIAN: Pengetahuan dan kesopanan petugas, serta kemampuan mereka menimbulkan kepercayaan dan keyakinan
4.      EMPATY: Kesedian untuk peduli, memberi perhatian pribadi pada pelanggan
5.      BERWUJUD: penampilka  fasilitas fisik, peralatan,  personil, dan materi komunikasik

II. MAKSUD DAN TUJUAN


                Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakan dua produk jasa ini adalah :
1.      Untuk lebih memanfaatkan perpustakaan Adab dan Humaniora  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.      Sebagai salah satu kegiatan promosi di perpustakaan Adab dan Humaniora  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.      Agar semakin banyak lagi pemustaka yang datang ke perpustakaan untuk mengenal perpustakaan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana edukasi atau sarana rekreasi.

III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


                Waktu                          : Periode Tahun Ajaran 2012/2013
            Tempat                       : Perpustakaan Adab dan Humaniora
                                                  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
                                                  Jl. Ir. H. Juanda No.95, Ciputat, Jakarta





IV.ANALISIS SWOT


1. STRENGTH / KEKUATAN
Kekuatan yang terdapat pada perpustakaan Adab dan Humaniora adalah pada wifi dan koleksinya yang cukup luas sehingga ada ruang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain di perpustakaan yang juga mendukung program dan visi misi perpustakaan.
2. WEAKNESS / KELEMAHAN
Kelemahan dari perpustakaan Adab dan Humaniora adalah kurangnya ruang baca sempit sehingga yang berkunjung ke perpustakaan terlihat sangat sempit jika terlihat dari depan perpustakaan Adab dan Humaniora
3. OPPORTUNITY / PELUANG
Peluang yang terdapat pada Perpustakaan Adab dan Humaniora adalah pada banyaknya mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora dan yang lebih utama mahasiswa yang berhubungan dengan teknologi ini seharusnya dapat memanfaatkan teknologinya di perpustakaan untuk membantu pengmbangan perpustakaan.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terhadap perkembangan penting yang akan mempengaruhi perusahaan
4.      THREATMENT / TANTANGAN
Di setiap perpustakaan fakultas memiliki wifi atau bisa dikatakan internet grais. Tetapi disini di fakultas Adab Dan Humaniora memiliki wifi yang sangat memuaskan bagi penggguna dan cepat mengakses data yang dibutuhkan. Jadi bisa memacu untuk datang ke perpustakaan Adab dan Humaniora.




V. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Setelah dilakukan analisis SWOT, ternyata banyak terdapat permasalahan yang tentunya harus bisa diselesaikan jika pelaksanaan action plan ini dilaksanakan. Strategi pemecahan masalah ini adalah dengan:
1.      Mampu mengatur waktu dan jadwal pelaksanaan action plan dengan baik sehingga tidak terlalu mengganggu jadwal waktu berkunjung pemustaka
2.      Mampu memberikan pengertian dalam bentuk pengumuman dengan jelas sehingga pemustaka dapat memahami dan cepat beradaptasi dengan action plan yang akan dilaksanakan

VI. BENTUK ACTION PLAN


1.      Jasa  Papan iklan
Maksudnya adalah perpustakaan pada waktu-waktu tertentu bisa saja melaksanakan dalam betuk memasangkan Papan iklan dalam 2 minggu sekali yang kiranya dapat mengajak orang-orang agar berkunjung ke perpustakaan. Sehingga perpustakaan dapat ramai dan sering ke perpustakaan.
2.      Jasa bimbingan diskusi
Jasa ini dimaksudkan untuk memberi waktu dan tempat bagi mahasiswa untuk lebih sering datang ke perpustakaan untuk berdiskusi tentang mata kuliah. Pustakawan sebaiknya mengetahui sedikit tentang Adab dan Humaniora Atau jika tidak mengetahui tentang ilmu-ilmu tentang paling tidak pustakawan mengetahui literatur apa saja yang sesuai tentang Adab dan Humaniora yang tepat untuk didiskusikan.


3.      Serta usulan dalam website Perpustakaan Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai identitas dari perpustakaan agar lebih dikenal dan memiliki ciri khas dari perpustakaan-perpustakaan fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
VII. MATRIKS ACTION PLAN
NO.
NAMA
ACTION PLAN
WAKTU PELAKSANAAN
TEMPAT PELAKSANAAN
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DANA
KET
1
Jasa papan iklan
-    2minggu sekali
Ruang Baca Perpustakaan Adab dan Humaniora
Kepala Perpustakaan Adab dan Humaniora
Anggaran Perpustakaan

2
Jasa  bimbingan diskusi
1 minggu 1 kali
Ruang Baca Perpustakaan Adab Dan Humaniora
Petugas jaga perpustakaan saat hari tersebut
Anggaran Perpustakaan

3
Pengusulan pembuatan website perpustakaan
Awal tahun pelajaran 2012 - 2013
Perpustakaan Adab dan Humaniora
Kepala Perpustakaan Adab dan Humaniora
Anggaran perpustakaan dan sponsor











VIII. PENUTUP
 
Demikianlah Program Kerja Usulan Action Plan Pemasaran Produk Jasa di Perpustakaan Adab Dan Humaniora Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang telah saya buat, sebagai bahan pertimbangan Bapak DRS. H. RIZAL SAIFUL HAQ, M.A dalam menyusun program kerja Perpustakaan Adab dab Humaniora pada tahun ajaran 2012/2013 yang akan datang.

Atas perhatian, bantuan serta dukungan Bapak, kami ucapakan terima kasih.

                                                                                       Jakarta , 25 November 2011














LAMPIRAN

ANGGARAN PROGRAM ACTION PLAN JASA INFORMASI PERPUSTAKAAN

DI PERPUSTAKAAN ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
 

Pengeluaran :
  1. Jasa  Papan Iklan

Administrasi                                                                          Rp    100.000,-
Pembelian lemari  papan kaca  1 unit                                Rp  2.000.000,-
Publikasi                                                                                 Rp    100.000,-   +
Jumlah Jasa Papan Iklan                                                  Rp 2.200.000,-

  1. Jasa Bimbingan Diskusi

Transport tambahan untuk pembimbing diskusi              Rp    500.000,-
Pangadaan ATK dan pemeliharaan ruang diskusi                        Rp    500.000,-  +
Jumlah Jasa Bimbingan Diskusi                                      Rp  1.000.000,-

  1. Jasa usulan websiteperpustakaan                                 Rp   1.500.000,-


Jumlah Keseluruhan Action plan                                    Rp  3.700.000,-
 

Pemasukan  :

  1. APBN Perpustakaan Sains dan teknologi                                       Rp 2.700.000,-
  2. Donatur dan Sponsor                                                                       Rp 1.000.000 ,-  +
            Jumlah                                                                                               Rp 3.700.000,-
 


LAMPIRAN
GAMBAR DAN PENJELASAN WEBSITE PERPUSTAKAAN ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penjelasan :
v website secara keseluruhan memakai  dengan website senayan, ini dimaksudkan karena perpustakaan Adab dan Humaniora  UIN Syarif hidayatullah Jakarta dapat digunakan oleh siapapun.
v website juga dibuat mirip dengan dengan website senayan agar lebih dimengerti dan dipahami oleh pemakai dengan adanya website  perpustakaan, pemakai bisa  juga digunakan diluar perpustakaan Adab dan Humaniora




Resume Dari Cerita Jojoba ( Jomblo-Jomblo Bahagia )


logo-uin-baru                                              Nama  : Rima Gloria Rizqy
                                              Nim     : 108025000041
                     Resume Dari Cerita Jojoba ( Jomblo-Jomblo Bahagia )


PT  Pandu Higiena, penerbit majalah kesehatan dan Health & lifestyl, disini lah para karyawan-karyawan bekerja.
Didalam cerita ini menerangkan tentang seorang karyawan yang  berusia nya sudah cukup tua diantara teman-teman kerjanya itu, belum juga mempunyai pasangan hidup untuknya.  Sebutulnya ia  ingin sekali  memiliki seorang kekasih seperti teman- teman kerja nya itu. Tetapi, karena mulutnya yang suka ikut campur urusan orang, membuat teman-teman kerjanya jengkel ,marah dan menjauhi dia.
Nani  namanya ia  bekerja sebagai direktur diperusahan ini, dan ia dijuluki sebagai perawan tua  atau trouble maker, dan mak lampir, kenapa ia dijuluki seperti itu, “ karena sudah berumur dan tidak mamiliki seorang pacar”. Hidup nya Nani ini selalu ingin tau urusan teman kerjanya itu dari mulai pacar sampai  lain-lainnya.
Dari sekian banyak teman-teman kerjanya Nani ,hanya verli lah yang masih bertahan berteman  dengan Nani.  Verli  kasian padanya kalau dirinya ikut-ikutan menjauhi Nani.  Semua di kantor ini tak ada yang mau dekat-dekat dengannya, apalagi sampai berakrab-akrab ria.
Selain teman dekatnya Nani, disini Verli  sebagai reporter majalah  kesehatan dan Health & lifestyl,  juga sebagai pengedit tulisan. Verli  sedang mengalami masalah, terhadap kekasihnya yang sudah cukup lama pacaran tidak pernah membicarakan kepernikahan tapi selalu tak ada jawaban dari pasangan Verli itu. Gara-gara masalah ini belum selesai dengan baik,  di tambah lagi masalah dikantornya karena editannya banyak yang salah, verly dimarahin sama Manegernya. Dan pada akhirnya Verli dinasehatin sama Manegernya kalau pacarnya itu gak serius sama Verli dan disuruh putus sama Manegernya, lebih baik cari yang lebih dari pacarnya yang sekarang dijalaninnya itu.
Verli pun mulai mencari-cari, tapi apa iya verli bisa mendapatkannya sedangkan ia aja pulang kadang sampai tengah malam bahkan sampai lembur sampai pagi, jadi mana sempat ia mencari-cari cowok pilihannya. Sedangkan umurnya verli sudah cukup untuk menikah. Malam itu ia mimpi bertemu dengan teman SMA nya itu verli sangat senang sekali ia berharap jodohnya verli teman SMA nya itu.
Teman- teman kerja nya itu mulai mengisengi  Nani, dengan mengirimkan sebuah sms untuk Nani  dari seorang cowok. Katanya  dia salah satu cowok yang berkantor deket-deket sini.
Hmm,,Nani sangat senang sekali dapat sms dari cowok itu mesti ia tidak tau siapa cowok itu??, cowok itu selalu mangajak Nani ketemuan didekat kantornya itu, tapi cowok misterius itu tidak pernah datang, sampai berkali-kali cowok misterius itu mengajak ketemuan tapi selalu tidak pernah ada.  Nani merasa sangat kecewa sepertinya ia dipermainkan. 
akhirnya Nani beranikan diri untuk mencoba menelpon cowok misterius itu, setelah nyambung dan diangakat  malah Nani di caci maki abis-abisan.
Dikantor  Nani curhat sama Verli teman dekatnya itu  kalau semalaman ia tidak bisa tidur memikirkan nasibnya “ siapa pun yang ngerjain  gue, jahat banget”,  Yang dibarengi isak tangis Nani. Nani dimaki-maki habisan dicap sebagai  perempuan tak laku, wanita penggoda dll. Nani menyimpulkan kalau ia sepertinya dikerjain dengan teman kerjanya, tapi ia tidak tau siapa ?
Sahabatnya Nani pun ikut mencari siapa yang melakukan perbuatan kepada Nani betapa jahatnya dia. Dari ruang kerjanya, Verli terus menebarkan pandangan dari meja satu ke meja yang lain, kebetulan di meja temannya itu dikerubutin se- geng teman-teman kerjanya, seperti yang diobrolkan. Setelah itu besok nya Nani pamit  sama teman dekatnya “Verli”  itu  dan Manegernya untuk pulang kampung sebentar. 
Sudah beberapa bulanya Nani memberi kabar baik sama Manegernya kalau ia mengalami pencerahan  dan ia sangat menikmati di surabaya belajar menjadi penulis dan  ia dapat tawaran  untuk membuat novel dengan kata lain Nani resign.
Dan begitu Verli yang memiliki hubungan dengan pacarnya yang dulu,  dan tak ada kepastian Verli pun mengakhiri hubungan dengan kekasihnya itu. Pada akhirnya  Verli menemukan jodohnya di penerbangan  di bandara soekarno – hatta, jakarta dengan temannya SMA  nya itu.
Sedangkan teman-teman kerjanya yang lainnya,  ada yang sudah menikah dan ada  juga yang hamil diluar nikah karena orang tuanya tidak ada yang menyetujuinya, dengan adanya hamil diluar nikah ia bisa dinikahin sama orang tuanya masing-masing.
Jadi bagi cewek yang jomblo, jangan sekali-sekali ikut campur urusan orang lain, dan jangan terlalu diambil pusing bila tak ada pacar, jalanin  dan nikmati saja. Kalau ada syukur kalau tidak ada tak apa-apa, yang pasti masih bisa Happy-happy (^_^) !!

Kamis, 30 Mei 2013

Tugas Manejemen Perpustakaan khusus

Tugas Manejemen Perpustakaan khusus

logo-uin-baru
 











Kelompok: 

Akhmad Isyadea
Bambang Susilo
Yayu Karmila
Septian Nur Arif
Rima Gloria Rizqy
Thoriko Amando
Danang Nur Cahyadi



Ilmu Perpustakaan / 7 B
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011-2012

Kata Pengantar



Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Karena kami telah menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Dilema Elektronik di Perpustakaan Khusus” yang akan kami presentasikan di depan kelas. Kami membuat suatu makalah yang diharapkan dapat memenuhi tujuan dari mata kuliah “Manejemen Perpustakaan khusus”. Yang ditugaskan membuat makalah yang dirangkum dan di presentasikan di kelas.

Hasil makalah kami ini tentu dari sumber artikel yang kami ambil dari blog Bpk. Parhan dosen kami di IPI. Tulisan ini bertujuan untuk membantu membantu kami agar dapat lebih berpengalaman untuk membuat makalah pada umumnya dan kepada teman-teman yang bisa mengambil informasi dari makalah kami pada khususnya. Dan dalam makalah kami ini terdapat berbagai macam dasar dari informasi tentang apa saja yang terjadi di dalam elektronik perpustakaan khusus.

Kami yakin bahwa karena keterbatasan literatur dan pengalaman maka makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami selaku penyususun selalu mohon kritik serta saran dan juga koreksi demi tercapainya suatu bentuk petunjuk yang baik untuk tujuan diatas dan akan selalu diperbaiki.




Jakarta, 8 Desember 2011





Penulis     

















Shanna Schaffer

J724
April 29,2004



Cetak v. Dilema Elektronik di Perpustakaan Khusus
Daftar isi
I. Pendahuluan
II. liputan
III. Frekuensi pembaruan
IV. ruang
V. Biaya Perbandingan
VI. Preferensi pengguna
VII. Ketersediaan dan Kenyamanan
VIII. umur panjang
IX. staf Persyaratan
X. Kesimpulan
XI. bibliografi


I.                   Pendahuluan

Satu keputusan setiap manajer organisasi perpustakaan atau informasi akan membuat adalah apakah untuk beralih dari cetak ke versi elektronik dari sumber tertentu. Sumber elektronik baru tersedia pada kecepatan yang cepat. Tampaknya sumber informasi yang paling yang tersedia di kedua format: surat kabar, jurnal, majalah, ilmiah, bahan medis, dan hukum dll. Hal ini sering tidak layak untuk sebuah perpustakaan khusus untuk berlangganan kedua format dari sumber yang sama. Para biaya biasanya terlalu mahal untuk anggaran perpustakaan khusus itu. Oleh karena itu, keputusan harus dibuat untuk menentukan format dari masing-masing sumber dilakukan yang terbaik bagi seseorang tertentu perpustakaan. Pembahasan berikut menguraikan banyak faktor yang harus diperiksa dalam
proses pengambilan keputusan.

II.                Liputan

Salah satu langkah awal dalam memeriksa sumber elektronik adalah menentukan cakupan  disediakan. Apakah itu berisi seluruh teks publikasi, atau hanya bagian dari itu? Seberapa jauh cakupan tidak memperpanjang? Ini merupakan faktor penting jika seseorang berdebat membuang bahan-bahan yang tua, seperti koran atau jurnal. Cakupan banyak sumber-sumber digital hanya akan kembali  untuk tahun 1980-an. Jika perpustakaan seseorang memiliki koleksi judul sebelumnya cakupan elektronik, salah satu  mungkin harus mempertahankan bahan-bahan yang lebih tua bahkan jika membatalkan langganan.

III.             Frekuensi pembaruan

Perpustakaan dan organisasi informasi yang membutuhkan informasi terkini. Yang Format menyediakan ini paling cepat - cetak berlangganan tiba melalui surat atau secara otomatisnya upload alternatif digital? Hal ini bervariasi menurut sumber dan perbedaan waktu dapat substansial. Juga, gangguan dapat terjadi yang dapat menunda tanpa batas waktu penerimaan dari update yang dibutuhkan.

IV.             Ruang

Beberapa perpustakaan khusus memiliki kendala ruang yang memerlukan konversi dari cetak ke  format elektronik jika berlangganan harus dipertahankan. Banyak publikasi dapat berjalan sampai dengan 1000  halaman atau lebih per volume dengan volume baru yang diterbitkan bulanan. Hal ini membutuhkan banyak  ruang rak yang tidak selalu tersedia. Versi digital membutuhkan tidak ada ruang, namun.  Sementara ini mungkin terdengar ideal, dapat memiliki efek yang merugikan pada staf perpustakaan sebagai salah satu yang  pengawas dapat menyamakan buku lebih sedikit dengan penurunan kebutuhan untuk staf perpustakaan.

V.                Perbandingan biaya

Sebagian besar cetak dan langganan elektronik mahal dalam kaitannya dengan anggaran perpustakaan khusus itu. Apapun format yang lebih mahal bervariasi oleh publikasi. Kadang-kadang biaya besar adalah dibenarkan oleh fitur ditambahkan atau ramah pengguna. Biaya sumber elektronik 'mungkin tergantung pada diharapkan penggunaan. Satu harus hati-hati mempertimbangkan jumlah lisensi pengguna yang akan dibutuhkan atau flat-rate kontrak tingkat yang paling cocok untuk penggunaan diantisipasi. Lain pertimbangan adalah biaya ruang dan peralatan yang dibutuhkan. Publikasi cetak memerlukan banyak ruang rak, tetapi di sisi lain, sumber-sumber elektronik mungkin memerlukan tambahan ruang server atau pemeliharaan. Selain itu, dapat bermanfaat untuk bernegosiasi dengan penerbit atau penjual sebelum kontrak untuk sebuah produk karena ada sering tampaknya menjadi jumlah yang wajar fleksibilitas penjual telah dalam hal ini.

VI.             Preferensi Pengguna

Banyak pengguna merasa lebih nyaman dengan format di mana mereka dilatih terlepas dari  manfaat dari format lain. Tren ini tampaknya peneliti pengalaman yang lebih  memanfaatkan cetak sedangkan pengguna baru lebih elektronik. Preferensi juga tergantung pada kekuatan dan  kelemahan atau lonceng dan peluit dari media tertentu. Pustakawan tidak bisa tahu pengguna  keinginan dan kebutuhan tanpa melakukan evaluasi, seperti kelompok fokus atau kuesioner.

VII.          Ketersediaan dan Kenyamanan

Sumber elektronik memiliki keuntungan bahwa mereka dapat dimanfaatkan oleh beberapa user sekaligus, seperti item cetak. Juga, tidak ada melacak sumber digital diperlukan seperti ada sering merupakan seseorang meminjam buku. Namun, sumber digital mungkin mengalami masalah teknis dan bahkan downtime, tidak seperti barang cetak. Elektronik menawarkan kenyamanan penggunaan dari pengguna komputer desktop sedangkan pengguna cetak harus menemukan item dan pergi melalui prosedur memeriksa it out - jika dapat beredar sama sekali. Item cetak memiliki manfaat tambahan untuk dapat ditata seluruh meja sementara sumber elektronik sering dapat dilihat hanya satu layar atau database pada suatu waktu.

VIII.       Umur Panjang

Umur panjang item cetak tergantung pada pembuatannya, kondisi sekitarnya,
pemeliharaan, dan penggunaan. Hal ini dapat berlangsung berbulan-bulan atau dekade. Dokumen elektronik memiliki potensi untuk bertahan lebih lama lagi. Namun, apa kontrol tidak pustakawan memiliki lebih dari ketersediaan
elektronik sumber? Vendor dapat memutuskan untuk menghentikan liputannya tertentu publikasi. Hal ini dapat bermasalah jika pustakawan masa lalu dibuang edisi cetak. Para Pustakawan tidak memiliki kepemilikan atas sumber yang seperti dia / dia akan sebuah buku atau jurnal. Sebuah kasus terburuk skenario adalah jika penyedia sumber daya digital berhenti ada sama sekali. Di sisi lain, tidak ada jaminan bahwa teknologi yang dibutuhkan untuk mengakses database elektronik yang diberikan akan ada sepuluh tahun di masa depan, namun cetak selalu dapat diakses.

IX.             Staf Persyaratan

Terlepas dari format yang dipilih untuk sumber tertentu, minimal satu orang staf akan  diperlukan untuk proses atau mempertahankannya. Ini bisa menjadi pemesanan, mempersiapkan, katalogisasi, dan rak  dari suatu barang. Atau bisa juga instalasi, pemeliharaan, pelatihan, dan pemecahan masalah dari  sumber. Cetak memiliki keuntungan jelas menjadi dunia profesional perpustakaan. Elektronik  sumber, bagaimanapun, dapat ditafsirkan sebagai dalam lingkup departemen TI. Selain itu,  kehadiran buku dan majalah membawa kesadaran kepada orang lain dari jumlah besar  kerja dan tanggung jawab pustakawan memiliki. Hal ini tidak seperti terlihat dengan sumber-sumber elektronik. Pada
sisi lain, sumber-sumber digital memiliki keuntungan dari kurang membutuhkan waktu staf untuk memperbarui  informasi yang terkandung. Hal ini ditangani secara otomatis sebagai lawan yang secara manual  dilakukan, yang mengambil jam dan tunduk pada kesalahan manusia.

X.                Kesimpulan
Kedua format, cetak dan elektronik, memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa perpustakaan telah kemewahan tidak harus memilih antara dua format. Dalam menentukan alternatif untuk berlangganan, seorang pustakawan harus hati-hati mempertimbangkan masing- masing plus dan minus.