Sabtu, 14 September 2013

“KERJASAMA PENGATALOGAN”



KERJASAMA PENGATALOGAN”
 


DISUSUN OLEH:
ABDULRAHMAN SALEH (108025000008)
THORIKHO AMANDO (108025000042)
SEPTIAN NURHAKIM (108025000058)


ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
6 / B



KATA PENGANTAR

                Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah Sistem Jaringan Informasi tentang ”Kerjasama Pengatalogan” dapat terselesaikan sesuai dengan waktunya.
                Dalam mata kuliah Sistem Jaringan Informasi, akan dibahas tentang bagaimana dan apa saja bentuk kerjasama yang ada di perpustakaan. Banyak jenis kerjasama yang dilakukan di perpustakaan, seperti kerjasama pengadaan bahan pustaka, pengolahan, pelayanan sampai kerjasama pengatalogan. Kerjasama pengatalogan merupakan salah satu kerjasama yang unik, oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas tentang apa itu kerjasama pengatalogan dan bagaimana caranya serta bagaimana kerjasama pengatalogan di dunnia dan di Indonesia.
                Terima kasih pada dosen mata kuliah Sistem Jaringan InformasiNuryudi, MLS” yang telah memberikan tugas ini kepada kami, karena dengan tugas ini, kami menjadi lebih mengerti tentang Sistem Jaringan Informasi yang dalam makalah ini lebih spesifik materinya yakni tentang Kerjasama pengatalogan. Kami mendapatkan informasi dan data-data pada makalah ini dari referensi buku dan dari internet.
                Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, kami sebagai penulis mohon maaf serta mohon kritik dan sarannya agar makalah atau tulisan berikutnya dapat lebih baik.




                                                                                                                                Jakarta, 04 April 2011  
                                                                                                                               

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
                Para pustakawan dalam pengatalogan tentu sudah tidak asing lagi dengan AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules- edisi ke-2). Selama ini, AACR2 sudah dianggap sebagai “buku suci”-nya para pustakawan, terutama dalam menentukan aturan-aturan pengatalogan bahan perpustakaan di tempat kerjanya masing-masing.
                Usaha awal memberikan jasa pengatalogan terpusat dipelopori oleh Library of Congress di AS serta British National Bibliography di Inggris. Library of Congress bekerjasama dengan perpustakaan di Amerika Utara melancarkan proyek menguji keterlaksanaan sistem Machine Readable Catalogue (MARC) pada tahun 1966.
                Usaha pemberian Jasa pengatalogan ini bertujuan untuk menunjang pelayanan di perpustakaan agar user lebih mudah dalam menulusur bahan pustaka di Perpustakaan. Pengatalogan ini terus berkembang dari zaman ke zaman, dimulai dari pembuatan katalog kartu hingga saat ini mulai dilakukan pembuatan katalog terkomputerisasi.
                Hubungan Pengatalogan dengan kerjasama yang ada dalam sebuah perpustakaan adalah agar dalam pelaksanaan kerjasama antar perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan lebih mudah. Serta terjadi keseragaman antar perpustakaan dalam hal pembuatan katalog. Banyaknya perbedaan dalam pembuatan katalog disebabkan perkembangan katalog dan kebijakan dari perpustakaan itu sendiri dalam pembuatan katalog.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana perkembangan pembuatan katalog serta bagaimana sebenarnya kerjasama pengatalogan di Perpustakaan.

2. TUJUAN
Adapun Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:
a.       Agar kita dapat mengatahui perkembangan pengatalogan di Perpustakaan di Dunia dan di Indonesia
b.      Untuk mengetahui bagaimana melaksanakan kerjasama pengatalogan di Perpustakaan






3. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami akan menjawab beberapa pertanyaan, yakni:
a.       Apa dan bagaimana sebenarnya kerjasama pengatalogan?
b.      Bagaimana pelaksanaan kerjasama pengatalogan di Dunia dan di Indonesia!






























BAB II
PEMBAHASAN

1. Makna kerjasama Pengatalogan dan bagaimana awal munculnya kerjasama pengatalogan
         
Perpustakaan memerlukan katalog adalah untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimilikinya. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu daftar yang berisikan informasi bibliografis dari koleksi yang dimilikinya. Daftar tersebut biasanya disebut katalog perpustakaan. Hunter (1991, 1) menyatakan bahwa katalog adalah suatu daftar dari, dan indeks ke, suatu koleksi buku dan bahan lainnya. Katalog memungkinkan pengguna untuk menemukan suatu bahan pustaka yang tersedia dalam koleksi perpustakaan tertentu. Katalog juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui di mana suatu bahan pustaka bisa ditemukan. Dengan demikian, katalog adalah suatu sarana untuk menemubalikkan suatu bahan pustaka dari koleksi suatu perpustakaan.

                Sedangkan Kerjasama pengatalogan di sebuah perpustakaan adalah kerjasama dalam hal menyeragamkan pembuatan katalog yang ada antar perpustakaan yang bekerja sama untuk memudahkan dalam kerjasama yang berhubugan dengan koleksi, seperti pengadaan koleksi. Munculnya Kerjasama pengatalogan ini disebabkan karena adanya kerjasama dalam bentuk pengadaan bahan pustaka atau karena sesuatu hal yang berhubungan dengan kerjasama koleksi.

2. Sekilas Bagaimana Kerjasama Pengatalogan di Dunia
                         British national bibliography menggunakan format baru MARC mulai tahun 1971, kemudian mengembangkan nya menjadi sistem terpasang pada tahun 1977. Pengembangan sistem terpasang tersebut bersamaan dengan pembentukan BLAISE (british library aoutomated information service) oleh brtihs library bibliography service division. BLAISE kini menyimpan berkas MARC mencakup seluruh katalog kumulasi brtihs national bibliography mulai tahun 1950 dan library of congres mulai tahun 1968. Berkas MARC terpasang tersebut juga mencakup data prapublikasi, di peroleh dari kegiatan catalog-in-publication (CIP). Keempat berkas diolah menurut ketentuan anggo american catolouging rules serta dapat ditelusur secara terpasang. Adapun keempat berkas tersebut ialah UK MARC,curent; UK MARC retrospective; US MARC curunt dan US MARC retrosvective. BLAISE juga membuat pangkalan data mencakup risearce brithis universitis, poliytehenis and colleges, brithis education index dan conference index mencakup sekitar 125.000 pertemuan sejak tahun 1964.
BLAISE (brtihs library autometed information service) juga menawarkan berbagai jasa untuk perpustakaan. Perpustakaan yang memiliki komputer sediri dapt membeli pita magnetis MARC atau melanggan selektive record service (retrosvektive maupun muktahir) yang memasok cantuman komputer khusus untuk digunakan dalm sitem masing-masing.fasilitas terpasang memungkinkan penelusuran mencakup berbagai akses seperti pengaran, judul, penerbit, majalah, tahun publikasi dan bahasa. Penelusuran berdasarkan subjek dilakukan dengan menggunakan kosakata terkendali seperti MeSH (medical subjek hedings) atau dewey (terutama dari indekx nya), BLAISE menyediakan LOCAS (local katalog service) bagi perpustakaan yang baik yang tidak memiliki fasilitas komputer local. Locas bersumber pada pangkalan data MARC mapu memenuhi kebutuhan local sesuai dengan permintaan, tersedia dalam berbagai media seperti COM (computer output of micrroform), kertas, kartu, pita magnetis.
Dengan adanya perkembangan pembuatan katalog ini, maka kerjasama yang dilakukan oleh perpustakaan di dunia pada umumnya menggunakan Teknologi komputer. Penggunaan komputer ini sudah sangat biasa digunakan oleh perpustakaan di negara-negara maju.
Katalog Terkomputerisasi
Tujuan utama katalog terkomputerisasi adalah membuat suatu sistem pengkatalogan yang sesuia dengan pemanfaatan dan peruntukannya. Sumber-sumber pembuatan katalog terkopurisasi didapatkan dari :
a.         Katalog manual local yang berbentuk lembaran atau kartu tercetak.
b.        Sestem akuisisi bahan pustaka terkompurisasi, dimana oprator sistem selain melakuakan pemesanan juga membuat katalog.
c.         Fail yang telah dibuat oleh kataloger, baik telah berformat MARC maupun belum.
d.        Penggabuangan (integrasi)faiol database catalog antar perpustakaan.
e.        Membeli katalog komersial berformat MARC.
f.          Hasil catalog terkompuerisasi dapat diakses melalui online publik acess catalogue (OPAC) atau situs web.

Dampak dari pengkatalogan trekomputerosasi adalah :
a.         Setiap recod dari katalog menjadi pusat bibliografi dari sitem menejemen perpustakaan.
b.        Kemampuan pertukaran katalog antar perpustakaan memaksa etiap perpustakaan untuk memakai setandar konfensional atau sama, seperto : AACR, DDC, LC, ISBD.
c.         Ketersediaan data biblio grafis terpasang menjadi lebih beragam dan lengkap karna adanya pengabungan atau pertukaran metadata antar perpustakaan, kerjasama dalm akuisisi, penyimpanan dan sirkulasi bahan pustaka antar perpustakaan.
d.        Ruang perpustakaan dapat dimanfaatkan lebih banyak untuk layaanan pengguna, dibandingkan untuk penyimpanan, karna kolesi digital hanya memerlukan sedikit ruangsimpan dan sedikit memakai pealatan penunjang semacam rak buku dan laci katalog.
e.        Format katalog yang berbeda dapat dipilih untiuk lokasi katalog yang berbeda, sehingga memungjinkjan format recod yang yang berbeda aces ke subset data base berbeda dan perbedaan bentuk fisik katalog
f.          Prosedur pengkatalogan menjadi lebih tersetruktur karna adanya format atau setandart yang baku (lihat pada from pengisian INDOMARC).
g.         Format katalog dapat tampil di layar komputer sesuai dengan  keinginan pustakawan dan pengguna, melalui online public acess catalogue (OPAC) atau situs web.
Kerjasama Penyusunan Katalog Induk
Pengertian Katalog Induk (Union Catalogue) sangat berkaitan erat dengan kerjasama pengatalogan (Coorperative Catalouging). Coorperative Catalouging sesuai dengan istilahnya merupakan kerjasama antar perpustakaan dalam pengerjaan katalog dan hasilnya dalah katalog induk. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa katalog induk merupakan hasil kerjasama dalam pengerjaan katalog oleh beberapa perpustakaan atau penyatuan dari beberapa katalog perpustakaan. Berikut adalah contoh katalog induk yaitu, Katalog Induk Thailand dan Katalog Induk Lousiana yang dapat diakses melalui internet dengan alamat: http://uc.thailis.or.th dan http://search.louisilibraries.org.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun katalog induk adalah :
1)        Tujuan dan hubungannya dengan katalog induk yang telah ada.
2)        Wilayah yang akan dicakup
3)        Bahan perpustakaan yang dicakup
4)        Penjajaran Entri
5)        Data Bibliografi yang dimuat
6)        Penyusunan dan revisi
7)        Bentuk fisik




Fungsi Katalog Induk menurut Charles Ammi Cutter adalah :
1)      Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui dari pengarang, judul atau subjeknya
2)      Menunjukkan apa yang dimiliki suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu, pada subjek tertentu, dalam jenis literatur tertentu.
3)      Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya (bentuk sastra atau berdasarkan topik).
Fungsi Katalog induk dalam mempermudah penyalinan katalog (copy catalouging) bukan ditunjukkan untuk kepentingan pengguna perpustakaan secara langsung, melainkan untuk kepentingan para pustakawan khususnya pengatalog dan pengkalsifikasi.

3. Bagaimana Kerjasama Pengatalogan di Indonesia

                          Untuk Indonesia, kerjasama pengatalogan dilakukan di berbagai tempat, yang utama ialah upaya penyeragaman format katalog terbacakan mesin. Untuk keperluan itu, perpustakaan nasional RI mengeluarkan INDOMARC. Indonesian Machine Readable Catalogue atau Katalog terbacakan mesin terbitan Indonesia. Pada INDOMARC ini, setiap kali melakukan pengatalogan, maka data buku yang akan dikatalog dimasukkan pada setiap ruas. Adapun ruas utama INDOMARC yang penting adalah:
                          015                         Nomor Bibliografi Nasional
                          020                         Nomor Buku Standar Internasional
                          040                         Sumber data Katalogisasi
                          041                         Kode Bahasa
                          043                         Kode Bahasa
                          080                         Universal Decimal Classification
                          082                         Dewey Decimal Classification
                          100                         Entri utama – nama orang
                          110                         Entri utama – Badan Korporasi
                          111                         Entri Utama – nama Pertemuan
                          130                         Entri Utama – Judul Seragam
                          222                         Judul Utama
                          240                         Judul Seragam
                          245                         Pernyataan Judul
                          250                         Edisi
                          260                         Keterangan penerbitan
                          300                         Deskripsi Fisik
                          400                         Seri
                          500                         Catatan
                          600                         Akses Subjek
                          700                         Entri Tambahan


Dasar pemikiran INDOMARC ialah bila kelak semua kegiatan deskripsi dan klasifikasi katalog dilakukan pada komputer, maka untuk memudahkan pertukaran data bibliografi diperlukan keseragaman format. Misalnya perpustakaan A menggunakan INDOMARC, maka untuk ruas 245 disediakan untuk judul demikian pula perpustakaan B. Bila perpustakaan A dan B saling menukar data bibiografi, maka pada ruas 245 yang diperlukan adalah data tentang judul dan pernyataan pengarang. Seandainya perpustakaan B menyediakan ruas 245 untuk edisi, jikalau tukar menukar data akan aneh. Disatu pihak, ruas 245 menyediakan untuk judul tetapi perpustakaan lain menyediakan untuk edisi. Dengan demikian kalau diupertukarkan, akan menimmbulkan kekacauan.

























BAB III
KESIMPULAN

Kerjasama pengatalogan di sebuah perpustakaan adalah kerjasama dalam hal menyeragamkan pembuatan katalog yang ada antar perpustakaan yang bekerja sama untuk memudahkan dalam kerjasama yang berhubugan dengan koleksi, seperti pengadaan koleksi. Munculnya Kerjasama pengatalogan ini disebabkan karena adanya kerjasama dalam bentuk pengadaan bahan pustaka atau karena sesuatu hal yang berhubungan dengan kerjasama koleksi.
Pada umumnya kerjasama pengatalogan di dunia dan di Indonesia tidak jauh berbeda, pelaksanaan kerjasama pengatalogan di dunia ataupun di Indonesia dilaksanakan dalam bentuk terkomputerisasi. Jadi, kerjasama pengatalogan jarang dilakukan dalam bentuk manual. Selain kerjasama pengatalogan terkomputerisasi, dilakukan juga kerjasama pembuatan katalog induk untuk memudahkan kerjasama pengatalogan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam kerjasama pengatalogan terdapat dua hal yang dapat dilakukan yakni kerjasama terkomputerisasi dan kerjasama pembuatan katalog induk. Kerjasama pengatalogan ini juga sangat berhubungan dengan kerjasama yang berhubungan dengan koleksi.



















DAFTAR PUSTAKA

Purwono (2010). “Kerja sama dan Jaringan Perpustakaan”. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hasugian, Jonner (2003).“Makalah dari Katalog Manual sampai Katalog Online (OPAC)”. Sumatera Utara: USU Digital Library.
diakses pada sabtu 02 april 2011 jam 23.54

LOGO JIP MOMENT 2013