Selasa, 10 November 2015

Terima Kasih Pernah Mencintaiku

Jakarta, 6 November 2015
Terima Kasih Pernah Mencintaiku


5 tahun 1 bulan kita sudah bersama selama itu banyak sekali cerita tentang kita. Saat itu kita masih kuliah saat dimana baru aku miliki wanita yang benar-benar ku sayangi bersamaku. Aku masih ingat saat aku memintamu untuk bersamaku saat itu bulan puasa dan tepatnya 18 September 2008. Waktu imsyak itu aku memintamu untuk menjadi pacarmu padahal aku ingin mengatakannya saat di kampus tetapi kau selalu memaksa agar aku mengatakannya saat itu juga. Selama kita bersama adalah masa-masa dimana aku sangat menikmatinya. Hampir setiap hari kita bertemu mungkin karena tempat tinggal kita juga tidak terlalu jauh. Setiap sabtu dan minggu kita selalu pergi ke setu babakan itu sangat terkenang meskipun disana kita hanya duduk, jajan dan mengobrol untuk menghabiskan waktu libur. Aku selalu memanggilmu dengan sebutan Minan atau cinta sesekali kupanggil kau sayang agar terdengar lebih romantis. Masihkah kau ingat saat pertama kalinya ku memegang tanganmu? Saat itu kita sedang berada di Bintaro Plaza aku memegang tanganmu karena untuk mengarahkanmu ke jalan yang aku tuju. Ku lihat wajahmu yang kaget dan merasa kebingungan membuat ku merasa tak enak tetapi kau tak marah. Kau yang selalu teramat baik untuk ku menjadikanku seperti lelaki yang paling beruntung kau selalu memberikan apa yang aku inginkan dan yang aku butuhkan. Sungguh kau amat mengerti bagaimana keadaanku waktu itu padahal kau juga sangat membutuhkan itu tetapi kau selalu saja memikirkanku. Masih teringat dibenakku saat kau memberikanku tiket untuk menonton tim sepak bola kesukaan ku yaitu Chelsea yang datang ke Indonesia dalam rangka tournya. Tak ada sedikitpun aku berfikir bahwa aku bisa menonton pertandingan itu di GBK tetapi dengan senyum manis mu kau berikan tiket itu untukku. Aku sangat bahagia sekali saat itu bagaimana bisa kau membelikan tiket itu untukku dan untuk pertama kalinya kita menonton bola di GBK dank au juga terlihat menikmatinya juga. Sampai saat ini robekkan tiket itu masih ku simpan sebagai kenang-kenangan. Aku sangat mengenalmu dengan berbagai macam sifatmu apa yang kau suka dan tidak kau suka. Waktu bersamamu adalah waktu dimana aku merasa sebagai diriku sendiri tak ada beban rasa penyesalan bahwa aku pernah memilikimu. Apakah kau mau tau apa yang aku tidak suka darimu? kau tidak pernah bisa mengajariku untuk setia. Berkali-kali kau menyakitiku dengan kebohonganku tetapi aku selalu memaafkanmu karena ku kira kau akan bisa berubah. Menceritakan itu aku jadi teringat saat kita berpisah. Saat itu aku sedang sibuk menjadi panitia Jip Momment 2013 dan setiap hari aku selalu rapat koordinasi sehingga kita jarang saling menyapa dan bertemu. Ku kira kau mengerti dan memaklumi kesibukanku tetapi ternyata tidak kau kembali menjalin hubungan dengan suamimu saat ini. Aku tidak tau akan hal ini jika kau dekat dengannya. Saat dimana kita berpisah terjadi kita berpisah saat berakhirnya acara Jip Momment 2013 di TMII. Sore itu kita berada di motor kesayangan kita “Zombie” saat sebelum keluar gerbang TMII kau bilang ingin makan bakso dan disana kau ingin mengatakan sesuatu aku terkejut dengan perkataanmu ingin mengatakan sesuatu dan aku langsung menebak kalau kau ingin berpisah karena kau sudah memiliki pria lain dan kau membenarkannya. Hari itu hatiku hancur aku tak bisa mengatakan apapun. Dengan sikap dewasa aku melepasmu tetapi tetap aku tak terima. Sampai di dekat lebak bulus tepatnya di SPBU Shell turun hujan deras saat itu kau masih kuboncengi dengan emosi ku kendarai zombie dengan kencang dan turun hujan lebat. Kau memintaku untuk berhenti dan meneduh kuturuti itu saat kita meneduh kau asih memainkan HP barumu dengan selalu tersenyum duduk diatas Zombie aku melihatmu dengan sangat patah hati kau begitu mudah berpaling dan begitu mudah menerimanya aku merasa tak dihargai dengan perlakuannya. Hujan sangat lebat sore itu hingga malam datang hujan tak kunjung berhenti. Waktu begitu lama sekali aku benar-benar tak sanggup melihatnya yang begitu gembira. Dalam pikiranku apa yang harus kulakukkan? Tak sedikitpun aku berfikir jika kau melakukkan ini padaku. Pantas saja jika aku ingin meminjam HP barunya dia selalu menolak aku terlalu naif untuk hal itu. Hujan reda aku bergegas menuju rumahnya untuk mengantarnya. Sehabis mengantarnya hujan turun dengan lebat lagi aku berfikir bahwa langit pun menangis. Dalam perjalanan pulang aku menangis dibawah air hujan. Kenangan itu sangat amat berbekas sampai saat ini. Sekarang pria itu sudah menjadi suami mu. Baru kusadari bahwa kau tidak jahat, aku lah yang sesungguhnya jahat yang membuatmu menunggu dan tak tau kau menginginkan apa. Sampai saat ini aku selalu memikirkanmu dan disetiap upload foto mu kau selalu ceria dank au semakin gemuk. Aku senang kau bisa menemukannya dan bahagia bersamanya jika kau masih bersamaku mungkin kau tak bisa segemuk saat ini, Hehehe. Priamu sekarang sangat pantas mendapatkanmu. Maafkan aku yang selama ini membencimu dan selalu menyalahkanmu aku tau kau membutuhkan kepastian dalam masa depanmu. Kau kan selau ku kenang sebagai kenangan terindah dan tak lupa kuucapkan terima kasih sudah pernah mencintaiku.

Selasa, 03 November 2015

Tulisan Si Bodoh

Jakarta, 3 November 2015

Teringat Akan Masa Lalu

Pagi hari sudah terasa gerimis dan dingin menusuk kulit. Berangkat bekerja pukul 05.30 dalam perjalanan teringat akan pekerjaan yang harus dilakukkan sesampai disana. Jadwal mengajar sudah menunggu dan buku-buku ditempat kerja juga sudah menunggu. perjalanan terasa amat lama mungkin karena pagi ini gerimis dan tidak ada niat untuk mengebut dijalan. motor yang selalu setia menemani dalam suka dan duka selalu menjadi teman dalam perjalanan hidup. Pukul 06.00 telah sampai di stasiun kereta Sudimara. kenapa hari ini merasa aneh dengan keadaan yang dimana semua orang berbalik arah dan tidak masuk ke parkiran motor stasiun. ohhh ternyata pagi ini ada masalah, KRL terbakar di stasiun Serpong itu kabar yang ada. Dengan tenang memarkirkan motor dan masuk ke Stasiun dengan Percaya Diri. Hari ini merasa akan telat masuk kerja tetapi memang takdir kereta di jalur 3 yang biasanya berangkat pukul 06.30 akan segera berangkan. Agak sedikit berlari dan masuk Kereta dengan sempit dan setengah jam kemudian sampai di Stasiun Tanah Abang. sepi terjadi di stasiun tersebut karena biasanya ramai ternyata pagi ini sepi. Naiklah angkot S 08 dengan biaya Rp 3000 sampai di Hotel Millenium dan berjalan ke sekolah. Sungguh biasa saja, mulai ngopi, mengajar, selving lalu mendengarkan musik. Saat mendengarkan musik teringat akan seseorang yang telah lama pergi dan menjadi milik oranglain. Sangat terkejut karena tidak biasanya seperti ini hanya diam dan kurasa kopi dan musik ini pas menemani hari ini. Sangat berdosa jika mengingat milik orang lain didalam pikiran. riuh suara anak-anak diluar ruangan membuat orang yang mendengarkan musik ini sadar. Hidup hanya penantian jadi jika mencintai manusia bersiaplah untuk dipatahkan teramat dalam saat itu. teringat akan jalan bersama, bercanda bersama, saling bertukar cerita. Teman yang baik adalah kesendirian jadi jika tidak ada kegiatan hal yang menyenangkan hanya ke Danau, Jogging, Play Game, mendengarkan musik. Ciputat yang kukenal sudah bukan seperti dulu sekarang wajah dan penampilannya sudah bereda. Terima Kasih Ciputat Kau MemberikanKu Masa Lalu Dan Masa Depan. 

Selasa, 10 Maret 2015

Cerita Pernikahan Ali dan Fatimah



Ini cerita pernikahan Ali dan Fatimah yang bikin hati meleleh
Dikutip dari Merdeka.com Reporter : Mustiana Lestari | Selasa, 10 Maret 2015 11:14

Merdeka.com - Para sahabat nabi memberi tauladan dalam kehidupan. Banyak kisah menarik yang sampai membuat air mata menetes karena keteladanan mereka.

Sebuah kisah datang dari putri Rasulullah, Fatimah Az-Zahra, dan Ali Bin Abi Talib. Pintu hati Ali terketuk pertama kali saat Fatimah dengan sigap membasuh dan mengobati luka ayahnya, Muhammad SAW yang luka parah karena berperang.

Dari situ, dia bertekad untuk melamar putri nabi. Lantas dengan tekun dia kumpulkan uang untuk membeli mahar dan mempersunting Fatimah. Malang, belum genap uang Ali untuk membeli Mahar, sahabat nabi Abu Bakar sudah terlanjur melamar Fatimah.

Hancur hati Ali, namun dia sadar diri kalau saingan ini punya kualitas iman dan Islam yang jauh lebih tinggi dari dirinya. Walau dikenal sebagai pahlawan Islam yang gagah berani, Ali dikenal miskin. Hidupnya dihabiskan untuk berdakwah di jalan Allah.

Namun mendung seakan sirna saat Ali mendengar Fatimah menolak lamaran Abu Bakar.

Tapi keceriaan Ali kembali sirna saat orang dekat nabi lainnya, Umar Bin Khatab meminang Fatimah. Lagi-lagi Ali hanya bisa pasrah karena dia tidak mungkin bersaing dengan Umar yang gagah perkasa. Tapi takdir kembali berpihak kepadanya. Umar mengalami nasib serupa dengan Abu Bakar.

Tapi saat itu Ali belum berani mengambil sikap, dia sadar dia hanya pemuda miskin. Bahkan harta yang dia miliki hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Kepada Abu Bakar As Siddiq, Ali mengatakan, "Wahai Abu Bakar, anda telah membuat hatiku goncang yang sebelumnya tenang. Anda telah mengingatkan sesuatu yang sudah kulupakan. Demi Allah, aku memang menghendaki Fatimah, tetapi yang menjadi penghalang satu-satunya bagiku ialah kerana aku tidak mempunyai apa-apa."

Abu Bakar terharu dan mengatakan, "Wahai Ali, janganlah engkau berkata seperti itu. Bagi Allah dan Rasul-Nya, dunia dan seisinya ini hanyalah ibarat debu-debu bertaburan belaka!"

Mendengar jawaban Abu Bakar, kepercayaan diri Ali kembali muncul untuk melamar gadis pujaannya saat teman-temannya sudah mendorong agar Ali berani melamar Fatimah.

Dengan ragu-ragu dia menghadap Rasulullah. Dari hadist riwayat Ummu Salamah diceritakan bagaimana proses lamaran tersebut.

"Ketika itu kulihat wajah Rasulullah nampak berseri-seri. Sambil tersenyum baginda berkata kepada Ali bin Abi Talib, 'Wahai Ali, apakah engkau mempunyai suatu bekal mas kawin?"

"Demi Allah," jawab Ali bin Abi Talib dengan terus terang, "Engkau sendiri mengetahui bagaimana keadaanku, tak ada sesuatu tentang diriku yang tidak engkau ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta."

"Tentang pedangmu itu," kata Rasulullah menanggapi jawaban Ali bin Abi Talib, "Engkau tetap memerlukannya untuk meneruskan perjuangan di jalan Allah. Dan untamu itu engkau juga perlu untuk keperluan mengambil air bagi keluargamu dan juga engkau memerlukannya dalam perjalanan jauh. Oleh karena itu, aku hendak menikahkan engkau hanya atas dasar mas kawin sebuah baju besi saja. Aku puas menerima barang itu dari tanganmu. Wahai Ali, engkau wajib bergembira, sebab Allah sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi!". Demikianlah riwayat yang diceritakan Ummu Salamah r.a.

Setelah segala-galanya siap, dengan perasaan puas dan hati gembira, dan disaksikan oleh para sahabat, Rasulullah mengucapkan kata-kata ijab kabul pernikahan puterinya,

"Bahwasanya Allah SWT memerintahkan aku supaya menikahkan engkau Fatimah atas mas kawin 400 dirham (nilai sebuah baju besi). Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal itu."

Maka menikahlah Ali dengan Fatimah. Pernikahan mereka penuh dengan hikmah walau diarungi di tengah kemiskinan. Bahkan disebutkan Rasulullah sangat terharu melihat tangan Fatimah yang kasar karena harus menepung gandum untuk membantu suaminya.

Kelak Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat. Fatimah menjadi istri satu-satunya selama hidup Ali.

Rabu, 11 Februari 2015

My Memory




My Memory
At that moment I remembered it all
When I see those memories
they seem so small
You're far away
in a place
that I can't reach
I can't wait for these words of love
to be said

I really was to blame
Will I ever get
to meet you again?
I can't even imagine that

I still love you and now
I'll confess that to you
I wanna love you forever
It's not too late
Be with me
forever

For a long time
you've been in my heart
Much time passes
and still you're far away
but I will stay alive

I really was to blame
Will I ever get
to meet you again?
I can't even imagine that

I still love you and now
I'll confess that to you
I wanna love you forever
It's not too late
Be with me
forever

Kamis, 08 Januari 2015

Laporan Pengunjung Perpustakaan Hati Suci Bulan Desember 2014



Perpustakaan Sekolah Hati Suci
Jl. Hati Suci No.2 Tanah Abang – Jakarta Pusat 10250

Laporan Pengunjung Perpustakaan Hati Suci Bulan Desember 2014 

Siswa Sekolah Dasar (SD)


Grafik diatas menunjukkan bahwa siswa SD yang paling sering berkunjung ke Perpustakaan adalah siswa kelas 1 dengan 48 siswa. Untuk selanjutnya peringkat kedua yaitu kelas 5 dengan 35 siswa. Peringkat ketiga adalah kelas 3 dengan 28 siswa. Sedangkan, kelas 6 mendapatkan peringkat ke empat dengan 25 siswa. Siswa kelas 2 mendapatkan peringkat ke lima dengan 21 siswa. Untuk peringkat terakhir yaitu kelas 4 dengan 18 siswa. 

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Grafik diatas menunjukkan bahwa kelas 8 A memiliki urutan paling tinggi dalam kunjungan ke Perpustakaan dengan 7 siswa. Untuk urutan kedua kelas 7 A dengan 5 siswa. Selanjutnya urutan ketiga kelas 8 B dan kelas 9 dengan banyaknya siswa masing-masing 4 siswa. Urutan terakhir adalah kelas 7 B dengan 2 siswa yang berkunjung ke perpustakaan.

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)


Grafik diatas menunjukkan bahwa kelas 10 SOS dan kelas 12 MIA memiliki peringkat pertama dalam kunjungan ke Perpustakaan dengan masing-masing 6 siswa . untuk urutan kedua kelas 11 SOS dan kelas 12 SOS memiliki peringkat kedua dengan masing-masing 2 siswa. urutan ketiga yaitu kelas 10 MIA dan kelas 11 MIA dengan masing-masing 1 siswa.

Guru dan Karyawan 


Grafik diatas menunjukkan bahwa Guru TK mendapatkan peringkat pertama dalam kunjungan ke Perpustakaan dengan 4 guru. Untuk peringkat kedua guru SD, SMA dan Karyawan Sekolah yang masing-masing guru dan karyawan yang datang adalah 3 guru/karyawan. Selanjutnya peringkat ketiga adalah guru SMP dengan 2 Guru.
                                                                                                            Mengetahui,
Pustakawan,                                                                                        Supervisior Perpustakaan,       


Danang Nur Cahyadi, S. IP.                                                                Handoko Triwuryanto, S. Pd.