Selasa, 01 November 2011

OTOMASI TAMAN BACAAN MASYARAKAT KINARYA DAYA ADI (TBM@KDA)

OTOMASI TAMAN BACAAN MASYARAKAT KINARYA DAYA ADI (TBM@KDA) Disusun Oleh : Akhmad Raditya (108025000054) Andari Putri (108025000059) Chalilul Rachman (108025000030) Rima Gloria Rizky (108025000041) Yayu Karmila (108025000039) Zulfachri Tribuana Said (108025000009) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN JAKARTA 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara hidup masyarakat dunia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan TIK di segala sektor kehidupan tanpa sadar telah membawa dunia memasuki era baru globalisasi lebih cepat dari yang dibayangkan semula. Hasilnya, informasi instant dapat diterima dan diikuti masyarakat di berbagai penjuru dunia. Dan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkat global mempengaruhi masyarakat-masyarakat tersebut (Azra,2004:1). Salah satu tonggak sejarah penting pada pergantian milenium ini adalah lenyapnya konsep jarak. Kemajuan dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam berbagai bidang kehidupan menjadikan konsep jarak geografis menjadi tidak penting bagi mereka yang memiliki akses terhadap TIK. Siapapun yang terhubung dengan TIK dapat mengakses informasi yang berada di manapun dan berkomunikasi dengan siapapun di manapun dia berada dengan menggunakan internet. TIK mendorong perubahan mendasar dalam kehidupan sehari-hari manusia, termasuk dalam kegiatan belajar dan mengajar (Suparman dan Zuhairi, 2004:9). Otomasi Perpustakaan adalah sebuah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih oleh komputer. Otomasi Perpustakaan bukanlah hal yang baru lagi dikalangan dunia perpustakaan. Konsep dan implementasinya sudah dilakukan sejak lama, namun di indonesia baru populer baru-baru ini setelah perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia mulai berkembang pesat. Dengan membanjirnya informasi dalam skala global, taman baca diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga perlu menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak dari sumber lain yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lainnya. B. Tujuan Penulisan Tujuan diadakannya penulisan makalah ini adalah untuk: a. Memperkenalkan salah satu Software Otomasi Perpustakaan b. Sebagai bahan rujukan untuk melakukan otomasi perpustakaan c. Memberikan informasi mengenai pentingnya Otomasi Perpustakaan BAB II GAMBARAN UMUM DAN PROFIL LEMBAGA A. Profil Perpustakaan Taman Bacaan Masyarakat Kinarya Daya Adi (TBM@KDA) dirintis pada 3 Okotber 2010. TBM@KDA ini berada di Jl. Tridharma Utama I, No.12, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. TBM ini sudah memiliki ruangan tersendiri, yang berada di bagian depan sebuah rumah dari pemilik TBM itu sendiri. Disana terdapat 3 pengurus yang secara langsung dapat mengolah TBM. Koleksinya sudah cukup beragam, yaitu berupa koleksi buku, majalah, audio visual, dan audio. Disana juga ada mainan balok untuk anak-anak. Sampai saat ini TBM@KDA masih berusaha untuk mengembangkan Taman Bacaannya untuk arah yang lebih baik. Sistem keanggotaan TBM@KDA menggunakan sistem keanggotaan tidak langsung, yakni setiap orang yang datang ke TBM ini secara otomatis menjadi anggota TBM. Sistem pelayanan TBM@KDA menggunakan sistem terbuka (open acces), yaitu pengunjung dapat langsung menuju ke rak, selain koleksinya masih memungkinkan untuk dilihat langsung, catalog pun masih dalam proses. Sedangkan pengolahan bahan-bahan koleksinya hanya sekedar menggunakan sistem pengelompokan secara subjek. Beberapa bulan ini TBM@KDA membuat layanan baru yaitu Layanan Belajar Bersama, layanan ini memperbolehkan setiap anak untuk mengerjakan PR sekolahnya di TBM, atau ingin belajar untuk Ujian. B. Visi dan Misi VISI Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berpengetahuan luas dan berbasis informasi MISI • Memotivasi dan menumbuhkembangkan minat baca serta budaya baca masyarakat Bhumi Tridharma • Memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat • Mengembangkan kemitraan guna mendukung Taman Bacaan yang menjurus kepada kemandirian dan berkelanjutan . C. Struktur Organisasi/ tim pelaksanaan • KETUA TAMAN BACAAN Yopie Dahlan, MBA • SEKRETARIS Ervin Marshah • BENDAHARA Nunuk Sri Sunarwati, S.Pd • STAF ADMINISTRASI Himawan Giri, S.Sos • PENGELOLA Andari Putri Erry Wibisono Ervin Marshah D. Koleksi Koleksi TBM@KDA ada 2 kategori bahan pustaka, sebagai berikut: 1. Bahan Pustaka berupa kategori Buku : a. Buku – buku dari berbagai disiplin ilmu b. Buku Bacaan (Cerpen, Novel, Majalah, Surat Kabar) 2. Bahan Pustaka berupa kategori Non Buku : a. Film –film Pendidikan b. Film anak-anak dan remaja c. Kaset pembelajaran d. Video (VHS & VCD) e. Peta f. Globe ( Bola Dunia ) g. Mainan Anak JENIS BUKU JUMLAH KOLEKSI Nonfiksi 392 Fiksi 151 Keterampilan 90 Karya Sastra 105 Tokoh 52 Keagamaan 114 Referensi 45 E. Layanan Perpustakaan Jenis Layanan: A. Layanan Sirkulasi B. Layanan Baca C. Layanan Referensi D. Layanan Internet E. Layanan Audio Visual Jam Layanan: SENIN Pukul 15.00 s.d 20.00 SELASA Pukul 15.00 s.d 20.00 RABU Pukul 15.00 s.d 20.00 BAB III PEMBAHASAN A. Software yang digunakan ialah Senayan Senayan merupakan salah satu Free Open Source Software berbasis web yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak untuk membangun otomasi perpustakaan. Perangkat lunak berbasis web merupakan perangkat lunak yang sedang naik daun di dunia perpustakaan saat ini. Banyak perpustakaan yang telah menggunakan perangkat lunak jenis ini untuk membangun otomasi perpustakaan atau membangun perpustakaan digital. Beberapa contoh perpustakaan yang menggunakan perangkat lunak berbasis web antara lain Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, Universitas BrawijayaMalang, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Universitas Diponegoro dan masih banyak lagi perpustakaan di Tanah Air yang menggunakan perangkat lunak berbasis web. Pemanfaatan perangkat lunak berbasis web oleh perpustakaan dimotivasi karena aplikasi jenis ini memungkinkan perpustakaan mendekatkan berbagai produk layanannya dengan pengguna perpustakaan. Dengan jenis perangkat lunak ini pengguna dapat mengakses layanan perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan karena pengguna dapat mengakses layanan yang disediakan perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan. Dan jika melihat sistem informasi atau berbagai perangkat lunak yang digunakan saat ini oleh perpustakaan di Tanah Air, banyak perpustakaan yang menggunakan perangkat lunak berbasis web. Senayan dikembangkan dengan menggunakan berbagai perangkat lunak open source. Berbagai perangkat lunak open source yang digunakan untuk mengembangkan Senayan sehingga menjadi sebuah perangkat lunak otomasi perpustakaan, dibedakan menjadi tiga jenis perangkat lunak yaitu perangkat lunak yang berfungsi sebagai web server, bahasa pemrograman dan database. Ketiga perangkat lunak yang digunakan untuk membangun Senayan antara lain Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database yang menyimpan transaksi data yang terjadi di Senayan. Perangkat lunak ini dibangun dengan menggunakan PHP sehingga kode sumber (source code) perangkat lunak ini bersifat terbuka. Kode sumber yang bersifat terbuka inilah yang memberikan peluang bagi pengguna untuk mengembangkan Senayan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Hal ini dimungkinkan karena PHP merupakan bahasa pemrograman interpreter. Senayan di produksi oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional. Lebih spesifik lagi kelahiran perangkat lunak otomasi perpustakaan ini dibidani oleh Hendro Wicaksono, Arie Nugraha dan Wardiyono. Guna mendukung pengembangan Senayan kedepan, saat ini perangkat lunak otomasi perpustakaan inimemiliki komunitas pengembang yang tergabung dalam Senayan Developer Community (SDC) Perangkat lunak otomasi perpustakaan memiliki fungsi untuk mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Sebagai perangkat lunak otomasi perpustakaan maka Senayan harus mampu mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Jika melihat menu-menu yang disediakan Senayan, perangkat lunak ini mampu menjalankan fungsi administrasi yang ada di perpustakaan. Kegiatan pengolahan, peminjaman, pengembalian, pemesanan koleksi, penyiangan, manajemen anggota, fasilitas pencetakan barcode (barcode koleksi dan anggota) serta berbagai jenis laporan. Senayan dapat membantu pihak manajemen untuk membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan. Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan menu-menu yang ada di Senayan. Berikut ini menu-menu yang disediakan Senayan, lengkap dengan penjelasan dari fungsi yang dimiliki setiap menu: 1. OPAC Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini, maka pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC (Online Public Access Catalog). OPAC merupakan menu atau fasilitas yang disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan. OPAC berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna perpustakaan untuk menulusur koleksi yang dimiliki perpustakaan. OPAC sama maknanya dengan katalog online. 2. Bibliography Bibliografi merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengelolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini, pustakawan dapat melakukan kegiatan memasukkan data bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing data bibliografi koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi dan fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat dalam kegiatan backup dan migrasi data. 3. Circulation Circulation merupakan menu yang gunakan untuk melakukan kegiatan layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan memesan koleksi yang sedang dipinjaman oleh penguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga dapat menetapkan aturan peminjaman, sejarah peminjaman dan daftar anggota yang terlambat mengembalikan koleksi yang dipinjam. 4. Membership Membership merupakan menu yang digunakan untuk melakukan manajemen anggota perpustakaan. Melalui menu itu pustakawan dapat melakukan input data anggota, mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta ekspor dan impor data anggota perpsutakaan. 5. Master File Master File merupakan menu yang digunakan untuk menajamen data master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan subjek. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data pengarang, penerbit, kota terbit dan subjek maka ketika pengguna tersebut memasukkan data bibliografi koleksi melalui bibliografi, pengguna tersebut tidak perlu mengetikan nama pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit. Pengguna tersebut cukup memilih nama pengarang, penerbit, kota terbit atau subjek 6. Stock Take Stock take merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan stock opname. Dengan menggunakan menu ini pengelola perpustakaan berusaha untuk mencocokkan data koleksi yang ada di dalam database Senayan dengan kondisi riil koleksi di rak. 7. System Menu system merupakan menu yang disediakan oleh pengembangan Senayan untuk melakukan kegiatan mengaturan terhadap perangkat lunak secara umum. Dengan menfaatkan menu ini penggunakan dapat membubuhkan identitas perpustakaan, mengatur bahasa pengantar dan melakukan backup database Senayan. 8. Reporting Reporting merupakan menu yang menyediakan berbagai laporan terkait dengan aktivas perpustakaan dalam memanfaatkan Senayan sebagai perangkat lunak otomasi. Berbagai laporan yang disajikan dalam menu reporting antara lain adalah laporan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, laporan transaksi peminjaman, laporan anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku dan laporan pengunjung perpustakaan. 9. Serial Control Serial Control merupakan menu yang disediakan untuk melakukan kegiatan pengelolaan koleksi terbitan berkela. 10. Union Catalog Server Union Catalog Server merupakan fasilitas atau menu yang disediakan Senayan untuk membangun katalog induk antar pengguna Senayan. 11. Counter Visitor Counter Visitor merupakan menu atau fasilitas yang fungsinya sama dengan presensi. Dengan menu atau fasilitas ini pengelola perpustakaan dapat memantau jumlah pengunjung yang masuk ke dalam perpustakaan. Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam kategori free open source software , Senayan berkembang sangat cepat. Sejak dirilis akhir tahun 2007 sampai dengan sekarang, perangkat lunak ini telah mencapai versi Senayan3-Stable14. Senayan3- Stable14 ini merupakan penyempurnaan dari Senayan-Senayan versi sebelumnya yang dirasa masih memiliki berbagai kekurangan. Perkembangan yang cepat ini tidak lepas dari kontribusi pengguna Senayan yang dengan senang hati akan memberikan laporan terkait dengan kelemahan atau kekurangan yang ada di Senayan. Dari laporan pengguna ini pengembang Senayan kemudian melakukan penyempurnaan. Para pengguna Senayan dapat berkomunikasi, memberikan laporan terkait dengan kelemahan yang ada di Senayan serta berbagi pengalaman dalam pemanfaatan Senayan melalui milist icsisis@ yahoogroups.com atau menu bugs and report yang tersedia di website resmi Senayan. Keunggulan dan Kelemahan Software Senayan Saat ini banyak free open source software yang dapat digunakan untuk membangun otomasi perpustakaan. Akan tetapi berbagai pengembang free open source software tidak memberikan garansi atas pemanfaatnya produk-produknya. Dengan kata lain apabila terdapat kekurangan terhadap perangkat lunak, pengembang free open source software tidak memberikan garansi untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Untuk itu sebelum memilih salah satu free open source software yang akan digunakan untuk membangun otomasi perpustakaan, perpustakaan perlu melakukan penilaian terhadap sebuah free open source software sebelum free open source software tersebut digunakan. Penilaian ini perlu dilakukan agar perpustakaan tidak salah pilih dan menyesal kemudian hari karena menggunakan free open source software yang memiliki banyak kelemahan atau kekurangan. Berdasarkan pengamatan penulis perangkat lunak ini memiliki banyak nilai lebih atau keunggulan dan hanya sedikit kekurangan. Berbagai keunggulan yang dimiliki perangkat lunak ini adalah: 1. Senayan dapat diperoleh dan digunakan secara gratis Perangkat lunak merupakan salah satu komponen penting dalam implementasi otomasi perpustakaan. Sayangnya tidak semua perpustakaan mampu menyediakan perangkat lunak untuk otomasi perpustakaan. Hal ini disebabkan karena harga perangkat lunak otomasi sulit dijangkau oleh banyak perpustakaan di Tanah Air. Kehadiran Senayan sebagai salah satu perangkat lunak otomasi berbasis free open source software menjadi solusi terkait sulitnya dengan pengadaan perangkat lunak otomasi karena perangkat lunak ini dapat diperoleh secara gratis. 2. Mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan Menurut Saffady sebuah perangkat lunak otomasi perpustakaan minimal memiliki fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi serta on-line public access catalog atau OPAC (Saffady dalam Anctil dan Bahesti, 2004: 4). Senayan tidak hanya menyediakan fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi dan OPAC. Senayan menyediakan fasilitas lain seperti manajemen keanggotaan, fasilitas untuk pengaturan perangkat lunak, cetak barcode (baik barcode anggota maupun barcode buku), penyiangan serta fasilitas laporan dan unggah koleksi digital. 3. Senayan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman interpreter Senayan dibangun dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman. PHP merupakan bahasa pemrograman interpreter yang memungkinkan untuk dimodifikasi. Dengan demikian maka perpustakaan memungkinkan memodifikasi Senayan sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. 4. Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia lokal Senayan dikembangan oleh sumber daya manusia lokal, atau dikembangkan oleh SDM bangsa Indonesia. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi perpustakaan dan pengguna Senayan. Keuntungan tersebut adalah Senayan sesuai dengan kebutuhan perpustakaan di Tanah Air dan pengguna Senayan dapat berkomunikasi dengan mudah dengan para pengembang Senayan jika mengalami masalah dalam pemanfaatan Senayan. 5. Instalasi Mudah dilakukan Sebagai perangkat lunak yang tergolong dalam jenis perangkat lunak berbasis web instalasi Senayan mudah dilakukan, baik itu untuk system operasi windows maupun system operasi linux. 6. Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows. Windows ataupun linux merupakan dua sistem operasi yang familiar digunakan oleh perpustakaan di Indonesia. Senayan mampu berjalan stabil di dua sistem operasi tersebut. Dengan demikian maka perpustakaan pengguna sistem operasi windows maupun linux tidak perlu khawatir tidak dapat menggunakan Senayan karena tidak mampu berjalan disalah satu sistem operasi. 7. Memiliki dokumentasi yang lengkap Dokumentasi (modul dan manual) memiliki peranan penting dalam pengembangan sebuah perangkat lunak, termasuk free open source software . Eksistensi dokumentasi akan memudahkan pengguna atau calon pengguna dalam memperlajari sebuah perangkat lunak. Dengan dokumentasi yang lengkap pengguna atau calon pengguna Senayan dapat dengan mudah mempelajari Senayan. 8. Memiliki prospek pengembangan yang jelas Perkembangan Senayan terjadi sangat cepat dalam kurun waktu 2 tahun perangkat lunak itu terus memperbaiki diri. Perbaikan ini terlihat dari banyaknya versi yang telah dirilis ke publik. Kondisi ini mencerminkan bahwa perangkat lunak ini memiliki prospek pengembangan. Apabila perangkat lunak ini terus diperbaharui maka pengguna Senayan yang akan memperoleh manfaatnya dari perbaikan terhadap kelemahan serta fasilitas tambahan yang disediakan dalam versi Senayan terbaru. 9. Memiliki forum komunikasi antara pengguna dan pengembang Senayan menggunakan icsisis@yahoogroups.com sebagai forum komunikasi antar sesama pengguna Senayan atau pengembang Senayan. Keberadaan forum pengguna ini memungkinkan pengguna saling bertukar pengalaman terkait dengan pemanfaatan Senayan atau berkomunikasi dengan pengembangan jika mengalami kesulitan dalam pemanfaatan Senayan. Dengan demikian calon pengguna tidak perlu bingung kemana mereka berkonsultasi jika mengalami masalah dalam pemanfaatan Senayan, pengguna dapat berkonsultasi melalui milist ini. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari Senayan sebagai perangkat lunak otomasi perpustakaan berbasis free open source software adalah: 1. Kompatibilitas web browser Untuk mengakses Senayan diperlukan web browser. Sayangnya tidak semua web browser mampu menjalankan aplikasi ini dengan sempurna. perangkat lunak ini merekomendasikan mozilla firefox sebagai web browser. Sehingga jika penggunakan web browser selain mozilla firefox mampu tampilan Senayan tidak akan muncul secara sempurna. Misalnya ada beberapa menu yang akan tertutupi oleh banner jika pengguna menggunakan internet eksplorer sebagai web browser. Namun jika hanya digunakan untuk mengakses OPAC (online public access catalog) semua web browser dapat digunakan. Panduan Menginstal Program Aplikasi Automasi Perpustakaan Senayan Senayan adalah software automasi perpustakaan opensource yang dibuat oleh Hendro Wicaksono (hendro.wicaksono@diknas.go.id) dan Arie Nugraha (arie@senayan.diknas.go.id) dari diknas (Departemen Pendidikan Nasional). Alasan pembuatan software ini adalah kemampuanya untuk dapat di modifikasi dan digunakan secara free dan dikembangkan lewat komunitas dengan begitu jika ada bug dapat di share dan di pecahkan bersama-sama komunitas, hal terlebut yang membedakan dengan aplikasi outomasi fee. Menurut Hendro dalam louncing Senayan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Harjasoemantri kampus UGM Yogyakarta pada tanggal 8 Desember 2007, software senayan mempunyai struktur database base sql yang memiliki susunan lebih sempurna dari aplikasi lain seperti openbiblio. Untuk kesempurnaan setiap ada laporan bug aplikasi ini selalu di update, hingga saat ini sudah di update 7, untuk mengupdate tinggal mengcopy script kemudian di paste di htdoc folder senayan. Langkah instalasi senayan: 1. Instal Xampp, yang di dalamnya terdapat paket apache, mysql sehingga kita tidak perlu untuk menginstall secara terpisah apache dan mysql. 2. Ekstrak senayanrc-7 dan di rename dengan nama senayan di program file/xampp/htdoct (yang berfungsi sebagai server). 3. Setting sysconfig.inc, di program file/xampp/htdoct/senayan. Klik kanan sysconfig.inc kemudian openwith notepad atau wordpad. 4. Buat database mysql. Klik xampp di program file kemudian pilih mysql klik data, buat new folder dengan nama senayan_demo ( folder ini di maksudkan untuk menyimpan segala data yang ada di senayan) 5. Dumping sql, dumping sql menggunakan browser ( internet exploler atau mozila). Buka browser internet exploler atau mozila kemudian ketikan di url bar http://localhost/phpmyadmin, kemudian pilih database yang telah di buat tadi yaitu senayan_demo kemudian klik tombol browse cari senayan.sql di folder senayan yang terletak di htdoc setelah itu klik tombol go. 6. Membuka aplikasi senayan, tulis di url bar browser anda http://localhost/senayan kemudian jika berhasil akan muncul tampilan seperti ini. 7. untuk login. Username: admin, password: admin B. Manfaat Otomasi a. Memudahkan dalam pembuatan katalog. b. Memudahkan dalam layanan sirkulasi c. Memudahkan dalam penelusuran melalui katalog. d. Mengatasi keterbatasan waktu e. Mempermudah akses informasi dari berbagai pendekatan misalnya dari judul, kata kunci judul, pengarang, kata kunci pengarang dsb f. Dapat dimanfaatkan secara bersama-sama g. Mempercepat proses pengolahan, peminjaman dan pengembalian h. Memperingan pekerjaan i. Meningkatkan layanan j. Memudahkan dalam pembuatan laporan statistic k. Menghemat biaya l. Menumbuhkan rasa bangga. m. Mempermudah dalam pelayanan untuk kepentingan akreditasi. C. Faktor Penggerak Dan Alasan Membuat Automasi Perpustakaan Menurut Purwono Yaitu: Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 3 1. Faktor Penggerak • Kemudahan mendapatkan produk TI • Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI • Kemampuan dari teknologi informasi • Tuntutan layanan masyarakat serba klik 2. Alasan lain • Mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan • Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan • Meningkatkan citra perpustakaan • Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global Cakupan dari Automasi Perpustakaan • Pengadaan koleksi • Katalogisasi • Sirkulasi, reserve, inter-library loan • Pengelolaan terbitan berkala • Penyediaan katalog (OPAC) • Pengelolaan anggota • Statistik (Laporan) D. Beberapa hal yang harus diketahui dan dikerjakan oleh pustakawan dalam mengautomasikan perpustakaannya adalah: • Paham akan maksud dan ruang lingkup dan unsur dari AP (automasi perpustakaan) • Paham dan bisa mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem • Paham akan dan bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi, evaluasi dan maintenance. • Paham akan proses evaluasi software sejalan dengan proposal sebelum menentukan sebuah sistem • Paham akan dan bisa mengapresiasi pentingnya pelatihan untuk staf dan keterlibatan mereka dalam seluruh proses kerja E. Komponen Automasi Perpustakaan Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 4 Menurut Arif , Sebuah Sistem Automasi Perpustakaan pada umumnya terdiri dari 3 (Tiga) bagian, yaitu : (1) Pangkalan Data, (2) User/Pengguna, dan (3) Perangkat Automasi. Ketiga komponen automasi tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Pangkalan Data Setiap perpustakaan pasti tidak akan terlepas dari proses pengelolaan koleksi. Tujuan dari proses ini untuk memperoleh data dari semua koleksi yang dimiliki dan kemudian mengorgani-sirnya dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau buku. Pencatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang sangat mudah namun juga merupakan suatu proses yang tidak efektif karena semua data yang telah dicatat akan sangat sulit ditelusur dengan cepat jika jumlah sudah berjumlah besar walaupun kita sudah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi, proses ini dapat dipermudah dengan memasukkan data pada perangkat lunak pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL. Perangkat lunak ini akan membantu kita untuk mengelola pangkalan data, ini menjadi lebih mudah karena proses pengindeksan akan dilakukan secara otomatis dan proses penelusuran informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat karena perangkat lunak ini akan menampilkan semua data sesuai kriteria yang kita tentukan. 2. User/Pengguna Sebuah sistem automasi tidak terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan dan seorang atau beberapa operator sebagai pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa tingkatan operator tergantung dari tanggung jawabnya. Dalam setiap program aplikasi, user mempunyai tingkatan yang berlainan. Misalnya di dalam otomigenx (aplikasi Automasi Perpustakaan Buatan Perpustakaan ITB) user dibagi menjadi dua yaitu administrator dan nonadministrator. 3. Perangkat Automasi Perangkat automasi yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses automasi. Perangkat ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu a. Perangkat Keras, dan b. Perangkat Lunak Automasi. Tanpa adanya dua Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 5 perangkat ini secara memadai maka proses automasi tidak akan dapat berjalan dengan baik. a. Perangkat Keras (Hardware) Sebelum memulai proses automasi, sebuah perangkat keras perlu disiapkan. Yang dimaksud perangkat keras disini adalah sebuah komputer dan alat bantunya seperti Printer, Barcode, Scanner, dan sebagainya. Empat buah komputer sudah cukup untuk digunakan di dalam memulai proses automasi pada perpustakaan kecil dalam hal ini perpustakaan sekolah. Sedangkan untuk perpustakaan besar, diperlukan lebih banyak komputer dan pelengkapnya agar pelayanan kepada pengguna menjadi lancar. Spesifikasi minimal biasanya tergantung dari software yang digunakan. Misalnya, software senayan (program automasi perpustakaan buatan Diknas RI) minimal menggunakan pentium III. Sebab semakin banyak tampilan berbasis grafis (gambar) maka semakin membutuh-kan spesifikasi yang tinggi. b. Perangkat Lunak Automasi (Software) Sebuah perpustakaan yang hendak menjalankan proses automasi maka harus ada sebuah perangkat lunak sebagai alat bantu. Perangkat lunak ini mutlak diperlukan keberadaannya karena digunakan sebagai alat bantu mengefisienkan dan mengefektifkan proses. Ada 3 (tiga) cara untuk memperoleh perangkat lunak, antara lain : 1) Membangun sendiri dengan bantuan seorang developer perangkat lunak. Jika instansi Anda mempunyai tenaga programer maka langkah pertama ini bisa dilakukan karena dapat menghemat biaya membeli perangkat lunak automasi. 2) Menggunakan perangkat lunak gratis, misalnya : CDS/ISIS, WinISIS, KOHA, OtomigenX, Senayan Library, dan sebagainya. Perangkat lunak ini bisa didapatkan dari internet karena didistribusikan secara gratis kepada semua saja yang memerlukan. Walaupun gratis perangkat lunak ini masih banyak kekurangan dan masih harus dimodifikasi lebih lanjut agar memenuhi sesuai dengankebutuhan masing-masing perpustakaan. 3) Membeli perangkat lunak komersial beserta training dan supportnya yang dibangun oleh pihak ketiga. Perangkat lunak komersial, merupakan hasil riset pengembangnya dan mudah untuk diimplementasikan karena hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau tidak sama sekali. Training dan Support selama beberapa periode waktu Pustakawan Perpustakaan UM Oct-09 Page: 6 juga akan diberikan oleh vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung menggunakan tanpa harus bersusah payah lagi. Pilihan ini dapat dipilih jika terdapat dana yang mencukupi untuk membeli perangkat lunak. Pilihan yang dijatuhkan, software harus: • Sesuai dengan keperluan • Memiliki ijin pemakaian • Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan. • Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi software. C. Fasilitas Yang Perlu Disiapkan Dalam Otomasi Perpustakaan a. 2 Unit Set Komputer b. 2 Meja Komputer + kursi c. 1 Unit Pendingin Udara (AC) d. Pemasangan Internet e. 1 set Printer + Scanner f. Barcode Finger scan (Sensor Barcode) D. Anggaran Barang NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA SATUAN JUMLAH 1 Komputer 2 Unit 1.000.000 2.000.000 2 Meja Komputer + Kursi 2 Unit 200.000 400.000 3 Pendingin Udara (AC) 1 1.500.000 1.500.000 4 Internet 1 5 Printer Scanner 1 600.000 600.000 6 Barcode Finger scan (Sensor Barcode) 1 1.000.000 1.000.000 *Daftar Harga Dan Spesifikasi Fastnet internet cable unlimited 384kbps Rp.99.000,- perbulan, Fastnet 512kbps Rp.195.000,- perbulan Fastnet 768kbps Rp.295.000,- perbulan Fastnet 1500kbps Rp.595.000,- perbulan Fastnet 3000kbps Rp.1.195.000,- perbulan BAB IV PENUTUP Kesimpulan: Software yang akan diusulkan di taman baca kinarya daya adi, adalah software Senayan. Pengembangan software Senayan di Taman Bacaan Masyarakat Kinarya Daya Adi (TBM@KDA) ini dibuat oleh Hendro Wicaksono (hendro.wicaksono@diknas.go.id) dan Arie Nugraha (arie@senayan.diknas.go.id) dari diknas (Departemen Pendidikan Nasional), Alasan pembuatan software ini adalah kemampuanya untuk dapat di modifikasi dan digunakan secara free dan dikembangkan lewat komunitas dengan begitu jika ada bug dapat di share dan di pecahkan bersama-sama komunitas, hal terlebut yang membedakan dengan aplikasi outomasi fee. Kritik atau Saran: Taman Bacaan Masyarakat Kinarya Daya Adi (TBM@KDA) hanya terdapat kekurang pada tenaga pengurus perpustakaan yang masih kurang menguasai software Senayan. Disarankan agar mengadakan pelatihan dalam penerapan system otomasi perpustakaan, terutama di perpustakaan dan pelatihan pengaplikasikan software yang telah dimiliki. Dan sebaiknya diterapkan dengan menggunakan software yang mudah digunakan oleh para pengguna terutama dalam ruang lingkup sekolah yang dapat dijalankan oleh para siswa maupun guru agar dapat dengan mudah dan cepat dalam menemukan suatu dokumen atau koleksi. DAFTAR PUSTAKA Hakim, Heri Abi Burachman. 2007. Evaluasi Kualitas OpenBiblio Sebagai Perangkat Lunak Otomasi Perpustakaan Berbasis Open source. Dalam Fihris, Volume 2, Nomor 1. Hasibuan,Zaenal. A. 2005. Pengembangan Perpustakaan Digital : StudiKasus perpustakaan Universitas Indonesia Pendit, Laxman Putu dkk. 2007. Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Yogyakarta, Sagung Seto. Senayan Developer Community. Manual Senayan Versi Tiga: Berdasarkan Senayan3- Stable 8. Jakarta, Senayan Developer Community. Sulistyo – Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993. Wahono, Romi Satria. 2006. “Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan”. Dalam www.ilmukomputer.com http://aurajogja.wordpress.com/2006/07/11/otomasi-perpustakaan/ http://librarycorner.org/2007/02/28/otomasi-perpustakaan/ http://lib.ui.ac.id/files/Ade_Abdul_Hak.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar