Selasa, 01 November 2011

ABSTRAK SKRIPSI Proses Manajemen Dan Operasionalisasi Program Ekstrakurikuler Otomotif

ABSTRAK SKRIPSI Proses Manajemen Dan Operasionalisasi Program Ekstrakurikuler Otomotif Abstract: MAN Tambakberas hold automotive extracurricular activity. Target of this research is know about management process, operationalitation, drip, and support factor in extracurricular activity. Process of automotive extracurricular management hasn’t special planning, management is given to Islamic school vice on skill sector, automotive extracurricular class is formed by interest and selection. Drip factor are fund, human total, and activity which hold on afternoon but support factor are tool, infrastructure interested person, and cooperation between personil. Keywords: Management, Operationalitation, Automotive extracurricular Pendidikan merupakan indikator penting dalam perkembangan suatu bangsa. Kebahagiaan dan kesejahteraan dapat dicapai dengan bekerja. Lapangan pekerjaan baru menuntut seseorang memiliki keterampilan dan pengalaman di bidang tertentu, misalnya otomotif. Dunia otomotif berkembang pesat pada setiap tahun. Disinilah sekolah formal mendapatkan peran baru yakni peranan dalam memberikan pengalaman dan ketermpilan yang dapat menunjang kehidupan lulusannya kelak. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang sebagai sekolah yang memberikan pengetahuan umum dan wawasan beragama membekali peserta didiknya dengan berbagai keterampilan yaitu dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud adalah otomotif, meubelair, dan menjahit. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan proses manajemen ekstrakurikuler otomotif di MAN Tambakberas Jombang; (2) mendeskripsikan proses operasionalisasi ekstrakurikuler otomotif; (3) mendeskripsikan faktor-faktor penghambat dan cara mengatasinya; dan (4) mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan cara memanfaatkannya dalam kegiatan ekstrakurikuler otomotif. Menurut Follet (dalam Sule dan Saefulloh, 2005: 5), manajemen didefinisikan sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sahertian (1987: 83) menyatakan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur) yang dilakukan di sekolah dan luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat, dan minat serta melengkapi upaya pembinaan siswa seutuhnya. Otomotif adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alat transportasi manusia yang berbentuk suatu rangkaian mesin.Untuk mencapai suatu tujuan, kita menentukan strategi. Sanjaya, W (2006: 124) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian tindakan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumberdaya/ kekuatan dalam pembelajaran. METODE Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif . Penelitian terhadap fenomena dalam ekstrakurikuler otomotif di MAN Tambakberas Jombang merupakan penelitian jenis studi kasus. Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan, data-data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Peneliti melaksanakan kegiatan pengumpulan data 3x dalam seminggu. Sumber data utama yakni dokumen, observasi, peserta didik, informasi yang didapat melalui kegiatan wawancara dengan para penanggungjawab serta pelaksana kegiatan ekstrakurikuler otomotif . Adapun proses analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian, pengecekan keabsahan data menggunakan kriteria derajat kepercayaan sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik triangulasi. HASIL Ada empat hasil penelitian yaitu: (1) temuan penelitian manajemen program ekstrakurikuler otomotif . Dalam proses manajemen ekstrakurikuler otomotif tidak terdapat perencanaan secara khusus karena sifat kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan rutin setiap tahun; (2) temuan penelitian proses operasionalisasi kegiatan ekstrakurikuler otomotif. Kelas ekstrakurikuler otomotif dibentuk melalui pengelompokkan peserta didik berdasarkan minat. Siswa yang berhak mengikuti kegiatan magang adalah siswa kelas akhir ekstrakurikuler/ kelas sebelas; (3) temuan penelitian faktor-faktor penghambat dan cara mengatasinya dalam pengelolaan ekstrakurikuler otomotif. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan ekstrakurikuler otomotif adalah dana yang tersedia minim, kurangnya jumlah personalia, kegiatan ekstrakurikuler otomotif dilaksanakan pada sore hari, dan perlu adanya pelatihan bagi pembina ekstrakurikuler otomotif; dan (4) temuan penelitian faktor-faktor pendukung dan cara memanfaatkannya dalam pengelolaan ekstrakurikuler otomotif. Temuan penelitian faktor-faktor pendukung tersebut adalah sarana prasarana yang lengkap dapat digunakan maksimal, peminat terhadap ekstrakurikuler otomotif besar, dan kekompakan yang ada mampu menutupi sementara kekurangan jumlah personalia. PEMBAHASAN Proses manajemen ekstrakurikuler otomotif tidak memiliki perencanaan secara khusus karena sifat kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Menurut Nifc Kels dan Mchuah (dalam Sule dan Saefulloh, 2005: 8), Perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target organisasi. Pengelolaan kegiatan dibebankan kepada Wakil Kepala Madrasah bidang Keterampilan yang menangani keuangan, sarana prasarana, kurikulum, dan dua orang pembina keterampilan otomotif yang memiliki tanggung jawab dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kelas ekstrakurikuler otomotif dibentuk melalui pengelompokkan peserta didik yakni dengan mengumpulkan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keterampilan otomotif ke dalam satu kelas. Jenis pengelompokkan yang digunakan adalah pengelompokkan berdasarkan minat. Menurut Imron, A ( 1995: 75), interest groupingadalah pengelompokkan siswa berdasarkan minat peserta didik. Untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata dalam pelaksanaan, maka terdapat kegiatan praktik magang ke perusahaan, lembaga/ bengkel-bengkel yang relevan dengan bidang otomotif. Dana merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja sebuah organisasi. Salah satu kegiatan praktik yang terganggu dengan minimnya dana adalah praktik pelepuhan logam . Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sore hari juga menimbulkan beberapa masalah. De Porter dan Hernacki (2002) menjelaskan bahwa selama melakukan pekerjaan mental yang berat tekanan darah dan denyut jantung cenderung meningkat. Keadaan tersebut mengakibatkan kelelahan secara fisik dan psikis. Begitu pula dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler otomotif. Mereka juga mengalami kelelahan setelah di pagi hari mengikuti kegiatan pembelajaran di Madrasah. Lengkapnya sarana prasarana merupakan kondisi pembelajaran yang baik dan kekompakan antar personalia berimplikasi pada lingkungan organisasi yang baik. Nickels dan McHugh (dalam Sule dan Saefulloh, 2005: menyatakan bahwa sistem dan lingkungan organisasi yang baik adalah salah satu unsur yang harus ada pada suatu organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Pemanfaatan Koleksi Monograf dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemakai di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta Abstract Skripsi ini berjudul “Pemanfaatan Koleksi Monograf dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemakai di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan koleksi monograf oleh pemakai dalam memenuhi kebutuhan informasinya di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Metode Digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang berfungsi memaparkan dan menganalisis data. Data-data diperoleh melalui observasi, angket, wawancara, dan studi kepustakaan. Populasi penelitian ini adalah 77 orang dengan jumlah sampel 65 orang. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan koleksi monograf oleh responden secara keseluruhan pada subjek agama (200) dan karya fiksi. Frekuensi pemanfaatan kedua subjek ini berjumlah 32 (16,2%) dari seluruh pemanfaatan sebanyak 197 (100%). Dari hasil tersebut jelas bahwa koleksi monograf di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta belum seluruhnya dimanfaatkan secara merata pada subjek tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran penulis hendaknya Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta lebih memperhatikan minat dan kebutuhan pemakainya, jika memungkinkan pemakai ikut dilibatkan dalam proses seleksi serta lebih memperhatikan penempatan koleksi di rak sehingga tidak terjadi salah penempatan. Abstract Skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Unika Soegijapranata terhadap Pemanfaatan OPAC (Online Public Access Catalogue) di Perpustakaan Unika Soegijapranata Semarang”, Tujuan untuk mengetahui pemanfaatan OPAC yang ada di Perpustakaan tersebut yang didasarkan pada persepsi mahasiswa pengguna perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling sebanyak 60 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah persepsi sebagian besar mahasiswa terhadap pemanfaatan OPAC adalah sangat membantu dan bermanfaat bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara tepat, tepat dan akurat sehingga dapat mempercepat kerja mahasiswa dalam mencari data atau koleksi. Tingkat intensitas kunjungan mahasiswa ke perpustakaan dan menggunakan layanan OPAC sangat tinggi dimana 9 – 12 kali / bulan sebanyak 18,3% dan lebih dari 13 kali / bulan sebanyak 33,3%, hal ini dikarenakan mencari referensi tugas yang diberikan dosen mata kuliah, membuat skripsi atau hanya membaca koleksi saja. Namun demikian masih terdapat kelemahan-kelemahan layanan OPAC seperti jumlah komputer yang disediakan terbatas sehingga terjadi antri dalam mengakses OPAC, data koleksi yang terdapat di OPAC terkadang tidak sesuai dengan di rak koleksi. ABSTARAK TESIS PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KETERAMPILAN HIDUP (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Fisika di Sekolah Menengah Pertama) Kedudukan kurikulum di SMP memegang peranan penting dapat mengarahkan pendidikan. Penekanan kurikulum lebih pada kemampuan siswa untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan lingkungan. Penguasaan tersebut seperti berpikir teratur dan kritis , memecahkan masalah sederhana, serta sanggup dan bersikap mandiri dalam kebersamaan. Mencermati penekanan kurikulum di atas maka proses pembelajaran yang berlangsung harus berorientasi ke arah pengembangan kemampuan kehidupan yaitu pendidikan Life skills atau pendidikan keterampilan hidup. Pendidikan Keterampilan Hidup (life skills) dimaksudkan sebagai upaya menyediakan siswa SMP memperoleh bekal dan kesempatan serta pengalaman belajarnya berupa seperangkat pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Untuk mencapai itu , maka diperlukabn upaya pengembangan model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan hidup. Model pembelajaran yang dimaksud yaitu model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang berpusat kepada kegiatan belajar siswa. Tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai implementasi pembelajaran IPA di SMP, terutama dilihat dari segi pengembangan model pembelajaran inkuiri bagi pengembangan keterampilan hidup pada mata pelajaran IPA fisika sesuai dengan kondisi siswa , sekolah dan kurikukum yang berlaku. Responden data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SMP Negeri 1 Cicalengka, SMP Negeri 1 Rancaekek, dan SMP Negeri 2 Cilenyi Kab. Bandung. Hasil penelitiannya sebagai berikut , Pertama, kondisi pemebelajaran IPA fisika di SMPN 1 Cicalengka, SMPN 1 Rancaekek, dan SMPN 2 Cilenyi secara umum sudah berjalan baik, Kedua, pengembangan model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan keterampilan hidup secara umum dilakukan melalui tahap merumuskan masalah, mengamati, menganalisis, dan penyajian hasil, dan mengkomunikasikan. Ketiga , hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Cicalengka, SMP Negeri 1 Rancaekek, dan SMP Negeri 2 Cilenyi dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam mengembangkan keterampilan siswa menunjukkan adanya keberhasilan, Keberhasilan itu ditunjukkan oleh keterampilan siswa dalam memecahkan masalah , tanggung jawab, komunikasi sosial , percaya diri, keterbukaan terhadap pengalaman baru, kreativitas, menunjukkan inisiatifnya dalam menentukan sesuatu kegiatan, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, menunjukkan emosi yang stabil dan mampu mengekplorasi kesempatan yang diberikan kepada siswa dengan cukup baik. Keempat, Keterbatasan yaitu masih ada siswa yang kurang mampu melakukan kegiatan yang diharapkan guru, seperti mengamati, menggolong-golongkan, dan menarik kesimpulan . Siswa masih melakukan kegiatan menghapal sedangkan eksperimen yang semestinya dilakukan ternyata kurang ditunjukkan karena siswa cenderung terpaku dengan perolehan nilai secara kuantitatif. Kemampuan guru, secara umum masih menunjukkan keterbatasan, seperti masih suka mendikte siswa untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru maupun oleh teman-temannya. Guru masih terpaku di ruangan, kurang memanfaatkan lingkungan sekolah, Keunggulan guru mampu membangkitkan semangat belajar siswa untuk memecahkan masalah, menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi, kreativitas, menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi, berkomunikasi dengan baik, terbuka terhadap pengalaman baru, dan mampu mengekplorasi hal-hal yang ada dihadapannya. Saran kepada guru mata pelajaran IPA fisika yaitu mampu merancang, mengimplementasikan, mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mampu mengorganisasikan kelas secara fleksibel. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS NORMATIF DAN ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DI SMK Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi dewasa ini khususnya di SMK adalah banyaknya lulusan SMK yang tidak dapat diterima didunia kerja. Hal ini disebabkan dunia kerja (para pemakai tamatan) memerlukan orang-orang disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan juga memiliki sikap dan nilai-nilai perilaku yang baik. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran di SMK perlu dikembangkan norma-norma/nilai-nilai yang dimiliki siswa, sehingga judul penelitian ini adalah "Pengembangn Model Pembelajaran Berbasis Normatif dan Adaptif untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa pada Mata Diklat Kewirausahaan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di SMK". Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk menemukan model pembelajaran berbasis normatif dan adaptif pada mata diklat kewirausahaan melalui desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi, 2) untuk mengetahui hasil pembelajaran berbasis normatif dan adaptif pada mata diklat kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Pengembangan model ini merupakan pengembangan model konseptual dan model operasional. Model konseptual mengembangkan lima komponen yang terdiri dari: desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian; sedangkan model operasional merupakan langkah-langkah pembelajaran dikelas yang terdiri dari: tahap mengundang keterlibatan siswa, tahap menyajikan materi untuk diskusi, tahap mengembangkan pengembangan nilai pribadi, tahap alternatif tindakan dan tahap merumuskan kesepakatan. Hasil penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu: hasil pra survey, perencanaan & pengembangan model dan uji coba model. Hasil uji coba menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis normatif dan adaptif memiliki pengaruh yang positif terhadap pengembangan norma-norma/nilai-nilai. Demikian juga dalam hasil belajar, dengan pengujian statistik membandingkan hasil pre-test dan post-test memberi pengaruh terhadap kemampuan penguasaan materi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan kepada guru untuk mendiskusikan dan menyebarluaskan model ini kepada guru-guru yang lain. Rekomendasi untuk pemerintah atau dinas pendidikan adalah agar guru diberi pengalaman yang luas untuk meningkatkan pembelajaran berbasis normatif dan adaptif melalui penataran-penataran dan pelatihan-pelatihan. Sedangkan untuk peneliti yang lain direkomendasikan agar penelitian ini lebih dikembangkan baik isi maupun prosedurnya juga dalam penyusunan kisi-kisi dan instrumen lebih spesifik agar dihasilkan suatu instrumen yang lebih akurat. Untuk evaluator pendidikan agar melakukan evaluasi yang lebih komprehensif yang tidak hanya mengukur kemampuan penguasaan materi melainkan kemampuan dalam menerapkan norma-norma/nilai-nilai yang baik. Rekomendasi untuk para penerbit buku, hendaknya buku-buku tidak hanya membahas materi-materi akademik saja melainkan pembahasan materi dihubungkan dengan nilai-nilai yang sesuai dengan topik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar